Daegu
大邱
大邱
|
---|
|
Kota Metropolitan Daegu
|
|
? Hangul
| 大邱
廣域市
|
---|
? Hanja
| 大邱廣域市
|
---|
?
Alih Aksara Baru
| Daegu-gwangyeoksi
|
---|
?
McCune?Reischauer
| Taegu-kwangy?ksi
|
---|
Searah jarum jam dari atas: Pemandangan kota Daegu, Pasar Seomun, Balai Kota Daegu, Universitas Nasional Kyungpook, dan Candi Donghwasa
|
|
Negara
|
Korea Selatan
|
---|
Region
| Yeongnam
|
---|
Distrik
| 7
|
---|
|
? Wali kota
| Kim Bum-il (김범일)
|
---|
|
? Total
| 884,15 km
2
(34,137 sq mi)
|
---|
|
? Total
| 2.512.604
|
---|
? Kepadatan
| 2.842/km
2
(7,360/sq mi)
|
---|
? Dialek
| Gyeongsang
|
---|
Bunga
| Magnolia
|
---|
Pohon
| Fir
|
---|
Burung
| Elang
|
---|
Situs web
| (Inggris)
daegu.go.kr
|
---|
Daegu
adalah
metropolitan
terbesar ke-4 di
Korea Selatan
, dan resminya disebut
Kota Metropolitan Daegu
. Kota ini terletak di lokasi geografis
35°52′ LU 128°36′ BT
.
Daegu merupakan bekas ibu kota provinsi
Gyeongsang
dari tahun
1392
hingga tahun
1896
. Pada tahun 1980-an, Daegu menjadi Kota Khusus Korea atau Kota yang Diperintah Langsung (
Jikhalsi
) tingkat provinsi yang dikelola secara terpisah, dan didesain ulang menjadi Kota Metropolitan (
Gwangyeoksi
) pada tahun
1995
.
Daegu adalah kota terbesar di wilayah Gyeongsang Utara. Selama
Dinasti Joseon
, kota ini menjadi pusat administratif,
ekonomi
, dan budaya seluruh wilayah Gyeongsang, yang sebagian besar perannya sekarang diambil alih oleh
Busan
di
Gyeongsang Selatan
.
Selama
Perang Korea
, banyak pertempuran sengit terjadi di sekitar
Sungai Nakdong
. Namun, Daegu berada di dalam
Perimeter Busan
, dan oleh karena itu tetap berada di tangan Korea Selatan selama perang. Setelah perang, kota ini mengalami pertumbuhan yang signifikan, dan populasinya meningkat lebih dari sepuluh kali lipat sejak saat itu.
Pada
18 Februari
,
2003
, seorang pria membakar kereta
Kereta Bawah Tanah Metropolitan Daegu
yang berhenti di stasiun Jungangno. Kebakaran ini menewaskan sekitar 200 orang, menjadikannya sebagai kebakaran kereta bawah tanah Daegu dan salah satu bencana terburuk di Korea Selatan sejak akhir Perang Korea.
Saat ini, Daegu merupakan wilayah metropolitan terbesar ke-4 dalam hal populasi, dan masih menjadi kota perdagangan terbesar ke-3 di Korea.
Daegu terletak di "basin" yang dikelilingi oleh pegunungan.
Palgong-san
di utara,
Biseul-san
di selatan, kaki bukit
Gaya-san
di barat, dan satu deretan bukit kecil di timur.
Sungai Geumho
mengalir sepanjang batasan utara dan timur kota ini.
Karena terletak dalam "basin", Daegu lebih panas dari tempat di Korea lainnya pada musim panas. Gunung ini mengurung udara panas dan basah. Dan juga pada musim dingin, udara dingin tetap tinggal di basin. Wilayah ini menerima sedikit presipitasi kecuali selama musim hujan pada musim panas, dan matahari bersinar sepanjang tahun.
Daegu merupakan kota yang
konservatif
. Pada pemilihan parlemen 2004, Daegu memilih anggota konservatif
Grand National Party
untuk setiap kursi di kota.
Industri utama Daegu adalah
tekstil
,
logam
dan
mesin
. Kualitas apel yang dikembangkan di sini dikenal di sekitar
Asia Timur
.
Berada di area seluas 170 km
2
, dilengkapi dengan berbagai macam arena permainan, gedung pertunjukkan dan pameran seni dan budaya serta outdoor music hall.
