Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jalan Salib
(Bahasa Latin:
Via Crucis
, dikenal juga sebagai
Via Dolorosa
atau Jalan Penderitaan) merujuk pada penggambaran masa-masa terakhir (atau Penderitaan)
Yesus
, dan devosi yang memperingati Penderitaan tersebut. Tradisi sebagai devosi yang diadakan di gereja dimulai oleh Santo
Fransiskus Assisi
dan menyebar ke seluruh
Gereja Katolik Roma
pada abad pertengahan. Hal ini kurang diperingati oleh gereja-gereja
Anglikan
dan
Lutheran
.
[1]
[2]
Devosi ini bisa dilakukan kapan saja, tetapi paling umum dilakukan pada masa
Pra-Paskah
, terutama pada Hari
Jumat Agung
dan pada Jumat malam selama masa
Pra-Paskah
.
Sejarah Jalan Salib di mulai pada abad ke 14, diperkenalkan oleh para biarawan dari
Ordo Fransiskan
(OFM), lebih-lebih sejak St. Fransiskus Asisi mengalami
stigmata
. Pada awalnya Jalan Salib tidak ada perhentian-perhentian seperti sekarang. Rute yang ditempuh dalam rangka Jalan Salib berubah dari waktu ke waktu. Malahan, masing-masing kelompok umat menawarkan sejumlah perhentian berbeda dan menetapkannya pada lokasi yang berbeda pula.
[3]
Sampai pada abad ke 18,
Paus Klemens XII
menetapkan jumlah dan lokasi perhentian Jalan Salib secara definitif sampai sekarang.
[4]
Ibadat Jalan Salib juga kini menjadi bagian tak terpisahkan dari tempat-tempat peziarahan katolik, misalnya
Gua Maria
atau Gereja. Begitu juga di dalam setiap gereja
Katolik
, pasti memasang perhentian-perhentian Jalan Salib.
Berikut 14 Perhentian/stasi Jalan Salib:
[5]
[6]
- Yesus dijatuhi hukuman mati
- Yesus memanggul salib
- Yesus jatuh untuk pertama kalinya
- Yesus berjumpa dengan ibu-Nya
- Yesus ditolong oleh simon dari Kirine
- Wajah Yesus diusap oleh Veronika
- Yesus jatuh untuk kedua kalinya
- Yesus menghibur perempuan-perempuan yang menangisi-Nya
- Yesus jatuh untuk ketiga kalinya
- Pakaian Yesus ditanggalkan
- Yesus disalibkan
- Yesus wafat di kayu salib
- Yesus diturunkan dari salib
- Yesus dimakamkan
Di antara masing-masing perhentian biasanya di bacakan atau dinyanyikan
Adoramus Te
. Meskipun dalam tradisi tidak termasuk bagian dalam Jalan Salib,
Kebangkitan Yesus
terkadang dimasukkan sebagai stasi/perhentian ke-15.
[7]
[8]
Dari 14 Perhentian Jalan Salib, hanya 8 diantaranya yang tertulis dengan jelas di
Alkitab
. Perhentian 3, 4, 6, 7, dan 9 tidak tertulis secara implisit di Alkitab(lebih jauh lagi, sebelum abad pertengahan, tidak ada bukti yang jelas mengenai Perhentian ke-6) dan Perhentian ke-13 (
Yesus
diturunkan dari Salib oleh Yusuf dari Arimatea) dianggap sebagai tambahan saja agar terlihat lebih runtut. Untuk memberikan versi yang lebih tepat (sesuai dengan yang tertulis di Alkitab,
Paus Yohanes Paulus II
memperkenalkan versi baru yang disebut "Scriptural Way of Cross" (lit. Jalan Salib menurut Alkitab) pada
Jumat Agung
tahun 1991.
[5]
[6]
Pada 2007,
Paus Benediktus XVI
menyetujui versi ini dan dapat dipakai dalam meditasi dan perayaan, dengan urutan sebagai berikut:
- Yesus di Taman Getsemani.
- Yesus dikhianati Yudas dan ditangkap.
- Yesus diadili oleh Sanhedrin (Makhamah Agama).
- Yesus disangkal oleh
Petrus
.
- Yesus diadili Pilatus.
- Yesus dicambuk dan dimakhotai duri.
- Yesus memanggul salib-Nya.
- Yesus dibantu Simon dari Kirene untuk memanggul salib-Nya.
- Yesus bertemu dengan wanita-wanita
Yerusalem
.
- Yesus disalibkan.
- Yesus menjanjikan kerajaan-Nya kepada pencuri yang disalibkan bersama-Nya.
- Yesus menitipkan Maria dan Yohanes untuk saling merawat satu sama lain.
- Yesus wafat di salib.
- Yesus dibaringkan di kubur-Nya.
- ^
"Salinan arsip"
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 2014-02-22
. Diakses tanggal
2012-05-08
.
- ^
http://pastorzip.blogspot.com/2007/04/stations-of-cross.html
- ^
THURSTON, Herbert: The Stations of the Cross
- ^
The Catholic Encyclopedia
(1907)s.v. "The Way of the Cross."
- ^
a
b
Joseph M Champlin,
The Stations of the Cross With Pope John Paul II
Liguori Publications, 1994,
ISBN 0-89243-679-4
- ^
a
b
Pope John Paul II,
Meditation and Prayers for the Stations of the Cross at the Colosseum
Diarsipkan
2013-06-03 di
Wayback Machine
., Good Friday, 2000
- ^
"The Official Web Site for the Archdiocese of Detroit"
(PDF)
. Diakses tanggal
2012-02-13
.
In some contemporary Stations of the Cross, a fifteenth station has been added to commemorate the Resurrection of the Lord.
- ^
"Fr. William Saunders"
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 2009-04-30
. Diakses tanggal
2009-04-04
.
Because of the intrinsic relationship between the passion and death of our Lord with His resurrection, several of the devotional booklets now include a 15th station, which commemorates the Resurrection.