Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Budi Hardian
(lahir 9 Juni 1992) adalah seorang
pelawak tunggal
berkebangsaan
Indonesia
. Namanya dikenal setelah menjuarai kompetisi
Liga Komunitas Stand Up
(LKS) musim ke-2 (SUCI X: Liga Komunitas) yang diadakan
Kompas TV
di tahun 2022 dilanjutkan dengan mengikuti kompetisi
Stand Up Comedy Indonesia
musim ke-10 (SUCI X) sebagai
priviledge
dari juara LKS di tahun yang sama. Budi merupakan seorang
tunanetra
di mana ia dinyatakan tidak bisa melihat dengan jelas sejak tahun 2011. Alhasil, di setiap kehadiran dan penampilannya Budi mudah dikenali dengan kacamata hitam yang selalu ia pakai untuk membantu penglihatannya yang tersisa. Berasal dari
Samarinda
dan merupakan pelawak tunggal atau komika dari komunitas
Stand Up Indo
Samarinda
, Budi menjadi komika
tunanetra
pertama yang merasakan panggung SUCI sekaligus melanjutkan langkah finalis
difabel
di SUCI setelah
Dani Aditya
di SUCI 5 serta
Ichal Kate
dan
Muhammad Kadavi
di SUCI IX. Menjadi wakil
Samarinda
bersama
Yono Bakrie
di SUCI X, Budi berhasil mencapai
peringkat 7 besar di kompetisi tersebut.
[1]
Kehidupan Budi awalnya bisa dibilang normal, hingga di tahun 2009 ia mulai merasakan kemampuan penglihatannya mulai berkurang sedikit demi sedikit. Menurut dokter mata yang memeriksanya, Budi terkena penyakit
retinitis pigmentosa
yaitu sebuah kondisi di mana fungsi retina matanya mengalami penurunan secara berkala dan itu merupakan penyakit genetika atau keturunan. Karena penyakit tersebut belum ditemukan pengobatannya secara medis, maka di tahun 2011 Budi dinyatakan tidak bisa melihat secara penuh dan disarankan memakai kacamata hitam untuk membantu penglihatannya yang tersisa. Karena penyakit tersebut, hampir semua aktivitas Budi tidak bisa dilakukan dengan optimal bahkan ia tidak melanjutkan pendidikannya karena kondisinya. Untuk menunjang aktivitasnya, Budi sempat berjualan pulsa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sekaligus perlahan menerima keadaan yang ia alami agar tetap melanjutkan hidup. Alhasil di 2019, Budi melanjutkan pendidikannya dengan berkuliah di
Universitas Widya Gama Mahakam
,
Samarinda
jurusan S1-Pendidikan Bahasa Inggris. Di kampus itulah ia bertemu salah satu dosen yang pernah mengajar mata kuliah umum di kelasnya yaitu Ayu Linanda yang kemudian ia nikahi pada
5 Maret
2021
setelah melewati masa-masa bersama. Dari pernikahan ini, mereka telah dikaruniai satu anak perempuan yang diberi nama Uqiswa.
Saat ini Budi juga berwirausaha secara daring yaitu bisnis bahan kain, bed cover, dan sprei di Samarinda.
[2]
Budi mengenal
stand up comedy
di tahun 2011 di mana ia masih sempat menonton video
stand up comedy
melalui
Youtube
sebelum dinyatakan tidak bisa melihat secara total. Kemudian di tahun 2015 ia mendengar bahwa kompetisi
Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV
saat itu diikuti oleh
Dani Aditya
yang berstatus
difabel
. Budi yang saat itu sudah memiliki keinginan untuk mencoba namun belum berani membuka diri ini akhirnya berkonsultasi dengan psikolog hingga ia mulai menemukan kepercayaan dirinya. Maka di tahun 2019, Budi akhirnya bergabung dengan komunitas
Stand Up Indo
Samarinda
bersamaan ia memulai kuliah Pendidikan Bahasa Inggrisnya. Disambut dengan baik oleh anak-anak komunitas salah satunya
Yono Bakrie
, Budi memulai kariernya di
stand up comedy
sebagai seorang komika tunanetra. Budi termasuk komika yang harus berjuang keras di awal kariernya karena bertepatan dengan pandemi
COVID-19
di awal 2020, yang membuat produktivitas sebagian besar komika terhambat dengan situasi pandemi. Budi juga bergabung dengan organisasi Forum Pemuda Disabilitas Kreatif (FPDK) di bawah Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur di Samarinda untuk mengembangkan serta meningkatkan kreativitasnya.
[3]
Budi juga termasuk komika berprestasi di Samarinda sejak awal dirinya bergabung bersama komunitas Stand Up Indo Samarinda, karena beberapa kali mengikuti lomba
stand up comedy
baik yang diadakan oleh komunitas maupun beberapa event yang dibuat oleh instansi di Samarinda, tidak jarang Budi bisa meraih juara dan memiliki progres yang sangat bagus untuk komika yang baru memulai karier sekaligus menghadapi situasi pandemi COVID-19.
[2]
Akhirnya pada 2022, lewat informasi salah satu teman tunanetra di Samarinda, Budi bersama beberapa anak komunitas
Stand Up Indo Samarinda mengikuti audisi
Liga Komunitas Stand Up
yang diadakan
Kompas TV
, yang memasuki musim ke-2 dengan tajuk SUCI X: Liga Komunitas. Mengikuti audisi di
Balikpapan
, Budi akhirnya lolos ke putaran final SUCI X: Liga Komunitas (LKS 2022) mewakili komunitas Stand Up Indo Samarinda bersama
Achmad Rizky
. Di LKS, Budi dikenal dengan perkenalan dirinya dengan memplesetkan beberapa nama tokoh tunanetra seperti
"Budi Cyclops"
,
"Budi Daredevil"
, dan yang paling ikonik adalah
"Si Budi Dari Goa Hantu"
. Langkah Budi akhirnya sampai di
Grand Final
LKS 2022 dan tak disangka ia berhasil menjuarai kompetisi dan berhak atas
Ultimate Ticket
untuk lolos langsung ke kompetisi
Stand Up Comedy Indonesia
musim ke-10 (SUCI X). Budi di SUCI X berkompetisi dengan
Yono Bakrie
yang merupakan rekan sekaligus senior di komunitas
Stand Up Indo
Samarinda
, dan kembali berkompetisi dengan
Gautama Shindu
dan
Muhammad Dwik
yang bersamanya juga merupakan
Grand finalis
LKS 2022.
[1]
Tampil stabil dan selalu konsisten membahas kondisi dirinya yang tunanetra di setiap show, langkah Budi akhirnya terhenti di Show 7 karena penampilannya dinilai menurun dan mulai kehabisan ide sehingga Budi harus
close mic
di posisi 7 besar.
|
---|
Musim
| | |
---|
Pembawa Acara
| |
---|
Juri
| |
---|
Juri Tamu
| |
---|
Pemenang
| |
---|
Juara kedua
| |
---|
Juara ketiga
| |
---|
Finalis
| SUCI
| |
---|
SUCI 2
| |
---|
SUCI 3
| |
---|
SUCI 4
| |
---|
SUCI 5
| |
---|
SUCI 6
| |
---|
SUCI 7
| |
---|
SUCI 8
| |
---|
SUCI IX (9)
| |
---|
SUCI X (10)
| |
---|
|
---|
Artikel terkait
| |
---|