Contoh rupiah dalam bentuk uang kertas pada tahun 2009.
Contoh rupiah dalam bentuk uang kertas (1999?2005).
Wage Rudolf Soepratman pada uang kertas Rp50.000 terbitan 1999.
Rupiah
, atau lengkapnya
Rupiah Indonesia
, adalah
mata uang
resmi yang berlaku di
Republik Indonesia
.
[4]
Mata uang ini dicetak dan diatur penggunaannya oleh
Bank Indonesia
dengan kode
ISO 4217
IDR
. Secara tidak formal, orang Indonesia juga menyebut mata uang ini dengan nama "
perak
". Satu rupiah dibagi menjadi
100
sen
, walaupun inflasi telah membuatnya tidak digunakan lagi kecuali hanya pada pencatatan di pembukuan bank.
Nama
rupiah
berasal dari kata
India
:
rupiya
(
??????
) yang juga berakar dari
bahasa Sansekerta
yaitu:
rupyakam
(
????????
) yang berarti "
perak
".
[5]
Nama "Rupiah" dijadikan nama mata uang Indonesia disebabkan pengaruh budaya India yang kuat semasa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di
Nusantara
selama ratusan tahun yang telah
terasimilasi
ke dalam budaya dan perbahasaan di Indonesia. Nama
Rupee
(dibaca "rupi") juga digunakan untuk mata uang negara-negara seperti
India
,
Pakistan
,
Nepal
,
Seychelles
,
Mauritius
, dan
Sri Lanka
sementara di
Maladewa
diketahui sebagai "Rufiyah", mirip dengan di Indonesia "Rupiah", hanya dibedakan dengan "f". Banyak negara-negara yang menggunakan kata ini (
rupya
) untuk mata uang negara mereka karena merupakan hasil dari pengaruh penyebaran
bahasa Sansekerta
yang telah ada sejak
Abad ke-6 SM
ke berbagai negara-negara kawasan
Samudra Hindia
.
Pada masa-masa awal kemerdekaan, Indonesia belum menggunakan mata uang rupiah namun menggunakan mata uang resmi yang dikenal sebagai
ORI
. ORI memiliki jangka waktu peredaran di Indonesia selama 4 tahun, ORI sudah mulai digunakan semenjak 1945?1949. Namun, penggunaan ORI secara sah baru dimulai semenjak diresmikannya mata uang ini oleh pemerintah sebagai mata uang Indonesia pada
30 Oktober
1946
. Pada masa awal, ORI dicetak oleh
Percetakan Canisius
dengan bentuk dan desain yang sangat sederhana dan menggunakan pengaman serat halus. Bahkan dapat dikatakan ORI pada masa tersebut merupakan mata uang yang sangat sederhana, seadanya, dan cenderung berkualitas kurang, apalagi jika dibandingkan dengan mata uang lainnya yang beredar di Indonesia. Pada masa awal kemerdekaan tersebut, ORI beredar luas di masyarakat meskipun uang ini hanya dicetak di
Yogyakarta
. ORI sedikitnya sudah dicetak sebanyak lima kali dalam jangka waktu empat tahun antara lain, cetakan I pada 17 Oktober 1945, seri II pada 1 Januari 1947, seri III dikeluarkan pada 26 Juli 1947. Pada masa itu, ORI merupakan mata uang yang memiliki nilai yang sangat rendah jika dibandingkan dengan uang-uang yang dikeluarkan oleh
de Javasche Bank
. Padahal uang ORI adalah uang langka yang semestinya bernilai tinggi.
Pada
8 April
1947
,
gubernur provinsi Sumatra
mengeluarkan rupiah
Uang Republik Indonesia Provinsi Sumatra
(URIPS). Sejak
2 November
1949
, empat tahun setelah merdeka, Indonesia menetapkan rupiah sebagai mata uang kebangsaannya yang baru.
Kepulauan Riau
dan
Irian Barat
memiliki variasi rupiah mereka sendiri, tetapi penggunaannya dihapuskan pada tahun
1964
di
Riau
dan
1974
di
Irian Barat
.
