Jonggol
adalah salah satu
kecamatan
di
Kabupaten Bogor
,
Jawa Barat
,
Indonesia
.
[2]
[3]
Lokasi kecamatan ini terletak di bagian timur Kabupaten Bogor. Wilayah ini dikenal strategis, karena menjadi penghubung antara wilayah
Bogor
,
Jakarta
,
Bekasi
dengan
Cianjur
,
Karawang
,
Purwakarta
bahkan sampai
Bandung
.
Jonggol sekarang dikenal sebagai salah satu kawasan wisata terbesar di
Jabodetabek
dengan banyak obyek wisata di dalamnya. Jonggol juga memiliki julukan yaitu
"Bhutan Van Java"
, karena salah satu daya tarik wisata di Jonggol adalah kondisi topografi bagian selatan Jonggol yang terdapat perbukitan berkontur curam seperti di negara
Bhutan
. Julukan ini berlaku untuk wilayah
Jonggol Raya
seperti
Sukamakmur
,
Cariu
, dan
Tanjungsari
.
[4]
Namun di balik besarnya potensi wisata, secara infrastruktur Kawasan Jonggol masih sangat tertinggal dibandingkan kawasan lain di
Jabodetabekpunjur
. Pusat Kecamatan Jonggol berada di utara Alun-alun Jonggol, Kelurahan Jonggol yang berada di ketinggian +230 meter
dpl
.
Jonggol sebelum tahun 1990-an merupakan kecamatan terbesar di timur
Kabupaten Bogor
. Jonggol dahulunya merupakan sebuah
distrik
atau
kawedanan
. Wilayah Kawedanan Jonggol saat ini telah terpecah menjadi bagian dari beberapa daerah antara lain;
- Kabupaten Bogor
, meliputi
Jonggol
,
Cileungsi
,
Gunung Putri
,
Cariu
,
Klapanunggal
,
Sukamakmur
, dan
Tanjungsari
.
- Kabupaten Bekasi
dan
Kota Bekasi
, meliputi
Cibarusah
,
Serang Baru
,
Bojongmangu
, dan
Jatisampurna
.
- Kota Depok
, meliputi
Cimanggis
.
- Kabupaten Karawang
, meliputi
Tegalwaru
, dan
Pangkalan
.
Pada tahun
1963
Kawedanan Jonggol dihapuskan berdasarkan
Peraturan Presiden
Nomor 22 Tahun 1963,
[5]
kemudian sebagian besar wilayahnya masuk kedalam wilayah
Kabupaten Bogor
, sementara sebagian lainnya dilimpahkan ke
Kabupaten Bekasi
dan
Kabupaten Karawang
.
Sejarah penamamaan Kawedanan Jonggol ini sempat mengalami beberapa kali perubahan mulai dari
Rawa Jaha
, Kemudian
Rawalo
,
Tjibaroesa
hingga
Jonggol
, perubahan nama ini terjadi beralasan mulai dari pemindahan pusat Kawedanan hingga kebijakan dari pemerintah
Kolonial Belanda
. Pusat Kawedanan sempat berpindah tempat beberapa kali mulai dari Dayeuh yang sekarang bagian dari
Desa Sukanegara
di Kecamatan Jonggol. Kemudian, Kauman yang sekarang merupakan wilayah
Desa Cileungsi
, selanjutnya Kampung Babakan yang sekarang termasuk bagian dari
Desa Cibarusah Kota
hingga yang terakhir Kampung Pojok Salak/Rawa Jaha yang sekarang menjadi alun-alun Jonggol.
[6]
Jonggol pernah digadang-gadang sebagai alternatif paling realistis untuk memindahkan ibu kota, Jonggol terletak hanya 40 kilometer di sebelah tenggara Jakarta. Rencana ini sudah didengungkan sejak masa pemerintahan presiden
Soeharto
.
[7]
Alasan lain dipilihnya Jonggol adalah wilayah ini dinilai masih memiliki lahan yang sangat luas dan berada di dataran tinggi yang relatif tinggi. Karena, berdasarkan Keputusan Presiden (KEPPRES) No. 1 Tahun 1997. Koordinasi Pengembangan Kawasan Jonggol Sebagai Kota Mandiri, total luas lahan yang tercakupi berkisar 657,25 km² dan berada di ketinggian +260 m hingga +1800 m.
[7]
Jalur kereta api Lingkar Luar Jabodetabek
[
sunting
|
sunting sumber
]
Pada awal dekade 1990-an,
Departemen Perhubungan
pernah merencanakan pembangunan jaringan rel lingkar luar Jabodetabek dari
Parungpanjang
sampai
Sungai Lagoa
melewati
Citayam
, Jonggol,
Cikarang
. Salah satu tujuannya adalah untuk meminimalisasi kereta api barang yang melintasi kawasan perkotaan di Jakarta.
Krisis finansial Asia 1997
membuat rencana ini berhenti di tengah jalan dan hanya menyisakan koridor Citayam-Nambo yang sudah selesai.