Gunung ini memiliki ketinggian 1.192 meter dpl. Di area gunung ini terdapat berbagai macam situs agama
Budha
(patung, kuil dan
pagoda
) dan
benteng
kuno. Terdapat patung Budha yang bernama
Gatbawi
yang dipercaya bisa mendatangkan kesuburan sehingga banyak dikunjungi gadis-gadis.
Daegu dibagi menjadi 7 "ward" ("Gu") dan 1 "county" ("Gun").
Populasi Daegu cukup homogen dengan sedikit imigran. Sejumlah imigran dari
Selatan
dan
Asia Tenggara
bekerja di berbagai pabrik suku cadang otomotif di bagian barat kota. Selain itu, ada sekelompok kecil orang Barat berbahasa
Inggris
yang bekerja di banyak sekolah berbahasa Inggris. Pangkalan militer
Amerika Serikat
juga menjadi rumah bagi beberapa ribu orang Amerika. Seperti di tempat lain di Korea, makanan Korea, Cina, Jepang, dan Barat adalah makanan yang paling umum, namun baru-baru ini makanan India, Pakistan dan Rusia telah tersedia.
Secara tradisional, masyarakat Daegu dipandang konservatif, sederhana, pekerja keras, dan sabar. Daegu dikenal sebagai pusat olahraga [[baseball] di Korea. Kota ini menjadi salah satu tuan rumah pertandingan
sepak bola
pada
Piala Dunia 2002
. Sebuah stadion sepak bola telah dibangun untuk acara tersebut.
Secara tradisional
Buddhisme
kuat, dan masih banyak kuil.
Konfusianisme
populer di Daegu, dengan akademi besar yang berbasis di kota tersebut.
Kekristenan
memiliki pengaruh, dan gereja-gereja juga banyak di kota ini.
Sebagian besar penduduk
Korea Selatan
tidak beragama, atau disebut juga
atheis
. Meskipun demikian, sebagian lagi penduduk Korea Selatan menganut agama tertentu, didominasi oleh agama
Buddha
dan
Kekristenan
. Pada sensus Korea Selatan 2015, dari 2.402.746 jiwa penduduk Daegu, sebanyak 1.061.583 jiwa (44,18%) diantaranya menganut agama tertentu.
[2]
Adapun agama yang dianut di Daegu, yakni agama
Buddha
sebanyak 571.511 jiwa (23,79%). Kemudian
Kekristenan
sebanyak 474.086 jiwa (19,73%), sebanyak 288.540 jiwa
Protestan
(12,01%) dan 185.546 jiwa
Katolik
(7,72%). Kemudian, penganut Agama lainnya sebanyak 15.986 jiwa (0,66%) termasuk Won Buddhisme,
Konghucu
, Cheondokyo, Daesun Jinrihoe, Daejonggyo, dan agama lainnya termasuk
Islam
,
Hindu
,
Bahai
. Sementara penduduk yang tidak menganut agama tertentu sebanyak 1.341.163 jiwa (55,82%).
[2]
Agama
|
2015
[3]
|
Jumlah
|
%
|
Buddha
|
571.511
|
23,79%
|
Kristen
|
474.086
|
19,73%
|
(
Protestan
)
|
288.540
|
12,01%
|
(
Katolik Roma
)
|
185.546
|
7,72%
|
Lainnya
|
15.986
|
0,66%
|
Tanpa agama
|
1.341.163
|
55,22%
|
- Festival Tekstil-Sebagai salah satu pusat industri tekstil dunia, Daegu berambisi menjadi
Milan
-nya Asia. Festival
tekstil
dilaksanakan pada bulan Oktober.
- Festival Yangnyeongsi-Festival ini dilaksankan tiap bulan Oktober di Jalan Yakjeon-golmok, pusat kota Daegu, di mana klinik-klinik pengobatan tradisional berhadap-hadapan di sepanjang jalan dan saling beradu dalam merajang ramuan tradisonal.
- Festival Dongseongno-Festival ini diadakan di Jalan Dongseongno pusat kota Daegu tiap bulan Mei. Terdapat berbagai macam pertunjukkan tradisional dan penampilan para artis selama berlangsungnya festival ini.
- Festival Dalgubeol-Merupakan festival terbesar di Daegu yang dilaksankan pada bulan Oktober. Di dalamnya terdapat adu
kerbau
, pertunjukkan fashion, kontes menyanyi, dan berbagai macam pameran tradisional.
Wikimedia Commons memiliki media mengenai
大邱廣域市
.