Distopia
(dari kata
Yunani
δυσ- dan τ?πο?, alternatifnya
cacotopia
,
[1]
kakotopia
, atau
anti-utopia
) merupakan suatu komunitas atau masyarakat yang tidak didambakan atau terkesan menakutkan.
[2]
[3]
Istilah ini diterjemahkan sebagai "tempat yang tidak baik",
antonim
dari
utopia
, sebuah istilah yang diciptakan oleh
Sir Thomas More
dan digunakan sebagai judul dari karya tulisnya yang paling terkenal, yaitu
Utopia
. "Utopia" merupakan
cetak biru
suatu masyarakat yang ideal tanpa kejahatan ataupun kemiskinan. Masyarakat distopis ditampilkan dalam banyak karya seni, khususnya dalam
pengaturan
cerita masa depan. Beberapa contoh yang paling terkenal misalnya
1984
dan
Brave New World
. Distopia sering kali dicirikan dengan
dehumanisasi
,
[2]
pemerintahan
totaliter
,
bencana lingkungan
,
[3]
atau karakteristik lainnya sehubungan dengan kemerosotan nilai secara dahsyat dalam masyarakat. Masyarakat distopis ditampilkan dalam banyak subgenre karya fiksi dan sering kali digunakan untuk menarik perhatian terhadap isu-isu dunia nyata mengenai masyarakat,
lingkungan
,
politik
,
ekonomi
,
agama
,
psikologi
,
etika
,
ilmu
, dan/atau
teknologi
, yang jika tidak ditangani dapat berpotensi menyebabkan suatu kondisi seperti distopia.
Distopia
berasal dari istilah
Utopia
, yang pada awalnya diciptakan oleh
Thomas More
dalam
buku karyanya dengan judul tersebut
yang ia selesaikan pada tahun 1516.
[4]
"Utopia" berasal dari kata Yunani
ou
(
ο?
), "tiada", dan
topos
(
τ?πο?
), "tempat". Pada abad ke-17, istilah tersebut mulai diterapkan untuk menyebut tempat ataupun masyarakat yang dianggap sempurna atau ideal, kemungkinan dirancukan dengan awalan
eu-
(seperti dalam
eutopia
"tempat yang baik") dalam bahasa Yunani yang tentunya bertepatan pengucapannya dalam bahasa Inggris.
Distopia
diciptakan sebagai
antonim
dari makna yang terakhir disebutkan itu, yang berkembang karena
Utopia
untuk menyebut suatu "tempat buruk khayalan", mengganti awalannya dengan
bahasa Yunani Kuno
:
δυσ-
"buruk". Istilah ini pertama kali digunakan oleh
J. S. Mill
dalam salah satu Pidato Parlementer yang disampaikannya pada tahun 1868
[5]
(
Hansard Commons
).
Secara
etimologi
, kata utopia berasal dari bahasa Yunani ‘ou’ yang berarti ‘tidak’, dan ‘topos’ yang berarti tempat. Dilansir dari laman Oxford dictionary, kata utopia secara spesifik menjelaskan tentang tempat imajiner atau negara dimana semuanya berjalan sempurna.
Rahayu dalam artikelnya di repository.unpar.ac.id berjudul
“Kota Kreatif: Utopia ataukah Distopia?
mengatakan bahwa kata
utopia
pertama kali digagas oleh Sir Tomas More di tahun 1516. Ia menceritakan tentang sebuah pulau imajiner dengan kesempurnaan sistem hukum, sosial, dan politik.
|
---|
Umum
| |
---|
Perpustakaan nasional
| |
---|