Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pada
ikatan ionik
, terjadi transfer
elektron
dari satu
atom
ke atom lainnya. Oleh karena berpindahnya elektron, maka atom yang mendapatkan elektron menjadi bermuatan negatif, sedangkan atom yang kehilangan elektron akan bermuatan positif.
[1]
Jika atom ketambahan elektron, maka atom tersebut menjadi
ion negatif
atau dikenal dengan istilah
anion
. Sedangkan jika atom kehilangan elektron, maka atom tersebut menjadi
ion positif
atau
kation
.
[2]
Karena adanya perbedaan muatan antar ion (ion positif dan ion negatif), maka ion positif dan negatif akan saling tarik menarik oleh gaya elektrostatik. Kejadian inilah yang merupakan dasar dari ikatan ionik.
[1]
Proses terbentuknya ikatan ionik dicontohkan dengan pembentukan NaCl.
Natrium
(Na) dengan konfigurasi elektron (2,8,1) akan lebih stabil jika melepaskan 1 elektron sehingga konfigurasi elektron berubah menjadi (2,8). Sedangkan
Klorin
(Cl), yang mempunyai konfigurasi (2,8,7), akan lebih stabil jika mendapatkan 1 elektron sehingga konfigurasinya menjadi (2,8,8). Jadi agar keduanya menjadi lebih stabil, maka natrium menyumbang satu elektron dan klorin akan kedapatan satu elektron dari natrium.
[2]
Ketika natrium kehilangan satu elektron, maka natrium menjadi lebih kecil. Sedangkan klorin akan menjadi lebih besar karena ketambahan satu elektron. Oleh karena itu ukuran ion positif selalu lebih kecil daripada ukuran sebelumnya, namun ion negatif akan cenderung lebih besar daripada ukuran sebelumnya. Ketika pertukaran elektron terjadi, maka Na akan menjadi bermuatan positif (Na
+
) dan Cl akan menjadi bermuatan negatif (Cl
-
). Kemudian terjadi gaya elektrostatik antara Na
+
dan Cl
-
sehingga membentuk ikatan ionik.
[1]
- Ikatan ionik terbentuk antara
ion logam
(ion positif) dan ion non-logam (ion negatif).
[1]
- Penamaan ikatan ionik sederhana dimulai dari nama
logam
, kemudian diikuti nama non-logam penyusunnya. Contohnya: natrium klorida.
[1]
- Ikatan ionik mudah larut dalam air dan pelarut
polar
lainnya.
[1]
- Senyawa ionik mudah sekali menghantarkan listrik jika dalam larutan.
[1]
- Senyawa ionik cenderung membentuk kristal solid dengan titik leleh yang tinggi.
[1]