Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Izaak Huru Doko
|
---|
|
|
|
Masa jabatan
15 Desember 1947 ? 12 Januari 1949
|
Pendahulu
R. Claproth
Pengganti
jabatan dihapuskan
|
|
Masa jabatan
12 Januari 1949 ? 14 Maret 1950
|
Pendahulu
Burhanuddin
Pengganti
W. J. Ratulangi
|
|
Masa jabatan
14 Maret 1950 ? 10 Mei 1950
|
|
|
|
Lahir
| (
1913-11-20
)
20 November 1913
Sawu
,
Keresidenan
Timor
,
Hindia Belanda
|
---|
Meninggal
| 29 Juli 1985
(1985-07-29)
(umur 71)
Kupang
,
Nusa Tenggara Timur
,
Indonesia
|
---|
Makam
| TPU Damai, Kupang
|
---|
Kebangsaan
| Indonesia
|
---|
Partai politik
| Parkindo
|
---|
Suami/istri
| Dorkas Toepoe
|
---|
Anak
| Benny Doko, Paul J. A. Doko, Victor W. F. Doko, Isayati M. Doko
|
---|
Orang tua
| - Kitu Huru Doko (ayah)
- Loni Doko (ibu)
|
---|
Pekerjaan
| Pendidik, birokrat, politikus
|
---|
Julukan
| Cak Doko
|
---|
|
Sunting kotak info
?
L
?
B
|
|
Izaak Huru Doko
(20 November 1913 – 29 Juli 1985)
[1]
adalah
pahlawan nasional
Indonesia
yang berasal dari
Nusa Tenggara Timur
.
Ia bersekolah di
Hollandsch Indlandsche Kweekschool
(HIK, Sekolah Guru Bantu untuk Bumiputra) di
Bandung
,
Jawa Barat
. Bersama
Herman Johannes
, ia memimpin
Timorsche Jongeren
(Pemuda Timor) dengan tujuan mempersatukan para pelajar Timor dan memiliki beberapa cabang yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia.
[2]
Ia juga merintis berdirinya partai politik bernama Perserikatan Kebangsaan Timor dan menjadi ketua pada partai tersebut.
[2]
[3]
Pada saat
pendudukan Jepang di Indonesia
, ia diangkat menjadi Kepala
Bunkyo Kakari
(Pengajaran/Penerangan) yang menangani pendidikan, kesehatan, penerangan dan keagamaan sejak tahun 1942 hingga 1945.
[2]
[3]
Di sisi lain, ia mengasuh surat kabar
Timor Syuho
untuk memelihara cita-cita kemerdekaan Indonesia.
[2]
Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
[
sunting
|
sunting sumber
]
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Izaak Huru Doko mendirikan Partai Demokrasi Indonesia yang memiliki cabang di
Flores
,
Sumba
dan
Sumbawa
.
[3]
Dalam hal ini, Ia diberi mandat oleh Partai Demokrasi Indonesia untuk memperjuangkan
zelfbeschikkingsrecht
(hak menentukan nasib sendiri) bagi bangsa Indonesia dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menghapuskan
Korte Verklaring
(Plakat Pendek) dan
daerah-daerah Swapraja
.
[2]
Selain itu, ia mengajukan tuntutan agar Karesidenan
Timor
digabungkan bersama dengan
Bali
dan
Lombok
.
[3]
Izaak Huru Doko dinobatkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 2006 atas sumbangannya kemerdekaan Indonesia bersatu.
[4]
Ia juga dianugerahi Tanda Kehormatan
Bintang Mahaputera Adipradana
berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 085/TK/2006 pada tanggal 3 November 2006.
[2]
Selain itu, namanya juga diabadikan pada salah satu ruas jalan di Kota Kupang.
- Pahlawan-Pahlawan Suku Timor
. Jakarta: Balai Pustaka, 1981.
- Perjuangan Kemerdekaan Indonesia di Nusa Tenggara Timur
. Jakarta: Balai Pustaka, 1981.
- Timor Pulau Gunung Fatuleu, Batu Keramat
. Jakarta: Balai Pustaka, 1982.
Doko, Paul J. A., peny.
100 Tahun I. H. Doko: Mengenang Perjuangan & Pengabdian Sang Pahlawan Nasional
. Kupang: Artha Wacana Press, 2013.
Manafe, Aco.
Pahlawan Nasional I. H. Doko: Berjuang Hingga Akhir
. Kupang: Artha Wacana Press, 2011.
|
---|
Politik
| |
---|
Militer
| |
---|
Kemerdekaan
| |
---|
Revolusi
| |
---|
Pergerakan
| |
---|
Sastra
| |
---|
Seni
| |
---|
Pendidikan
| |
---|
Integrasi
| |
---|
Pers
| |
---|
Pembangunan
| |
---|
Agama
| |
---|
Perjuangan
| |
---|
|