Drs. H.
Ismeth Abdullah
(lahir 29 September 1946) adalah
Gubernur Kepulauan Riau
pertama sejak didirikannya
Provinsi
Kepulauan Riau
, provinsi ke-32 di
Indonesia
.
Ismeth Abdullah adalah lulusan Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia
,
Jakarta
pada tahun
1974
. Pada tahun
1979
, ia melanjutkan pendidikan di
Economic Development Institute of the World Bank
,
Washington DC
,
Amerika Serikat
.
Ismeth Abdullah menjabat sebagai Gubernur Kepri Pertama periode 2006 - 2010.
Ismeth Abdullah pernah ditunjuk sebagai Ketua
Batam Industrial Development Authority
(BIDA) oleh
Presiden Republik Indonesia
pada tanggal
29 Juni
1998
. Badan ini dibentuk oleh
Pemerintah Indonesia
pada tahun
1971
. Dibawah kepemimpinan Ismeth Abdullah,
Batam
telah menarik lebih dari 400
Penanam Modal Asing
(PMA) senilai US$ 1,4 miliar dimana jumlah perusahaan asing tersebut meningkat dua kali lebih banyak (dari 300 hingga 700) selama lima tahun, ketika Indonesia tengah pulih dari krisis ekonomi. Pencapaian ini terwujud berkat usaha ia dalam mempromosikan pelayanan BIDA yang professional dan transparan kepada seluruh pihak baik swasta maupun investor.
Sebelum mengukir prestasi di Batam, Ismeth Abdullah pernah menjadi
Pimpinan Harian (Administrator)
Dewan Penunjang Ekspor
(Exportkspor Support Board) (
Oktober 1989
hingga
Juli 1998
) yang merupakan badan nasional yang dibentuk oleh Pemerintah Indonesia dan
Bank Dunia
dalam rangka penyediaan bantuan teknis di bidang produksi, pemasaran, dan tenaga ahli kepada
Usaha Kecil dan Menengah
sebagai komoditas
ekspor
. Selama periode kepemimpinan Ismeth Abdullah, lebih dari 1.000 Usaha Kecil dan Menengah memperoleh keuntungan atas program tersebut. Disamping itu, ia juga memiliki wawasan yang luas di berbagai sektor, dari kebijakan keuangan, termasuk empat tahun sebagai Direktur Pemasaran di
Bank Bukopin
, bank yang cukup kredibel di Indonesia. Kontribusi terpentingnya terhadap beberapa asosiasi dan
Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM), telah membawa keseimbangan terhadap kepemimpinannya di sektor publik dan swasta. Berdasarkan pengalamannya yang cukup banyak, Ismeth Abdullah sering kali diminta untuk berbicara dalam beberapa seminar dan konferensi nasional maupun internasional.
Berkat perannya dalam mempromosikan usaha kecil dan menengah secara kooperatif, Ismeth Abdullah dianugerahi Medali Penghormatan “
Satyalancana Pembangunan
” (Medali Penghargaan Pembangunan), yakni medali dalam bidang pelayanan pemerintahan atas kontribusinya terhadap perkembangan ekonomi dan pembangunan, pada tanggal
14 September
2000
oleh Pemerintah Indonesia.
Pada tanggal
14 Agustus
2003
, dalam memperingati
Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
ke-58, Presiden Republik Indonesia menganugerahi
Bintang Jasa Utama
kepada Ismeth Abdullah. Penghargaan terhormat ini merupakan penghargaan tertinggi yang menandai kemajuan visinya dan pencapaiannya dalam mengembangkan
industri
berbasis
teknologi
di Batam.
Setelah kesuksesannya dalam menciptakan iklim
bisnis
yang kondusif di Batam, Presiden Republik Indonesia mengangkat Ismeth Abdullah sebagai Penjabat Gubernur Kepulauan Riau yang merupakan
provinsi
baru yang ke-32 di Indonesia, terhitung sejak
1 Juli
2004
. Pada tahun berikutnya, bulan
Juni 2005
, Ismeth Abdullah dipilih sebagai Gubernur Kepulauan Riau pertama berdasarkan Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Kepulauan Riau. Berkat pengalamannya dalam memimpin Batam Industrial Development Authority (BIDA), Ismeth Abdullah juga terpilih sebagai anggota Badan Penasehat BIDA pada tahun 2005 oleh Presiden Republik Indonesia yang dipimpin oleh
Menteri Koordinator Perekonomian
.
Jabatan yang diemban saat ini sebagai Gubernur Kepulauan Riau dan Anggota Badan Penasehat BIDA telah membuktikan keahlian dan kemampuannya yang meyakinkan dalam memimpin dan melaksanakan tugas serta tanggungjawabnya demi kepentingan masyarakat.
Bekas Gubernur Kepulauan Riau Ismeth Abdullah divonis dua tahun penjara dan denda Rp 100 juta. Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menyatakan terdakwa Ismeth terbukti merugikan negara Rp 5,4 miliar dalam kasus proyek pengadaan mobil kebakaran di daerahnya pada 2004-2005.
[1]
Koruptor Indonesia tahun 2010
|
---|
|
|