Penaklukan dan Invasi Timuriyah
|
---|
![](//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/04/Timurid_Empire_Map.png/220px-Timurid_Empire_Map.png) Wilayah kekuasaan
Kekaisaran Timuriyah
(hijau) dan wilayah taklukan Timur (hijau muda)
|
Tanggal
| 1370?1526
|
---|
Lokasi
| Eurasia
|
---|
Hasil
|
- Pendirian
Kekaisaran Timuriyah
- Keruntuhan
Kesultanan Muzaffarid
,
Kesultanan Kart
, Kesultanan Eretnid,
Kesultanan Chobanid
, Kesultanan Injuid dan
Kesultanan Jalayirid
- Kehancuran
Kesultanan Utsmaniyah
,
Kesultanan Delhi
dan
Kesultanan Mamluk di Mesir dan Syiria
- Kehancuran
Gerombolan Emas
,
Kerajaan Georgia
,
Armenia
dan
Kesatria Hospitalaria
di
Smyrna
- Vasalisasi
Dinasti Mihrabanid
,
Sarbadar
,
Gerombolan Emas
,
Kekhanan Chagatai
,
Armenia
,
Kerajaan Georgia
,
Kesultanan Utsmaniyah
,
Kesultanan Mamluk Mesir
,
Kesultanan Delhi
- Dimulainya
Renaisans Timuriyah
- Bangkitnya
Negeri mesiu
(
Utsmaniyah
,
Mughal
dan
Safawiyah
)
|
---|
|
Ekspansi Timuriyah
ialah serangkain peristiwa penaklukan dan invasi
Kekaisaran Timuriyah
dimulai pada 1363 M, setelah menaklukan
Kekhanan Chagatai
dan berakhir pada awal abad ke-15 dengan keruntuhan Kekaisaran Timuriyah.
Timur Lenk
pendiri Dinasti dan Kekaisaran Timuriyah adalah panglima dengan perang skala besar dan fakta bahwa dirinya nyaris tak terkalahkan dalam berbagai pertempuran, ia telah dianggap sebagai salah satu komandan militer paling sukses sepanjang masa. Ekspansi ini mengakibatkan supremasi Timuriyah atas
Asia Tengah
,
Persia
(
Iran
),
Kaukasus
,
Levant
, sebagian
Asia Selatan
dan
Eropa Timur
, dengan pembentukan Kekaisaran Timuriyah 1370 M.
Para ahli memperkirakan bahwa kampanye militernya menyebabkan kematian 17 juta jiwa, berjumlah sekitar 5% dari populasi dunia pada saat itu.
Timur Lenk memperoleh kekuasaan dari sisa Kekhanan Chagatai Barat (
Transoxiana
) setelah mengalahkan Amir Husain, dalam
Pertempuran Balkh
tetapi aturan yang ditetapkan oleh
Jenghis Khan
mencegahnya menjadi
Khagan
karena dia keturunan langsung Jenghis Khan. Untuk mensiasatinya, Timur mengangkat
Soyurgatmish
,
Khan
boneka keturunan dari
Ogedei
. Setelah itu, ia meluncurkan kampanye militer besar-besaran ke segala arah dan mengukuhkan kekuasaannya atas sebagian besar
Timur Tengah
dan Asia Tengah. Timur tidak pernah mengadopsi gelar
Kaisar
atau
Khalifah
dan mempertahankan gelar
Amir
.
Untuk melegitimasi kekuasaan dan kampanye militernya, Timur menikahi janda Husain, Saray Mulk Khanum yang masih keturunan Jenghis Khan. Dengan begitu dia menyebut dirinya Temur Gurkhan (
menantu Khan Agung, Jenghis Khan
). Kejayaan Kekaisaran Timuriyah di Transoxiana dan Asia Tengah serta pengaruh Timur atas
Kesultanan Mamluk
Kairo,
Kesultanan Utsmaniyah
,
Kesultanan Delhi
dan
Gerombolan Emas
, mulai melemah setelah kematiannya, karena perang suksesi antara putranya dan cucu
Shahrukh Mirza
dan Khalil Sultan. Namun,
Kesultanan Mughal
yang didirikan oleh cicitnya
Babur
di
anak benua India
mewarisi
Dinasti Timuriyah
dan bertahan sampai pertengahan abad ke-19.
Timur menjadi kepala suku
Barlas
(suku Asia Tengah) dan memperoleh wilayah yang luas dengan membantu Amir Husain, seorang pangeran Qara'unas dan penguasa de facto Kekhanan Chagatai Barat. Ketika Tughlugh Timur mengangkat putranya Ilyas Khoja sebagai gubernur
Mawarannahr
, Timur dan Amir Husain memberontak melawan Ilyas Khoja tetapi dikalahkan oleh tentara Khoja di
Tashkent
. Ilyas Khoja bergerak menuju
Samarkand
tetapi dikalahkan oleh pasukan Timur dan dipaksa mundur kembali ke Chagatai Timur. Dengan begitu, Timur menjadi penguasa Samarkand.