Krisis ekonomi Asia
tahun
1998
menyebabkan nilai rupiah jatuh sebanyak 600% (dari dua ribuan rupiah pada Agustus 1997 menjadi 15 ribu rupiah Januari 1998) dan membawa kejatuhan pemerintahan
Soeharto
. Rupiah merupakan mata uang yang boleh ditukar dengan bebas tetapi diperdagangkan dengan penalti disebabkan kadar
inflasi
yang tinggi.
Dilansir dari situs BI, redenominasi rupiah adalah tindakan pemotongan penyederhanaan nilai mata uang saat kondisi ekonomi stabil dan sehat. Pelaksanaan redenominasi dilakukan dengan menghilangkan beberapa angka nol pada nilai uang, sehingga menyederhanakan penulisan nilai pada uang dan masyarakat.
[6]
Berdasarkan definisi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), redenominasi merupakan upaya untuk menyederhanakan nilai mata uang tanpa mengubah nilai tukarnya di pasar.
Bank Indonesia
sebagai
otoritas moneter
di
Indonesia
merencanakan kebijakan pengurangan nilai pecahan mata uang rupiah tanpa mengurangi nilainya dengan cara menghilangkan 3 angka 0 terakhir (X000 menjadi X). Rencana kebijakan ini dilontarkan oleh
Bank Indonesia
sejak awal
Mei 2010
dan dikonfirmasikan oleh Gubernur BI terpilih,
Darmin Nasution
pada
31 Juli
2010
.
Kebijakan redenominasi ini diambil setelah hasil riset
Bank Dunia
menyebutkan bahwa uang pecahan Rupiah Indonesia Rp100.000 adalah yang terbesar kedua di dunia setelah
Dong Vietnam
(VND) 500.000.
[7]
Proses redenominasi akan mundur dari rencana yang semula akan direalisasikan pada 14 Agustus 2014 karena tekanan dari pihak asing.
[8]
Gubernur BI periode 2013-2018, Agus Marto Warjoyo menilai setidaknya ada lima urgensi terkait kebijakan redenominasi.
Pertama,
penyederhanaan nilai mata uang dengan mata uang terlihat lebih efisien. Dengan mengurangi nilai nol, maka aktivitas ekonomi akan semakin sederhana.
[9]
Kedua,
penyederhanaan rupiah akan membuat rupiah semakin berdaulat dan bergengsi. Hal ini dapat membuat rupiah bisa sejajar dengan mata uang negara lain.
Ketiga,
redenominasi dapat membuat waktu transaksi menjadi lebih cepat. Jika sebuah mata uang memiliki banyak angka nol di belakangnya (contohnya 1.000.000 atau 1.000.000.000), maka perhitungan dan pencatatan dalam transaksi sehari-hari bisa menjadi rumit dan memakan waktu.
Keempat,
dapat mengurangi risiko human error. Dengan jumlah digit yang lebih sedikit, maka perhitungan keuangan menjadi lebih mudah dan efisien. Hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan perhitungan, seperti kesalahan pencatatan, kesalahan penjumlahan, dan kesalahan pembukuan.
Kelima,
efisiensi pencantuman harga barang dan jasa.
Kertas
Saat ini
|
Direncanakan menjadi
|
100.000
|
100
|
50.000
|
50
|
20.000
|
20
|
10.000
|
10
|
5.000
|
5
|
2.000
|
2
|
1.000
|
1
|
|
Logam
Saat ini
|
Direncanakan menjadi
|
1000
|
1
|
500
|
50¢
|
200
|
20¢
|
100
|
10¢
|
|
Uang koin
[11]
|
Nilai
|
|
Ukuran (mm)
|
Massa (gr)
|
Material
|
Gambar
|
Ketersediaan
|
Validitas
|
Dmtr
|
Tbl
|
Depan
|
Belakang
|
Rp1
|
1970
|
22
|
1,40
|
1,42
|
Almunium
|
Burung
Sikatan
|
Gambar "1"
|
Tidak
|
Tidak
|
Rp2,5
|
1963
|
???
|
???
|
???
