Artikel ini merupakan deskripsi teknikal dari
fonetik
'
dan
fonologi
dari
bahasa Korea
. Pernyataan dalam artikel ini berdasarkan pada
Bahasa Korea Selatan Standar
yabg didasarkan pada
dialek Gyeonggi
(dialek
Seoul
)
Morfofonem
dari bahasa ini ditulis dengan tanda miring ganda (
? ?
),
fonem
ditulis dalam tanda miring (
/ /
), dan
alofoni
ditulis dalam tanda kurung siku (
[ ]
).
Bahasa Korea memiliki 19 fonem dalam kotak fonem konsonannya.
[1]
Terdapat tiga cara pengucapan untuk setiap konsonan
henti
dan
gesek
(afrikat) nirsuara yang kontras dan digolongkan sebagai konsonan murni,
tertekan
, dan
teraspirasikan
.
- Segmen
murni
, biasanya dianggap sebagai
lenis
atau laks, dianggap sebagai suara basis dan sadar atau merupakan bagian dari kelompok konsonan obstruen bahasa Korea tak bertanda. Segmen
murni
juga dibedakan dari fonem yang tertekan dan teraspirasikan dengan perubahan kualitas suara (nilai fonem) vokal, termasuk
frekuensi fundamental
yang relatif lebih rendah dari vokal yang mengikuti konsonan tersebut.
[2]
- Segmen
tertekan
, juga disebut sebagai konsonan
fortis
, keras, dan
tekanan kerongkongan
telah diteliti tentang deskripsi mendekati dari konsonan ini dan telah subjek dari penelitian fonetik. Konsonan ini ditulis sebagai huruf konsonan murni yang digandandakan dalam
alfabet bahasa Korea
dan
sistem romanisasi bahasa Korea
, sebagai contoh:
ㅃ
pp
,
ㄸ
tt
,
ㅉ
jj
,
ㄲ
kk
. Penulisan ini berasal dari ejaan
bahasa Korea pertengahan
, dimana konsonan berasal dari klaster konsonan inisial
sC
-,
pC
-,
psC
-.
[3]
[4]
:29, 38, 452
- Segmen
teraspirasikan
ditandai oleh konsonan yang
teraspirasikan
dimana hembusan mendadak dari udara yang diikuti oleh
waktu onset suara
yang sedikit terlambat sepersekian detik
Struktur maksimum suku kata dari bahasa Korea adalah KGVK, dimana G merupakan
glida
/j,
w,
?/
. Konsonan apapun selain
/ŋ/
dapat terjadi dalam konsonan inisial, namun hanya
/p,
t,
k,
m,
n,
ŋ,
l/
yang dapat terjadi pada posisi akhir suku kata. Sekuensi dari dua konsonan dapat terjadi diantara vokal.
Contoh kata untuk fonem
IPA
|
Contoh
|
/p/
|
불
bul
|
[pul]
|
"api" dan "cahaya"
|
/p?/
|
뿔
ppul
|
[p?ul]
|
"tanduk"
|
/p?/
|
풀
pul
|
[p?ul]
|
"rumput" dan "lem"
|
/m/
|
물
mul
|
[m?ul]
|
"cairan" atau "air"
|
/t/
|
달
dal
|
[tal]
|
"bulan" (benda langit) dan "bulan"
|
/t?/
|
딸
ttal
|
[t?al]
|
"anak perempuan"
|
/t?/
|
脫
tal
|
[t?al]
|
"topeng"
|
/n/
|
날
nal
|
[n?al]
|
"siang hari" dan "silet"
|
/t?/
|
자다
jada
|
[t?ada]
|
"tidur"
|
/t??/
|
짜다
jjada
|
[t??ada]
|
"meremas" dan "membuat (sesuatu menjadi) asin"
|
/t??/
|
차다
chada
|
[t??ada]
|
"menedang" dan "menjadi dingin"
|
/k/
|
基
gi
|
[ki]
|
"energi"
|
/k?/
|
끼
kki
|
[k?i]
|
"talenta"
|
/k?/
|
키
ki
|
[k?i]
|
"ketinggian"
|
/ŋ/
|
房
bang
|
[paŋ]
|
"ruangan"
|
/s/
|
살
sal
|
[sal]
|
"daging segar"
|
/s?/
|
쌀
ssal
|
[s?al]
|
"beras"
|
/?/
|
바람
baram
|
[pa?am]
|
"angin" dan "harapan"
|
/l/
|
발
bal
|
[pal]
|
"kaki"
|
/h/
|
하다
hada
|
[hada]
|
"dilakukan"
|
Konsonan
/p,
t,
t?,
k/
merupakan konsonan bersuara
[b,
d,
d?,
?]
