Brebes
|
---|
|
|
?
Hanacaraka
| ??????
|
---|
?
Aksara Sunda
| ???????
|
---|
?
Pegon
| ????
|
---|
?
Alfabet Jawa
| Brebes
|
---|
|
![Lambang resmi Brebes](//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/05/Seal_of_Brebes_Regency.svg/100px-Seal_of_Brebes_Regency.svg.png) Lambang
|
Julukan:
|
Motto:
Mangesthi wicara ebahing praja
(Jawa)
Bertekad membangun daerah guna mewujudkan kesejahteraan bersama dalam rangka membangun bangsa dan negara
(1678 Masehi)
|
![Peta](https://maps.wikimedia.org/img/osm-intl,a,a,a,250x200.png?lang=id&domain=id.wikipedia.org&title=Kabupaten_Brebes&revid=25833822&groups=_5b3e41316f5506b470fd3cdc6c088bf7c2ce2694) Peta
|
Brebes (Indonesia)
Tampilkan peta Indonesia
|
Koordinat:
7°03′S
108°54′E
/
7.05°S 108.9°E
/
-7.05; 108.9
|
Negara
|
Indonesia
|
---|
Provinsi
| Jawa Tengah
|
---|
Dasar hukum
| UU No. 13/1950
|
---|
Hari jadi
| 18 Januari
1678
|
---|
Ibu kota
| Brebes
|
---|
Jumlah satuan pemerintahan
|
- Kecamatan: 17
- Kelurahan: 5
- Desa: 292
|
---|
|
?
Bupati
| Iwanuddin Iskandar (Pj.)
|
---|
?
Wakil Bupati
| lowong
|
---|
? Sekretaris Daerah
| Djoko Gunawan
|
---|
|
? Total
| 1.769,62 km
2
(683,25 sq mi)
|
---|
|
? Total
| 2.010.617
|
---|
? Kepadatan
| 1.118/km
2
(2,900/sq mi)
|
---|
|
?
Agama
| Islam
99,47%
Kristen
0,28%
-
Protestan
0,20%
-
Katolik
0,08%
Buddha
0,01%
Lainnya 0,24%
[2]
|
---|
?
Bahasa
| Jawa
Sunda Brebes
Indonesia
|
---|
Zona waktu
| UTC+07:00
(
WIB
)
|
---|
Kode BPS
| 3329
![Edit nilai pada Wikidata](//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/8a/OOjs_UI_icon_edit-ltr-progressive.svg/10px-OOjs_UI_icon_edit-ltr-progressive.svg.png) |
---|
Kode area telepon
| +62 283 (Brebes Utara)
+62 289 (Brebes Selatan)
|
---|
Pelat kendaraan
| G
xxxx
G**/J*/R*/U*
|
---|
Kode Kemendagri
| 33.29
![Edit nilai pada Wikidata](//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/8a/OOjs_UI_icon_edit-ltr-progressive.svg/10px-OOjs_UI_icon_edit-ltr-progressive.svg.png) |
---|
DAU
| Rp 1.381.401.958.000,- (
2020
)
|
---|
Semboyan daerah
| Brebes Berhias
(Bersih, Hijau, Indah, Aman, Sehat)
|
---|
Flora resmi
| Bawang merah
|
---|
Fauna resmi
| Kerbau
|
---|
Situs web
| www
.brebeskab
.go
.id
|
---|
Brebes
(
bahasa Jawa
:
Hanacaraka
: ??????
,
bahasa Sunda
:
???????,
Pegon
: ????
) adalah sebuah wilayah
kabupaten
yang berada di
Provinsi Jawa Tengah
,
Indonesia
.
Ibu kotanya
adalah
Kecamatan Brebes
.
Kabupaten
ini dilewati
Jalan Pantura
yang menghubungkan
Jakarta
-
Semarang
-
Tuban
-
Surabaya
. Luas wilayahnya 1.769,62 km², jumlah penduduknya berdasarkan hasil
Sensus Penduduk Indonesia 2020
berjumlah 1.978.759
jiwa
.
[1]
. Brebes merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk paling banyak di
Jawa Tengah
, dan paling luas di
Jawa Tengah
ke-2 setelah
Cilacap
.
Sejarah
Ada beberapa pendapat mengenai asal usul nama Brebes. Salah satu pendapat menyatakan bahwa nama Brebes berasal dari kata "Bara" dan "Basah", bara berarti hamparan tanah luas dan basah berarti banyak mengandung air. Keduanya cocok dengan keadaan daerah Brebes yang merupakan dataran luas yang berair. Karena perkataan bara di ucapkan bere sedangkan basah di ucapkan besah maka untuk mudahnya di ucapkan Brebes. Dalam Bahasa Jawa perkataan Brebes atau
mbrebes
berarti
tansah metu banyune
yang berarti selalu keluar airnya.