|
Potret samping
Soekarno
|
Gambar "2½"
|
Rp5
|
1979
|
23
|
1,70
|
1,38
|
Logo
Keluarga Berencana
|
Gambar "5"
|
Rp25
|
1991
|
18
|
1,98
|
1,22
|
Garuda Pancasila
|
Buah
Pala
|
Rp50
|
1991
|
20
|
1,58
|
3,18
|
Aluminum/
Perunggu
|
Gambar "50" dan
Komodo
|
1999
|
20
|
2,00
|
1,36
|
Aluminum
|
Gambar "50" dan Burung
Kepodang
|
Jarang
|
Ya
|
Rp100
|
1999
|
23
|
2,30
|
2,38
|
Burung
Kakaktua Raja
|
Ya
|
Rp200
|
2003
|
23
|
2,30
|
2,38
|
Burung
Jalak Bali
|
Rp500
|
1997
|
24
|
1,83
|
5,34
|
Almunium/Perunggu
|
Bunga
Melati
|
Jarang
|
2003
|
27
|
2,50
|
3,10
|
Almunium
|
Ya
|
Rp1.000
|
1993
|
26
|
2,00
|
8,60
|
Nikel
/
Perunggu
|
Gambar "1000" dan Pohon
Kelapa sawit
|
Jarang
|
2010
|
24
|
1,60
|
4,50
|
Nikel
&
Baja
|
Garuda Pancasila
dan "1000"
|
Angklung
dan
Gedung Sate
|
Ya
|
* TE: Tahun Emisi
* TST: Tahun Seri Terkini
* TNP: Tahun Nilai Pertama
Rencana semula Bank Indonesia meredenominasikan rupiah terganjal kondisi perekonomian global yang belum stabil dan pembahasan Undang-undang Redenominasi yang terhenti akibat agenda Pemilu 2014. Target semula realisasi redenominasi pada 14 Agustus 2014 akan berubah dengan wajah uang baru, yaitu Uang
Negara Kesatuan Republik Indonesia
(Uang NKRI).
Sesuai amanat
Undang-undang
Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang, Rupiah ditempatkan sebagai salah satu simbol kedaulatan negara yang harus dihormati dan dibanggakan seluruh warga negara Indonesia.
[12]
Dengan demikian, Bank Indonesia tidak lagi menjadi institusi tunggal yang berwenang mencetak uang Rupiah. Nantinya Bank Indonesia harus selalu berkoordinasi dengan pemerintah, yakni kementerian keuangan dalam hal rencana mencetak uang, penerbitan uang, hingga penarikan dan pemusnahan uang yang lama.
Setelah tidak lagi menjadi institusi tunggal pencetak uang Rupiah, frasa Bank Indonesia yang terdapat di setiap pecahan Rupiah saat ini akan diganti menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, perubahan lainnya pada uang NKRI nantinya adalah akan adanya tanda tangan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia dan sistem pengamanan baru anti pemalsuan pada
uang kertas
.
Pada tanggal
19
Desember
2016
,
Bank Indonesia (BI)
resmi meluncurkan 11 desain baru rupiah yang terdiri dari 7 pecahan uang kertas dan 4 pecahan uang logam. Rupiah kertas yang diterbitkan terdiri dari nominal
Rp100.000
,
Rp50.000
,
Rp20.000
,
Rp10.000
,
Rp5.000
,
Rp2.000
, dan
Rp1.000
. Sementara rupiah logam terdiri atas pecahan
Rp1.000
,
Rp500
,
Rp200
, dan
Rp100
.
Desain uang baru ini sejalan dengan rencana
Bank Indonesia
menerbitkan uang
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
. Hampir semua wajah pahlawan di uang tunai berganti, kecuali pecahan
Rp100.000
.
Pecahan
Rp100.000
tetap menampilkan wajah dua
proklamator Republik Indonesia
, yaitu
Presiden
dan
Wakil Presiden pertama Republik Indonesia
,
Soekarno
dan
Mohammad Hatta
.
