Christian Heinrich Maria Drosten
(lahir di
Lingen
,
Jerman
tahun 1972) adalah seorang
virolog
asal Jerman yang penelitiannya berfokus pada virus-virus baru (
emergent virus
). Ia kini menjabat sebagai Direktur Institut Virologi Rumah Sakit
Charite
Berlin
. Drosten merupakan salah satu ilmuwan yang menemukan
virus SARS
pada tahun 2003 dan yang pertama kali mengembangkan tes untuk mendeteksi virus tersebut. Pada
pandemi koronavirus 2019-2020
, Drosten menjadi dikenal sebagai salah satu pakar mengenai penanganan
pandemi tersebut di Jerman
.
[1]
[2]
Drosten lahir di Lingen, Negara Bagian
Niedersachsen
, Jerman pada tahun 1972.
[3]
Keluarganya merupakan petani di
Groß Hesepe
di
Emsland.
Setelah lulus dari sekolah
Gymnasium Marianum
di
Meppen
, ia melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi di
Munster
dan
Dortmund
, mengambil teknik kimia dan biologi. Pada tahun 1994, ia pindah ke
Universitas Goethe Frankfurt
dan mengambil ilmu kedokteran. Ia menyelesaikan
Staatsexamen
dokternya pada tahun 2000. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya ke jenjang doktor di Institut Kedokteran Transfusi dan Imunohematologi
Palang Merah Jerman
di
Frankfurt
. DIsertasi doktornya yang mendapat predikat
summa cum laude
membahas mengenai metode
tes PCR
skala besar untuk
HIV
dan virus
hepatitis B
pada darah hasil donor darah.
[2]
[4]
[5]
[6]
Drosten kemudian mulai bekerja di
Institut Kedokteran Tropis Bernhard Nocht
(BNITM),
Hamburg
pada bulan Juni 2000 bersama dengan virolog, Herbert Schmitz. Pada tahun 2002, ia menjadi ketua dari kelompok laboratorium
Molekulare Diagnostik
dan memulai sebuah program penelitian diagnostik molekuler untuk penyakit-penyakit tropis. Drosten mengembangkan metode deteksi kuantitatif RNA untuk beberapa virus tropis serta diagnostik molekuler untuk
malaria
dan
leptospirosis
.
[6]
[7]
Sebuah wabah SARS
terjadi pada tahun 2002 di Tiongkok dan kemudian menyebar ke berbagai negara termasuk Jerman. Drosten, yang tengah bekerja di BNITM, mengetahui keberadaan penyakit SARS melalui Internet pada awal bulan Maret tahun 2003.
Organisasi Kesehatan Dunia
kemudian mengeluarkan peringatan pada tanggal 15 Maret. Drosten, bersama dengan koleganya, Stephan Gunther, kemudian berusaha untuk mengidentifikasi virus yang menyebabkan wabah tersebut. Mereka berhasil mengidentifikasi
koronavirus
baru
SARS-CoV
serta mengembangkan tes diagnostik untuk mendeteksi virus tersebut. Metode deteksi yang mereka kembangkan juga telah dipublikasikan di Internet sebelum diterbitkan di dalam jurnal ilmiah.
[5]
[8]
[9]
Pada tahun 2005, Drosten diangkat menjadi pimpinan virologi klinis di BNITM.
[10]
Pada tahun 2007, Drosten menjadi ketua dari Institut Virologi Fakultas Kedokteran
Universitas Bonn
.
[10]
Pada tahun 2009, ia terlibat dalam pengembangan tes diagnostik virus
flu babi
H1N1.
[11]
Drosten sempat melakukan penelitian terhadap populasi kelelawar di
Ghana
terkait dengan virus SARS yang penyebarannya pada wabah tahun 2003 salah satunya berasal dari populasi kelelawar di Tiongkok.
[12]
Pada tahun 2011, ia menjadi koordinator dari program hibah
Deutsche Forschungsgemeinschaft
(DFG) untuk penelitian mengenai virus zoonotik.
[13]
Pada tahun 2017, Drosten menjadi ketua dari Institut Virologi Rumah Sakit Charite.
[10]
Sebuah wabah SARS kembali muncul pada tahun 2019 di Tiongkok yang disebabkan oleh virus
SARS-CoV-2
. Drosten memimpin tim untuk mengembangkan tes diagnostik virus tersebut yang tersedia bagi seluruh negara mulai pertengahan Januari 2020. Pada bulan yang sama, Institut Virologi Charite bersama dengan beberapa ilmuwan dari bagian Eropa lainnya dan Hong Kong membuka tes diagnostik
real-time
PCR (RT-PCR) yang kemudian mengidentifikasi perbedaan antara SARS-CoV-2 dan SARS-CoV.
