Jaringan televisi
Islam
adalah format jaringan televisi yang diselenggarakan sebagai respons terhadap preferensi pemirsa
Muslim
. Jaringan televisi Islam merupakan sebuah
media alternatif
yang mengusung nilai-nilai sosial-keagamaan umat Muslim.
[1]
[2]
Sejak siaran televisi pertama kali dimulai pada 1950-an dan 1960-an, banyak program Islam dibuat.
[3]
Para sarjana mengidentifikasi
Revolusi Islam
Iran pada tahun 1979 sebagai salah satu latar belakang bertumbuhnya acara bernapaskan Islam.
[1]
Hadirnya televisi satelit di Arab berkontribusi pada berkembangnya jaringan dan program Islam sejak 1990-an.
[1]
[4]
Ketika banyak jaringan televisi Islam dimiliki oleh Muslim Arab, jaringan televisi Islam lainnya menunjukkan keragaman yang cukup besar dalam hal
suku bangsa
,
bahasa
, dan
mazhab
.
[1]
Meningkatnya
akses internet
pada tahun 2000-an memungkinkan jaringan televisi Islam daring memperoleh popularitas hampir secara global.
[5]
Banyak
imam
yang berminat untuk berdakwah menggunakan Internet dan media satelit sebagai platform banyak menawarkan hubungan erat dan luas terhadap pemirsa.
[6]
Sebelum munculnya jaringan televisi, kebanyakan imam di dunia Arab tidak memiliki platform media resmi. Mereka berdakwah melalui ceramah, khotbah, dan kajian di masjid-masjid, yang direkam dan didistribusikan dalam format kaset, CD, dan buku.
[3]
Selain stasiun TV
Sunni
dan Sunni-Salafiyah, ada sejumlah stasiun televisi Islam dalam bahasa lain, seperti
Persia
, yang ditujukan kepada pemirsa
Syiah
.
[1]
Banyak acara televisi Islam Sunni dan Sunni-Salafi dibawakan oleh imam-imam yang tidak berafiliasi dengan
Universitas Al-Azhar
.
[7]
Hal ini dikarenakan para sarjana Al-Azhar sering memperdebatkan dan mengkritik aspek televisi Islam.
[8]
Banyak TV satelit Islam yang dianggap berorientasi
Salafiyah
atau
Wahhabisme
. Acara-acara ini cenderung populer di kalangan Muslim kelas menengah di dunia Arab, terutama bagi masyarakat yang pernah tinggal atau beremigrasi ke
negara-negara Teluk
.
[3]
Untuk komunitas minoritas Muslim dan imigran, media televisi Islam dapat mendorong identitas
Pan-Islam
.
[1]
Banyak jaringan televisi Islam menghadapi bermacam-macam isu yang berkaitan dengan cara Islam dipraktikkan secara global, serta harus dibedakan dari jaringan televisi
Islamisme
. Stasiun televisi Islamisme menunjukkan sebuah media yang dianggap mendukung interpretasi agama secara “
fundamentalis
” atau “
ekstremis
".
Iqraa adalah stasiun televisi Islam pertama yang diluncurkan oleh pengusaha
Saudi
Saleh Abdullah Kamel pada tahun 1998 sebagai bagian dari
Arab Radio & Television Network
(ART).
[9]
Tiga tahun berikutnya, sekurang-kurangnya 27 jaringan TV satelit Islam juga dibentuk, menandai bertumbuhnya "fenomena saluran keagamaan".
[4]
[5]
Fenomena ini semakin berkembang, dengan lebih dari 80 jaringan televisi Islam yang ada saat ini.
[10]
Selain itu, lebih dari 600 stasiun TV satelit Arab menyuguhkan acara-acara Islami dengan beragam jenis dan format.
[5]