Bertepatan dengan Hari Bela Negara Indonesia,
Bank Indonesia
menerbitkan 11 desain baru rupiah yang terdiri dari 7 pecahan rupiah kertas dan 4 pecahan rupiah logam. Setelah diterbitkannya rupiah baru, maka uang rupiah yang sudah beredar di masyarakat masih berlaku dan masih bisa digunakan sebagai alat transaksi yang sah sampai BI menarik peredaran rupiah lama.
Penggunaan gambar pahlawan pada rupiah baru juga sebelumnya sudah disetujui oleh
Presiden Republik Indonesia
ke-7
Joko Widodo (Jokowi)
,
Menteri Keuangan Republik Indonesia
ke-26
Sri Mulyani Indrawati
, dan
Gubernur Bank Indonesia
ke-15
Agus Martowardojo
.
[13]
Untuk memperingati ulang tahun Republik Indonesia ke-75, Bank Indonesia mengeluarkan uang komemoratif bertajuk Uang Peringatan Kemerdekaan dengan nominal
Rp75.000
. Uang ini diperkenalkan kepada publik pada tanggal
17 Agustus
2020
dan mulai bisa dipesan sejak
18 Agustus
2020
melalui pemesanan daring.
[14]
Ultraungu (UV-A)
Kode Tuna Netra (Blind Code)
Kode Tuna Netra (Blind Code)
|
Rp20.000
-
Rp100.000
|
Rp1.000
-
Rp10.000
|
|
|
- Catatan:
- Blind code: Pasangan garis di sisi kanan dan kiri uang yang akan terasa kasar bila diraba
- Blind code berikut adalah hanya pada satu sisi uang
- Keterangan:
|
Uang kertas
Berikut adalah gambar pahlawan di uang kertas rupiah baru dengan tahun emisi
2016
.
Uang logam
Selain menampilkan gambar pahlawan dan tarian tradisional, sebagai bentuk melestarikan karakteristik sebuah bangsa, uang kertas rupiah baru dengan tahun emisi
2016
ini juga menampilkan gambar destinasi wisata unggulan yang ada di
Indonesia
.
Berikut beberapa destinasi wisata yang ditampilkan dalam uang kertas rupiah baru dengan tahun emisi
2016
.
Berikut beberapa tarian tradisional yang ditampilkan dalam uang kertas rupiah baru dengan tahun emisi
2016
.
Berikut 7 gambar bunga yang ada di uang kertas baru rupiah dengan tahun emisi
2016
.
Tanda air yang sama dengan seri sebelumnya.
Pada tanggal
18 Agustus
2022
,
Bank Indonesia (BI)
resmi meluncurkan 7 desain baru uang kertas rupiah. Gambar pahlawan masih sama dengan desain uang kertas rupiah emisi tahun 2016, namun dengan ukuran uang kertas yang lebih pendek.
[16]
Wajah baru uang kertas tahun emisi 2022
tetap mempertahankan gambar pahlawan nasional sebagai gambar utama di bagian depan dan bertema kebudayaan Indonesia seperti tarian, pemandangan alam , dan flora di bagian belakang.
[17]
Rupiah memiliki satuan di bawahnya. Pada masa awal kemerdekaan, rupiah disamakan nilainya dengan
Gulden Hindia Belanda
, sehingga dipakai pula satuan-satuan yang lebih kecil yang berlaku pada
masa kolonial
. Berikut adalah satuan-satuan yang pernah dipakai, namun tidak lagi dipakai karena penurunan nilai rupiah menyebabkan satuan itu tidak bernilai penting.
Sebutan
|
Nilai
|
Keterangan
|
Sen
(¢)
|
Rp0,01
|
ada koin pecahan 1 dan 5 ¢
|
Cepeng
,
Hepeng
|
0,25¢
|
dari
feng
, dipakai di kalangan
Tionghoa
|
Peser
|
0,50¢
|
|
Pincang
|
1,50¢
|
|
Gobang
,
Benggol
|
2,50¢
|
|
Ketip
,
Kelip
,
Stuiver
(
bahasa Belanda
)
|
Rp0,05
|
ada koin pecahannya
|
Picis
|
Rp0,10
|
ada koin pecahannya
|
Tali
|
Rp0,25
|
ada koin pecahan 25 dan 50 ¢
|
Uang
|
8,33¢
|
⅓ tali
|
Terdapat 2 satuan di atas rupiah yang sekarang juga tidak dipakai lagi.