[8]
Pada awal dekade 1990-an, Departemen Perhubungan pernah merencanakan pembangunan rel cabang dari Jonggol di petak Citayam-Cikarang ke
Cianjur
dan terhubung langsung dengan jalur rel
Manggarai-Padalarang
. Salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi beban kemacetan di sekitar Jonggol. Krisis moneter Asia 1997 membuat rencana ini berhenti di tengah jalan dan belum terealisasi sampai sekarang.
[9]
Jonggol dalam sejarah perkembangannya
[
sunting
|
sunting sumber
]
Jonggol sejak didirikan sampai sekarang mengalami beberapa kali perubahan status, untuk lebih jelas perkembangannya sebagai berikut :
- Jonggol sebagai Ibukota
Kawedanan Tjibaroesa
Sampai dengan Januari 1938 kemudian, dari tahun 1938 sampai dengan 1 Maret 1963 sebagai Ibukota Kawedanan Jonggol.
- Jonggol sebagai
Kota Mandiri
dari tahun 1997 sampai dengan tanggal 11 Juni 1999. Berdasarkan Keputusan Presiden (KEPPRES) No. 1 Tahun 1997 Koordinasi Pengembangan Kawasan Jonggol Sebagai Kota Mandiri. Tujuan dari Keppres tersebut mempersiapkan Jonggol sebagai
Ibu kota Indonesia
.
- Jonggol sebagai kandidat Ibukota Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Bogor Timur yang masih menunggu pencabutan moratorium pemekaran daerah.
Secara geografi Jonggol terletak di bagian timur
Kabupaten Bogor
, Jonggol sendiri berada di dataran sedang dengan ketinggian (elevasi) 150 hingga 782 meter
dpl
dengan ketinggian rata-rata 295 meter dpl. Sementara, pusat Kota Jonggol berada di zona rendah dengan ketinggian 230-240 meter
dpl
, titik tertinggi (>700 m
dpl
) kecamatan ini berada di Desa Cibodas, tepatnya Gunung Karang yang memiliki ketinggian 782 m dpl, sementara titik terendah berada di desa Sukamanah yang berbatasan langsung dengan
Kabupaten Bekasi
. Kontur wilayah Jonggol adalah perbukitan dengan kecuraman sedang. Selain itu, terdapat dataran berkontur datar yang sebagian besar telah menjadi Perumahan Citra Indah City dengan ketinggian 170 hingga 240 m dpl.
Wilayah selatan Jonggol terdapat sebuah dataran tinggi yang kerap disebut
Dataran Tinggi Jonggol
atau
Kawasan Puncak Dua Jonggol
(Sejak 2006 masuk Wilayah Kecamatan
Sukamakmur
, dan sebagian lagi masuk wilayah Kecamatan
Tanjungsari
). Wilayah tersebut digadang-gadang sebagai alternatif
Kawasan Puncak Bogor
karena sama-sama berada di dataran tinggi, ketinggian Dataran Tinggi Jonggol atau Puncak Dua sekitar 500 hingga 1800 mdpl dengan luas area sekitar 23.000 hektare. Potensi wisata daerah tersebut meliputi air terjun, bukit/gunung, situ, hutan pinus, perkebunan kopi, arum jeram, hingga spiritual. Kawasan pariwisata Puncak Dua Jonggol tersebut sering disebut juga
"Bhutan Van Java"
.
Dari
Jakarta
untuk mengakses Jonggol bisa melalui Alternatif Cibubur-Cileungsi (Transyogi) keluar dari Pintu Tol Cibubur (sejauh 26 km), Pintu Tol Jatikarya (sejauh 22 km), atau Pintu Tol Nagrak (sejauh 20 km). Jalan Transyogi Jonggol juga menjadi alternatif bagi warga ke
Bandung
sekitar 90 km dan
Cianjur
50 km dari Jonggol melalui
Cikalong Kulon
bila
Jalan Tol Jakarta?Cikampek
dan Jalan raya wisata
Puncak
.
Kecamatan Jonggol memiliki
iklim hutan hujan tropis
(Af) dengan curah hujan lebat hingga sangat lebat sepanjang tahun.
