Fisika medis
atau
fisika kedokteran
merupakan penerapan
konsep
,
teori
, dan
metode
fisika
untuk
kedokteran
dan pelayanan
kesehatan
. Fisika medis meliputi fisika
biomedis
,
biofisika
medis,
fisika terapan
dalam
kedokteran
, aplikasi fisika dalam ilmu kedokteran,
fisika radiologi
atau radio-fisika
rumah sakit
. Departemen fisika medis dapat ditemukan di rumah sakit atau
universitas
.
Benda tegar
adalah
benda
yang apabila diberikan
gaya
maka benda tersebut tidak mengalami perubahan bentuk.
[1]
Fisika medis umumnya menggunakan
satuan
fisika yang memiliki
bilangan
dan ketelitian yang tinggi. Hal yang diutamakan adalah pemanfaatan satuan ukuran untuk keperluan praktis dalam
pelayanan kesehatan
. Hasil pengukuran di dalam fisika medis digunakan sebagai perbandingan terhadap keadaan kesehatan
tubuh manusia
. Jenis pengukuran dalam fisika medis terbagi menjadi dua yaitu pengukuran pengulangan dan pengukuran tak berulang. Pengukuran pengulangan umumnya menggunakan satuan waktu yaitu
detik
,
menit
dan
jam
. Jenis pengukuran ini umum dipakai pada pengukuran kondisi
sistem pernapasan
manusia. Sementara itu, pengukuran tak berulang merupakan pengukuran yang hanya dilakukan sekali saja pada tiap
individu
. Jenis pengukuran ini digunakan pada peristiwa
biologi
yang diamati langsung secara fisika dengan sekali lihat dan tidak dapat diulangi.
Pengukuran di dalam fisika medis memperhatikan kondisi kebenaran dan ketelitian pengukuran. Ketelitian pengukuran dilakukan dengan mengadakan pengukuran pengulangan dan menghitung rata-rata hasil pengukuran melalui
simpangan baku
. Smeentara itu, kebenaran dalam pengukuran juga mengadakan pengukuran berulang hanya untuk mengetahui bahwa hasil yang diperoleh memiliki kemiripan tanpa memperhatikan tingkat ketelitian.
Diadopsi oleh Federasi Organisasi Eropa untuk Fisika Medis (EFOMP) Dalam kasus departemen fisika medis rumah sakit, pernyataan misi untuk
fisikawan
medis adalah sebagai berikut
[3]
"Fisikawan Medis bekerja sama untuk menjaga dan meningkatkan kualitas, keamanan, dan efektivitas biaya pelayanan kesehatan melalui aktivitas yang berorientasi pada pasien yang memerlukan tindakan ahli, keterlibatan, atau saran mengenai spesifikasi, pemilihan, pengujian penerimaan, komisioning, jaminan / kontrol kualitas, dan klinis yang dioptimalkan. Penggunaan perangkat medis dan mengenai risiko pasien dan perlindungan dari agen fisik terkait (misalnya, sinar-X,
medan elektromagnetik
, sinar laser, radionuklida) termasuk pencegahan paparan yang tidak disengaja atau tidak disengaja; semua aktivitas akan didasarkan pada bukti terbaik saat ini atau ilmiah milik sendiri. penelitian ketika bukti yang tersedia tidak mencukupi. Ruang lingkup mencakup risiko bagi relawan dalam penelitian biomedis, pengasuh, dan penghibur. Ruang lingkup sering kali mencakup risiko bagi pekerja dan publik terutama bila hal ini berdampak pada risiko pasien ""
Fisika medis meliputi dua bidang, yaitu fisika dan kedokteran. Pemanfaataannya terbagi ke dalam bidang fisika dan bidang kedokteran. Dalam bidang fisika, ilmu fisika medis dimanfaatkan untuk menentukan fungsi tubuh manusia dalam keadaan
sehat
maupun menanggapi
penyakit
. Sementara dari sisi kedokteran, fisika medis dimanfaatkan untuk pembuatan
peralatan kedokteran
yang bekerja dengan memanfaatkan prinsip fisika.
- ^
Jumini, Sri (2018).
Fisika Kedokteran
. Wonosobo: Penerbit Mangku Bumi. hlm. 1.
ISBN
978-602-52256-5-9
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-07-21
. Diakses tanggal
2021-10-18
.
- ^
Caruana, C.J.; Christofides, S.; Hartmann, G.H. (2014-09).
"European Federation of Organisations for Medical Physics (EFOMP) Policy Statement 12.1: Recommendations on Medical Physics Education and Training in Europe 2014"
.
Physica Medica
.
30
(6): 598?603.
doi
:
10.1016/j.ejmp.2014.06.001
.
ISSN
1120-1797
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-07-21
. Diakses tanggal
2021-04-27
.