Sebutan
|
Nilai
|
Keterangan
|
Ringgit
|
Rp2,50
|
pernah ada koin pecahannya
|
Kupang
|
Rp1,25
|
½ ringgit
|
1946?1970
Tahun
|
Per
dolar
|
1946-1949
|
?
|
Nov 1949
|
3,80
|
Mar 1950
|
7,60
|
Feb 1952
|
11,40
|
Des 1956
|
31,00
|
Des 1957
|
49,00
|
Des 1958
|
90,00
|
Jul 1962
|
1.205,00
|
Agt 1965
|
2.295,00
|
Nov 1965
|
4.995,00
|
Des 1965
|
0,25
|
1966-1970
|
250,00
|
Apr 1970
|
378,00
|
|
1971?1997
Tahun
|
Per
dolar
|
Agt 1971
|
415,00
|
Nov 1978
|
625,00
|
Des 1980
|
626,00
|
Des 1982
|
702,50
|
Mar 1983
|
970,00
|
Des 1985
|
1.110,00
|
Agt 1986
|
1.334,00
|
Sep 1986
|
1.664,00
|
Des 1990
|
1.842,00
|
Des 1995
|
2.248,00
|
Jun 1997
|
2.350,00
|
Agt 1997
|
2.955,00
|
Nov 1997
|
3.700,00
|
Des 1997
|
5.915,00
|
|
1998?2006
Tahun
|
Per
dolar
|
Jan 1998
|
14.800,00
|
Feb 1998
|
7.400,00
|
Apr 1998
|
8.000,00
|
Jun 1998
|
16.800,00
|
Jun 1999
|
6.800,00
|
Okt 1999
|
6.500,00
|
Des 1999
|
7.900,00
|
Des 2000
|
9.725,00
|
2001
|
10.265,00
|
2002
|
9.260,00
|
2003
|
8.570,00
|
2004
|
8.985,00
|
2005
|
9.705,00
|
2006
|
9.200,00
|
|
2007?2016
Tahun
|
Per
dolar
|
2007
|
9.125,00
|
2008
|
9.666,00
|
2009
|
9.447,00
|
2010
|
9.036,00
|
2011
|
9.113,00
|
2012
|
9.718,00
|
2013
|
12.250,00
|
2014
|
~ 12.550,00
|
Agt 2015
|
~14.000,00
|
Sep 2015
|
~13.500,00
|
Jun 2016
|
~13.400,00
|
Agt 2016
|
~13.000,00
|
Sep 2016
|
~13.000,00
|
Okt 2016
|
~13.100,00
|
Nov 2016
|
~13.600,00
|
Des 2016
|
~13.500,00
|
|
2017?2018
Tahun
|
Per
dolar
|
Jan 2017
|
~13.300,00
|
Agu 2017
|
~13.300,00
|
Sep 2017
|
~13.500,00
|
Okt 2017
|
~13.600,00
|
Nov 2017
|
~13.500,00
|
Des 2017
|
~13.550,00
|
Jan 2018
|
~13.400,00
|
Feb 2018
|
~13.700,00
|
Mar 2018
|
~13.700,00
|
Apr 2018
|
~13.900,00
|
Mei 2018
|
~13.900,00
|
Jun 2018
|
~14.400,00
|
Jul 2018
|
~14.400,00
|
Agu 2018
|
~14.700,00
|
Sep 2018
|
~14.900,00
|
Okt 2018
|
~15.200,00
|
Nov 2018
|
~14.300,00
|
Des 2018
|
~14.500,00
|
|
2019?2020
Tahun
|
Per
dolar
|
Jan 2019
|
~14.050,00
|
Feb 2019
|
~14.000,00
|
Mar 2019
|
~14.200,00
|
Mei 2019
|
~14.400,00
|
Jun 2019
|
~14.100,00
|
Jul 2019
|
~14.000,00
|
Agu 2019
|
~14.200,00
|
Okt 2019
|
~14.000,00
|
Nov 2019
|
~14.100,00
|
Des 2019
|
~13.900,00
|
Jan 2020
|
~13.600,00
|
Feb 2020
|
~14.200,00
|
Mar 2020
|
~16.300,00
|
Apr 2020
|
~15.100,00
|
Mei 2020
|
~14.700,00
|
Jun 2020
|
~14.300,00
|
Jul 2020
|
~14.600,00