Data iklim Jonggol
|
Bulan
|
Jan
|
Feb
|
Mar
|
Apr
|
Mei
|
Jun
|
Jul
|
Agt
|
Sep
|
Okt
|
Nov
|
Des
|
Tahun
|
Rata-rata tertinggi °C (°F)
|
28.6
(83.5)
|
28.9
(84)
|
29.7
(85.5)
|
30.5
(86.9)
|
30.2
(86.4)
|
29.8
(85.6)
|
30.3
(86.5)
|
31.2
(88.2)
|
31.7
(89.1)
|
31.5
(88.7)
|
30.8
(87.4)
|
30.0
(86)
|
30.27
(86.48)
|
Rata-rata harian °C (°F)
|
24.5
(76.1)
|
24.6
(76.3)
|
25.1
(77.2)
|
25.6
(78.1)
|
25.1
(77.2)
|
23.8
(74.8)
|
23.9
(75)
|
25.1
(77.2)
|
25.6
(78.1)
|
25.8
(78.4)
|
25.7
(78.3)
|
25.4
(77.7)
|
25.02
(77.03)
|
Rata-rata terendah °C (°F)
|
20.9
(69.6)
|
21.2
(70.2)
|
21.8
(71.2)
|
21.4
(70.5)
|
20.5
(68.9)
|
19.8
(67.6)
|
20.3
(68.5)
|
20.8
(69.4)
|
21.3
(70.3)
|
21.5
(70.7)
|
21.8
(71.2)
|
21.4
(70.5)
|
21.06
(69.88)
|
Curah hujan mm (inci)
|
371
(14.61)
|
330
(12.99)
|
334
(13.15)
|
371
(14.61)
|
305
(12.01)
|
192
(7.56)
|
170
(6.69)
|
193
(7.6)
|
210
(8.27)
|
298
(11.73)
|
313
(12.32)
|
353
(13.9)
|
3.440
(135,44)
|
Sumber: Climate-Data.org
[10]
|
- Balekambang
- Bendungan
- Cibodas
- Jonggol
- Singajaya
- Singasari
- Sirnagalih
- Sukajaya
- Sukamaju
- Sukamanah
- Sukanegara
- Sukasirna
- Weninggalih
- Sukagalih
- Citra Indah Trans A1
: Grogol-Semanggi-Jonggol PP
- Citra Indah Trans A2
: Kuningan-Gatot Soebroto-Jonggol PP
- Citra Indah Trans A3
: Blok M-Jonggol PP
- Citra Indah Trans A4
: Ratu Plaza (Sudirman)-Jonggol PP
- Citra Indah Trans A5
: Kelapa Gading-Jonggol PP
- Citra Indah Trans B1
:
Stasiun Cikarang
-Jonggol PP
- Bayu Holong Persada
: Plaza Festival Kuningan-Cawang-GNI Situsari (Jonggol) PP
- JR Connexion Sinar Jaya
: Mangga Dua-Harvest City PP
- JR Connexion Sinar Jaya
: Blok M-Harvest City PP
- F41
: Alun alun Kota Jonggol-Dayeuh-Sukamakmur PP
- F46
: Alun alun Kota Jonggol-Cicadas PP
- F64
: Alun alun Kota Jonggol-Terminal Cibinong PP
- F75
: Alun alun Kota Jonggol-Balekambang-Gunung Batu PP
- SMP Negeri 1 Jonggol
- SMP Negeri 2 Jonggol
- SMP Negeri 3 Jonggol
- SMP Muhammadiyah 1 Jonggol
- SMP Cikal Harapan 2 Jonggol
- SMP Citra Berkat Jonggol
- SMP Saintek UHAMKA Jonggol
- SMP Hang Tuah 6 Jonggol
- SMP PGRI 285 Jonggol
- SMP Nurul Hikmah Jonggol
- SMP Pasundan Jonggol
- SMP Islam Bina Taqwa
- SMP Bina Citra Mandiri
- SMP TQ Aql Islamic School 1 Bogor
- SMP Islam AL Mutazam
- MTS Jonggol
- SMP Islam Al-Hasaniyyah
- SMA Negeri 1 Jonggol
- SMA Negeri 2 Jonggol
- SMA Negeri 3 Jonggol
- Madrasah Aliyah Negeri 3 Bogor
- SMA Citra Berkat Jonggol
- SMA Cikal Harapan 2 Jonggol
- SMA PGRI 27 Kota Jonggol
- SMA Saintek UHAMKA Jonggol
- SMA Islam Riyadlul Jannah
- SMAS Saint Enoch Jonggol
- SMAS Darussalam Jonggol
- SMAS Nurul Hikmah Jonggol
- SMK OTISTA Jonggol
- SMK Nurul Hikmah Jonggol
- SMK Putra Negara Jonggol
- SMK Darma Bakti
- SMK Trikarya
- IDN Boarding School (SMP/SMA/SMK)
- Pondok Pesantren Al Andalus (SMP/SMA)
- Pondok Tahfidz Madinatul Quran Bogor (SMP/SMA)
- Pondok Pesantren Cibucil Tarbiyyatul Falah
- Pesantren Islam Al Hijaz
- Pondok Pesantren Terpadu Al Madinah Malati
- Pondok Pesantren Madinatunnajah Jonggol
- Pesantren Islam Al Hijaz
- Pondok Pesantren Nurul Islam Jonggol
- AQL Boarding School
- Pondok Pesantren Miftahul Falah
- Pondok Pesantren Al-Fathiyyah
- Pondok Pesantren Al-Multazam Jonggol
- Pondok Pesantren Al-Barkah
|
---|
|
Bogor Barat
| | |
---|
Bogor Selatan
| |
---|
Bogor Tengah
| |
---|
Bogor Timur
| |
---|
|