Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pemandangan terjadinya tanah longsor di kawah
Zunil
.
Geologi Mars
, juga disebut
areologi
(dari Yunani: ?ρη?,
Ar?s
, "
Ares
"; dan λ?γο?,
logos
, "pengetahuan"), adalah penelitian komposisi, struktur, fisik, sejarah dan proses yang membentuk planet
Mars
. Elemen yang terdapat di Mars termasuk oksigen (O), besi (Fe), silikon (Si) dan sulfur (S).
Melalui wahana antariksa seperti
Mars Reconnaissance Orbiter (MRO)
ini geologi Mars dipelajari. Pada MRO, terdapat kamera Eksperimen Pencitraan Resolusi Tinggi (HiRISE) yang memiliki instrumen pencitraan canggih. Pada tahun 2007 HiRISE menangkap gambar dari dataran utara Juventae Chasma yang merupakan bagian dari sistem ngarai di sepanjang khatulistiwa Mars. Di sini terlihat adanya bercak-bercak terang dan gelap yang merupakan bukti adanya erosi. Hingga saat ini belum diketahui proses pembentukan medan berlapis di Mars. Namun, lapisan-lapisan dataran dan ngarai terbuat dari material yang sama.
[1]
Sebagian besar atmosfer planet Mars terbuat dari karbon dioksida, nitrogen dan argon. Dibandingkan dengan bumi, udara di Mars cenderung tipis. Namun, angin di Mars dapat berhembus hingga 96,5 km/jam yang memicu badai debu besar. Penyebab tipisnya atmosfer Mars karena tidak memiliki pelindung sehingga partikel berenergi tinggi matahari mengikis atmosfer Mars. Miliaran tahu lalu, Mars memiliki danau dan sungai yang mengalir di atas permukaannya. Hal ini berarti bahwa beberapa titik di masa lalu, atmosfer Mars cukup padat dan menahan panas sehingga air tetap cair di permukaannya.
[2]
- ^
"Foto Baru Bisa Jadi Petunjuk Sejarah Geologi di Planet Mars"
.
Republika Online
. 2020-03-26.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-05-17
. Diakses tanggal
2022-01-15
.
- ^
"Mars, the red planet: Facts and information"
.
Science
(dalam bahasa Inggris). 2009-10-15.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-03-29
. Diakses tanggal
2022-01-15
.