jika terletak diantara sonoran (termasuk semua vokal dan konsonan tertentu) dan merupakan konsonan nirsuara diposisi selain diatas. Konsonan ini kemungkinan diucapkan sebagai konsonan teraspirasi
/p?,
t?,
t??,
k?/
dalam posisi inisial, perbedaan primer adalah perbedaan vokal yang mengikuti konsonan murni
membawa nada rendah
atau tidak.
[5]
[6]
Konsonan
/p?,
t?,
t??,
k?/
merupakan konsonan yang teraspirasi sangatlah kuat, bahkan lebih dari hentian nirsuara. Konsonan ini secara umum tidak mengalami penyuaraan intervokalik, tetapi laporan studi tahun 2020 menyatakan bahwa konsonan ini mengalami penyuaraan disekitar 10~15% kasus. Biasanya hal ini terjadi pada penutur generasi lansia pria yang memiliki hentian teraspirasikan sebanyak 28% dari kasus pengucapan.
[7]
- ^
Sohn, Ho-Min (1994).
Korean: Descriptive Grammar
. Descriptive Grammars. London:
Routledge
. hlm. 432.
ISBN
9780415003186
.
- ^
Cho, Taehong; Jun, Sun-Ah; Ladefoged, Peter (2002).
"Acoustic and aerodynamic correlates of Korean stops and fricatives"
(PDF)
.
Journal of Phonetics
.
30
(2): 193?228.
doi
:
10.1006/jpho.2001.0153
.
hdl
:
11858/00-001M-0000-0013-1A88-E
.
Diarsipkan
(PDF)
dari versi asli tanggal 2022-11-26
. Diakses tanggal
2022-02-17
.
- ^
Kim-Renaud, Young-Key, ed. (1997).
The Korean Alphabet: Its History and Structure
(dalam bahasa English). Honolulu:
University of Hawai?i Press
. hlm. 169?170.
ISBN
9780824817237
.
- ^
Brown, Lucien; Yeon, Jaehoon, ed. (2015).
The Handbook of Korean Linguistics
. West Sussex, UK:
Wiley-Blackwell
.
ISBN
9781118370933
.
- ^
Kim, Mi-Ryoung; Beddor, Patrice Speeter; Horrocks, Julie (2002). "The contribution of consonantal and vocalic information to the perception of Korean initial stops".
Journal of Phonetics
.
30
(1): 77?100.
doi
:
10.1006/jpho.2001.0152
.
- ^
Lee, Ki-Moon; Ramsey, S. Robert (2011).
A History of the Korean Language
. Cambridge:
Cambridge University Press
. hlm. 293.
ISBN
9780521661898
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-07-23
. Diakses tanggal
2022-02-20
.
- ^
Choi, Jiyoun; Kim, Sahyang; Cho, Taehong (October 22, 2020).
"An apparent-time study of an ongoing sound change in Seoul Korean: A prosodic account"
.
PLOS ONE
.
15
(10): e0240682.
Bibcode
:
2020PLoSO..1540682C
.
doi
:
10.1371/journal.pone.0240682
.
PMC
7580931
.
PMID
33091043
.