Pada 1370 Timur memutuskan untuk menyerang Amir Husain di
Balkh
. Setelah melintasi
sungai Amu Darya
di
Termez
, mulai mengepung kota. Tentara Husain keluar dari kota untuk menyerang pasukan Timur. Pada pada hari kedua pertempuran, pasukan Timur berhasil masuk ke kota. Husain mengurung diri di dalam benteng, membiarkan pasukan Timur untuk menjarah kota. Setelah merebut kota, Timur mengeksekusi
Khabul Shah
, Khan boneka Chagatai Barat dan mengangkat Suurgatmish di atas takhta Khan sebagai boneka Timur. Hal ini membuat Timur menjadi kekuatan utama di Mawarannahr dan Chagatai Barat dalam supremasi Asia Tengah.
Timur menyerang Delhi pada musim semi tahun 1397-1398
Pada tahun 1398, Timur memulai kampanyenya menuju anak benua India (
Hindustan
). Pada saat itu kekuatan dominan anak benua adalah
dinasti Tughlaq
dari
Kesultanan Delhi
. Timur memulai perjalanannya dari Samarkand dan menginvasi bagian utara India (sekarang
Pakistan
dan
India Utara
) dengan menyeberangi
Sungai Indus
pada tanggal 30 September 1398. Pasukan Timuriyah pertama-tama menjarah Tulamba dan kemudian
Multan
pada Oktober 1398. Sebelum invasi Timur ke Delhi, cucunya Pir Muhammad telah memulai ekspedisinya dengan merebut benteng Bhatner dan menghadapi perlawanan dari Gubernur
Meerut
. Dengan begini, Timur telah mengalahkan semua pusat administrasi penting Kesultanan Delhi sebelum kedatangannya ke Delhi.
Pertempuran antara Sultan Nasir-ud-Din Tughlaq yang bersekutu dengan Mallu Iqbal dan Timur terjadi pada tanggal 17 Desember 1398. Pasukan India memiliki
gajah perang
dengan gading yang dipasangi tombak beracun, memberikan kesulitan bagi pasukan Timuriyah seperti yang dialami pasukan Tatar. Pada akhirnya pasukan Nasir-ud-Din Tughlaq dikalahkan dan melarikan diri dengan sisa-sisa pasukannya. Setelah pertempuran, Timur mengangkat Khizr Khan al Sayyid, Gubernur Multan sebagai Sultan baru Kesultanan Delhi sebagai mandala upeti Timuriyah. Penaklukan Delhi adalah salah satu kemenangan terbesar Timur, bisa dibilang melampaui
Darius Agung
,
Alexander Agung
dan
Jenghis Khan
karena kondisi perjalanan yang keras dan pencapaian mengalahkan kota terkaya di dunia pada saat itu. Delhi menderita kerugian besar karena ini dan membutuhkan waktu satu abad untuk pulih.
Dinasti-dinasti pecahan
Ilkhanat
di Persia
Setelah kematian Abu Sa'id, penguasa
Ilkhanat
pada tahun 1335, terjadi kekosongan kekuasaan di Persia. Pada akhirnya, Persia terpecah di antara
Muzaffarid
,
Kart
, Eretnid,
Chobanid
, Injuid,
Jalayirid
, dan Sarbadar. Pada tahun 1383, Timur memulai penaklukan militernya yang panjang atas Persia, meskipun ia telah menguasai sebagian besar
Khorasan
Persia pada tahun 1381, setelah Khwaja Mas'ud, dari dinasti Sarbadar menyerah. Timur memulai kampanye Persianya dengan Herat, ibu kota dinasti Kartid menghancurkan kota dan membantai sebagian besar warganya; kelak
Shah Rukh
memerintahkan merekonstruksi kota ini sekitar 1415. Timur kemudian mengirim seorang Jenderal untuk menangkap pemberontak
Kandahar
. Dengan dudukinya
Herat
, dinasti Kart menyerah dan menjadi bawahan Timuriyah, kemudian akan dianeksasi langsung pada tahun 1389 oleh Miran Shah.
Timur awalnya mengirim seorang duta besar ke
Damaskus
, namun dieksekusi oleh Sudun, raja muda Mamluk. Pada tahun 1400, ia memulai perang dengan Nasir-ad-Din Faraj sultan
Mamluk Mesir
dan menyerbu Suriah. Pasukan Timur merebut Aleppo pada November 1400, dengan membantai banyak penduduk. Setelah merebut Aleppo, Timur melanjutkan serangannya merebut
Hamat
,
Homs
dan
Baalbek
, kemudian mengepung Damaskus.