[14]
[15]
Drosten juga memiliki
podcast
mengenai SARS-CoV-2 yang berjudul
Das Coronavirus-Update
yang menduduki peringkat pertama tangga
podcast
di
iTunes
pada Februari 2020.
[16]
Drosten pada tahun 2003 bersama Stephan Gunther menerima hadiah sebesar
€
8.000
dari Yayasan Werner Otto atas jasa mereka mengidentifikasi dan mengembangkan tes diagnosis virus SARS.
[17]
Ia juga menerima penghargaan ilmuwan muda pascadoktor dari Yayasan Robert Koch pada tahun 2004 atas penelitiannya terhadap virus SARS.
[18]
Pada tahun 2005, ia dianugerahi
Tanda Jasa Republik Federal Jerman
.
[4]
- ^
Oltermann, P. (2020-03-22).
"Coronavirus: meet the scientists who are now household names"
.
The Guardian
. Diakses tanggal
2020-04-01
.
- ^
a
b
Feibig, T. (2016-01-19).
"Virologe Prof. Drosten beim Forum Marianum"
. Gymnasium Marianum Meppen
. Diakses tanggal
2020-04-02
.
- ^
Siebert, S. (2020-01-22).
"Berliner Virologe zum Coronavirus: ?Die Schwere wird uberschatzt
"
"
.
Berliner Zeitung
. Diakses tanggal
2020-04-04
.
- ^
a
b
Junginger, B. (2020-03-16).
"Virologe Christian Drosten ist Deutschlands Corona-Papst"
.
Augsburger Allgemeine
. Diakses tanggal
2020-04-04
.
- ^
a
b
Menzdorf, S. A. (2020-03-03).
"Coronavirus: Die Zahl der Proben an der Uniklinik Frankfurt steigt - wann kommt der Impfstoff?"
.
Frankfurter Neue Presse
. Diakses tanggal
2020-04-04
.
- ^
a
b
"Verleihung der Postdoktoranden-Preise der Robert-Koch-Stiftung"
(PDF)
. Robert-Koch-Stiftung. 2004. Diarsipkan dari
versi asli
(PDF)
tanggal 2020-07-02
. Diakses tanggal
2020-04-04
.
- ^
Siebert, S. (2020-03-24).
"The virologist who explains the virus to us"
.
deutschland.de
. Diakses tanggal
2020-04-04
.
- ^
Drosten, C.; et al. (2003). "Identification of a novel coronavirus in patients with severe acute respiratory syndrome".
New England Journal of Medicine
.
348
(20): 1967?1976.
doi
:
10.1056/NEJMoa030747
.
- ^
Abbott, A. (2003). "SARS testing: First past the post".
Nature
.
423
: 114.
doi
:
10.1038/423114a
.
- ^
a
b
c
"Prof. Dr. med. Christian Drosten"
(PDF)
. Bundesaerztekammer. 2017-05-02. Diarsipkan dari
versi asli
(PDF)
tanggal 2020-03-16
. Diakses tanggal
2020-04-04
.
- ^
Abbott, A. (2009-04-30).
"German virologist's race for swine flu test"
.
Nature
: news.2009.424.
doi
:
10.1038/news.2009.424
.
PMC
7095450
.
- ^
Klose, S. (2015-10-16).
"Interview: Professor Christian Drosten"
. Deutsche Forschungsgemeinschaft
. Diakses tanggal
2020-04-04
.
- ^
"Priority Programme "Ecology and Species Barriers in Emerging Viral Diseases" (SPP 1596)"
. Deutsche Forschungsgemeinschaft. 2011-06-30
. Diakses tanggal
2020-04-04
.
- ^
Kastilan, S. (2020-02-02).
"Das neue Coronavirus - Was uns erwartet"
.
Frankfurter Allgemeine Sonntagszeitung
. Wissenschaft: Medizin & Ernahrung (5). hlm. 53. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 2020-03-16
. Diakses tanggal
2020-04-04
.
- ^
Sheridan, C. (2020-02-19).
"Coronavirus and the race to distribute reliable diagnostics"
.
Nature Biotechnology
.
doi
:
10.1038/d41587-020-00002-2
.
- ^
Schmitz, R. (2020-03-31).
"
'
Das Coronavirus' Podcast Captivates Germany With Scientific Info On The Pandemic"
.
NPR
. Diakses tanggal
2020-04-04
.
- ^
"Virologen des Tropeninstituts erhalten Preis der Werner Otto Stiftung - Identifizierung des SARS-Coronavirus gewurdigt"
. Bernhard-Nocht-Institut fur Tropenmedizin. 2003-12-04. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 2020-03-16
. Diakses tanggal
2020-04-04
.
- ^
"Christian Heinrich Maria Drosten"
. Robert-Koch-Stiftung
. Diakses tanggal
2020-04-04
.