|
Agu 2020
|
~14.500,00
|
Sep 2020
|
~14.900,00
|
Okt 2020
|
~14.700,00
|
Nov 2020
|
~14.100,00
|
|
2021?sekarang
Tahun
|
Per
dolar
|
Feb 2021
|
~14.200,00
|
Mar 2021
|
~14.600,00
|
Apr 2021
|
~14.500,00
|
Mei 2021
|
~14.300,00
|
Jun 2021
|
~14.500,00
|
Agu 2021
|
~14.400,00
|
Sep 2021
|
~14.300,00
|
Okt 2021
|
~14.200,00
|
Nov 2021
|
~14.400,00
|
Des 2021
|
~14.300,00
|
Jan 2022
|
~14.400,00
|
Apr 2022
|
~14.490,00
|
Mei 2022
|
~14.500,00
|
Juni 2022
|
~14.555,00
|
Juli 2022
|
~14.975,00
|
Agustus 2022
|
~14.845,00
|
|
Catatan:
- untuk tahun tahun 1965-2009
[18]
- untuk tahun 1945-1949 rupiah masih dalam taraf mencari pengakuan dari luar negeri
- untuk tahun 1950-an, rupiah dipatok tinggi tetapi sebenarnya di pasar gelap rupiah diperdagangkan jauh lebih rendah
- untuk tahun 1950 nilai Rp7,6 per
USD
adalah untuk
ekspor
dan Rp11,4 per USD adalah untuk impor
- untuk tahun 1964 dasarnya adalah UU No. 32/1964
[19]
- tahun 1965 diperkenalkan rupiah baru dengan mencoret 3 angka nol
- untuk tahun 1970, 1971, 1978 adalah
devaluasi
yang dilakukan dalam keadaan mata uang ditentukan nilainya terhadap dolar oleh pemerintah
[19]
- diberlakukan sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali mulai tahun 1978 sampai Juli 1997
[19]
- IMF
yang dikutip Nation Master pada 1980, 1985, 1990, 1995, 2000, 2005
[20]
- untuk tahun 1999, 2001, 2002, 2003, 2004
[21]
- untuk perkiraan tahun 2006
[22]
- untuk perkiraan tahun 2007
[23]
- untuk tahun 2008
[24]
- untuk tahun 2009-sekarang
[25]
Daftar mata uang bernama seperti rupiah
[
sunting
|
sunting sumber
]
- Rupee Afghanistan
- Rupee Bhutan
- Rupee Burma
- Rupee Hindia Denmark
- Rupee Afrika Timur (Britania)
- Rupee Hindia Prancis (
roupie
)
- Rupee Afrika Timur (Jerman) (
rupie
)
- Rupee Teluk
- Rupee Hyderabad
- Rupia
Somaliland Italia
- Ripis Jawa
- Roepiah
Hindia Belanda
- Rupia
Hindia Portugis
- Rupiah Riau
- Rupee Travancore
- Rupiah Papua Barat
- Rupee Zanzibar
- (Indonesia)
Kurs Uang Kertas Asing versi BI
- (Indonesia)
Kurs Rupiah dari sejumlah Bank terkemuka Indonesia
- (Indonesia)
Mengenali Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah
- (Indonesia)
Koleksi uang Rupiah
- (Indonesia)
Buku Panduan Uang Rupiah
- (Indonesia)
Bank Indonesia Booklet Ciri-ciri Rupiah
- (Indonesia)
Bank Indonesia Leaflet Ciri-ciri Rupiah TE2016