Setelah penaklukan Damaskus,
Kesultanan Utsmaniyah
.masuk dalam konflik dengan Timur.
Bayezid
menuntut upeti dari salah satu
Beylik Anatolia
yang telah berjanji setia kepada Timur dan mengancam akan menyerang. Timur menafsirkan tindakan itu sebagai penghinaan terhadap dirinya dan pada tahun 1400 menjarah kota Sebaste (Sivas modern), wilayah Utsmaniyah. Timur kemudian mengalahkan Sultan Bayezid dalam
Pertempuran Ankara
.
Timur bersiap untuk kampanye kembali ke Georgia
Kerajaan Georgia
, sebuah
kerajaan Kristen
yang mendominasi sebagian besar
Kaukasus
, ditaklukkan berkali-kali oleh Timur antara 1386 dan 1403. Konflik-konflik ini terkait erat dengan perang antara Timur dan
Tokhtamysh
, Khan terakhir dari
Gerombolan Emas
. Dia secara resmi menyatakan invasinya sebagai jihad melawan non-Muslim. Meskipun Timur menginvasi Georgia berkali-kali namun ia tidak pernah menjadikan Georgia sebagai negara Muslim.
Konflik pertama Timur di Kaukasus merupakan tanggapan terhadap serangan Tokhtamysh ke Iran Utara melalui tanah Kaukasia pada tahun 1385. Setelah menguasai
Azerbaijan
dan Kars, Timur bergerak ke Georgia. Pertama dia menyerang Samtskhe atabegate, kepangeranan di Kerajaan Georgia, kemudian mengepung
Tbilisi
dimana raja Georgia Bagrat V berada. Kota itu jatuh pada 21 November 1386 dan Raja Bagrat V ditangkap. Namun Bagrat V dibebaskan bersama 12.000 tentaranya untuk membangun kembali Georgia sebagai bawahan Timur. Pada tahun-tahun berikutnya Timur menginvasi Georgia berkali-kali dan selalu menang di sebagian besar pertempuran. Pada musim semi 1387, ia kembali ke Georgia untuk membalas serangan Raja Georgia. Pada 1394, ia merebut kembali provinsi timur Georgia selama
perang Tokhtamysh?Timur.
Pada tahun 1395 orang-orang Georgia yang putus asa bersekutu dengan Sidi Ali dari
Shaki
dan menangkap pangeran Tahir dari Jalayirid. Peristiwa ini mendorong Timur untuk menginvasi kembali Geogria pada tahun 1399. Dia menduduki Shaki dan menghancurkan wilayah tetangganya,
Kakheti
. Pada musim semi tahun 1400, Timur mundur dengan menghancurkan negara Georgia untuk selamanya. Ia menuntut agar George VII menyerahkan pangeran Tahir tetapi George VII menolak dan terjadi pertempuran di Sungai Sagim
Kartli Hilir
, namun Georgia mengalami kekalahan.
Pada akhir 1401, Timur menginvasi Kaukasus sekali lagi. George VII memohon perdamaian dan mengirim saudaranya untuk bernegosiasi. Timur berdamai dengan George VII dengan syarat bahwa Raja Georgia memasok pasukan selama
kampanyenya
melawan Kesultanan Utsmaniyah dan memberikan hak istimewa khusus kepada umat Islam. Timur kembali ke
Erzurum
pada tahun 1402, untuk menghukum raja Georgia karena tidak datang untuk menyampaikan ucapan selamat atas kemenangannya melawan Utsmaniyah. George VII harus membayar upeti besar atas nama Timur. Akhirnya Timur berdamai dengan George VII dan meninggalkan Kaukasus secara permanen.
Timur menyiapkan pasukannya untuk menyerang Tokhtamysh
Gerombolan Emas
adalah
pecahan
dari Kekaisaran Mongol yang mendominasi
Eropa Timur
. Setelah kematian
Jochi
, pemimpin Gerombolan Emas sekaligus putra tertua Jenghis Khan, Gerombolan Emas terpecah menjadi sayap Putih dan Biru. Timur awalnya membantu
Tokhtamysh
melawan pamannya
Urus Khan
untuk mengambil alih kekuasaan tertinggi di sayap Putih dan kemudian menyatuan Golden Horde. Timur juga mendukungnya untuk menyerang
Keharyapatihan Moskwa
pada tahun 1382 dan mendapatkan upeti.
Namun, Tokhtamysh menginvasi Azerbaijan dan Iran Barat Laut pada tahun 1385 ketika Timur sibuk dalam penaklukan Persia. Tokhtamysh menjarah
Tabriz
. Timur marah besar dan mengakibatkan perang skala besar di antara mereka. Pertempuran awal terjadi di
Sungai Volga
pada tahun 1391 yang menjadi kemenangan bagi Timur dan memungkinkan Tokhtamysh dengan pasukannya yang tersisa untuk melarikan diri. Meskipun kalah, Tokhtamysh memulihkan posisinya dan pada musim semi 1395 menyerbu
Shirvan
, wilayah Timuriyah.
Pada 1395, Timur mengalahkan Tokhtamysh dalam
Pertempuran Sungai Terek
dan mengakhiri konflik di antara mereka. Pada tahun yang sama, Timur juga menjarah Sarai, ibu kota Gerombolan Emas dan kota-kota penting lainnya termasuk Ukek, Majar,
Azaq
dan
Astrakhan
. Setelah pertempuran Sungai Terek, Tokhtamysh digulingkan dan melarikan diri ke stepa Ukraina untuk meminta bantuan dari
Vytautas
dari
Lithuania
tetapi mereka juga dikalahkan dalam
pertempuran Sungai Vorskla.
Timur menempatkan Edigu menggantikan Tokhtamysh, Gerombolan Emas menjadi mandala uperti Timur dan dengan begitu batas-batas Kekaisaran Timuriyah telah diamankan.
- Manz, Beatrice Forbes (1999).
The Rise and Rule of Tamerlane
(dalam bahasa Inggris). Cambridge University Press.
ISBN
9780521633840
. Diakses tanggal
21 November
2021
.
- J.J. Saunders
,
The history of the Mongol conquests
, Routledge & Kegan Paul Ltd., 1971,
ISBN
0812217667
- Marozzi, Justin (2004).
Tamerlane Sword of Islam, Conqueror of the World
. HarperCollins.
ISBN
0-00-711611-X
. Diakses tanggal
21 November
2021
.
- Hunter, Sir William Wilson
(1909).
"The Indian Empire: Timur's invasion 1398"
.
The Imperial Gazetteer of India
.
2
. Diakses tanggal
21 November
2021
.
- Charles, Melville (2020).
The Timurid Century: The Idea of Iran Vol.9
.
University of Cambridge
,
English
:
Bloomsbury Publishing
.
ISBN
9781838606152
. Diakses tanggal
22 November
2021
.
- le Strange, Guy (1890),
Palestine Under the Moslems: A Description of Syria and the Holy Land from A.D. 650 to 1500
, Committee of the
Palestine Exploration Fund
, diakses tanggal
22 November
2021
.
- Tucker, Spencer (2010). "Battle of Ankara".
Battles that Changed History: An Encyclopedia of World Conflict
.
1
. ABC-CLIO.
ISBN
978-1-59884-429-0
. Diakses tanggal
22 November
2021
.
- Hookham, Hilda (1962).
Tamburlaine the Conqueror
. Hodder and Stoughton.
OCLC
906138556
. Diakses tanggal
22 November
2021
.
- Minorsky, Vladimir (1993).
E. J. Brill's First
Encyclopaedia of Islam
, 1913?1936
. Tbilisi: Brill.
ISBN
90-04-08265-4
.
- Perrie, Maureen, ed. (2006).
The Cambridge History of Russia: Volume 1, From Early Rus' to 1689
. Cambridge University Press.
ISBN
978-0-521-81227-6
. Diakses tanggal
22 November
2021
.
- Raisanovsky, Nicholas V.;Mark D. Steinberg:
A History of Russia.
Seventh Edition
- Kevin Reilly (2012).
The Human Journey: A Concise Introduction to World History
. Rowman & Littlefield. hlm. 164?.
ISBN
978-1-4422-1384-5
. Diakses tanggal
22 November
2021
.
- Dahmus, Joseph Henry (1983). "Angora".
Seven Decisive Battles of the Middle Ages
. Burnham Incorporated Pub.
- Darwin, John
(2008).
After Tamerlane: the rise and fall of global empires, 1400?2000
. Bloomsbury Press. hlm. 29, 92.
ISBN
978-1-59691-760-6
.
- Josef W. Meri (2005).
Medieval Islamic Civilization
. Routledge. hlm. 812.
ISBN
9780415966900
. Diakses tanggal
22 November
2021
.
- Grousset, Rene (1970).
The Empire of the Steppes: A History of Central Asia
. Rutgers University Press.
ISBN
978-0-8135-1304-1
. Diakses tanggal
22 November
2021
.
- Kum?ra, Mahendra; ?arm?, Parame?a; Si?ha, R?jap?la (1991).
J??a balav?na: J??a itih?sa
(dalam bahasa Hindi). Madhura-Prak??ana
. Diakses tanggal
22 November
2021
.
- Mallu, who later received the title of Iqbal Khan, was a noble in Siri and an ally of Muqarrab Khan, but later on betrayed him and Nusrat Khan, and allied with Nasir-ud-din Mahmud Shah.
History Of Medieval India
; V. D. Mahajan p.205
- Rafis Abazov,
Palgrave Concise Historical Atlas of Central Asia
, (Palgrave Macmillan, 2008), 56.