Nama Brebes muncul sejak zaman
Mataram
. Kota ini berderet dengan kota-kota tepi pantai lainnya seperti
Pekalongan
,
Pemalang
, dan
Tegal
. Brebes pada saat itu merupakan bagian dari wilayah
Kabupaten Tegal
.
Pada tanggal
17 Januari
1678
di
Jepara
diadakan pertemuan Adipati Kerajaan Mataram se Jawa Tengah, termasuk Arya Martalaya, Adipati Tegal dan Arya Martapura, Adipati Jepara. Karena tidak setuju dengan acara penandatanganan naskah kerjasama antara Amangkurat Admiral dengan
Belanda
terutama dalam menumpas pemberontakan
Trunajaya
dengan imbalan tanah-tanah milik
Kerajaan Mataram
, maka terjadi perang tanding antara kedua adipati tersebut. Peristiwa berdarah ini merupakan awal mula terjadinya Kabupaten Brebes dengan Bupati berwenang .Sehari setelah peristiwa berdarah tersebut yaitu tanggal 18 Januari 1678, Sri Amangkurat II yang berada di Jepara mengangkat beberapa Adipati/ Bupati sebagai pengagganti Adipati-adipati yang gugur. Untuk kabupaten Brebes di jadikan kabupaten mandiri dengan adipati
Arya Suralaya
yang merupakan adik dari Arya Martalaya. Pengangkatan Arya Suralaya sekaligus titimangsa pemecahan Kadipaten Tegal menjadi dua bagian yaitu Timur tetap disebut Kadipaten Tegal dan bagian barat di sebut Kabupaten Brebes.
Geografi
Peta Administrasi Provinsi Jawa Tengah
Peta Wilayah Banyumasan
Kabupaten Brebes terletak di bagian Utara paling Barat Provinsi Jawa Tengah, di antara koordinat 108° 41'37,7"?109° 11'28,92"
Bujur Timur
dan 6° 44'56'5"?7° 20'51,48
Lintang Selatan
dan berbatasan langsung dengan wilayah Provinsi
Jawa Barat
. Penduduk Kabupaten Brebes mayoritas menggunakan
bahasa Jawa
yang mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Namun terdapat Kenyataan pula bahwa sebagian penduduk Kabupaten Brebes juga bertutur dalam
bahasa Sunda
dan banyak nama tempat yang dinamai dengan bahasa Sunda menunjukan bahwa pada masa lalu sebagian barat wilayah ini adalah bagian dari wilayah Sunda, sedangkan bagian timurnya merupakan wilayah Majapahit. Daerah yang masyarakatnya sebagian besar menggunakan
bahasa Sunda
atau biasa disebut dengan
Bahasa Sunda Brebes
, adalah meliputi
Kecamatan
Salem
,
Banjarharjo
, dan
Bantarkawung
, dan sebagian lagi ada di beberapa
desa
di Kecamatan
Losari
,
Tanjung
,
Kersana
,
Ketanggungan
dan
Larangan
.
Berdasarkan naskah kuno primer
Bujangga Manik
(yang menceriterakan perjalanan Prabu Bujangga Manik, seorang pendeta
Hindu
Sunda
yang mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau Jawa dan Bali pada awal abad ke-16), yang saat ini disimpan pada Perpustakaan Boedlian,
Oxford University
,
Inggris
sejak tahun
1627
, batas
Kerajaan Sunda
di sebelah timur adalah Ci Pamali (sekarang disebut sebagai
Kali Brebes
atau Kali Pemali yang melintasi pusat kota Brebes) dan Ci Serayu (yang saat ini disebut
Kali Serayu
) di Provinsi
Jawa Tengah
.
Ibu kota kabupaten Brebes terletak di bagian timur laut wilayah kabupaten. Kota Brebes bersebelahan dengan
Kota Tegal
, sehingga kedua kota ini dapat dikatakan "menyatu".
Brebes merupakan kabupaten yang sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah. Bagian barat daya merupakan dataran tinggi (dengan puncaknya
Gunung Pojoktiga
dan
Gunung Kumbang
), sedangkan bagian tenggara terdapat pegunungan yang merupakan bagian dari
Gunung Slamet
.
Dengan iklim tropis, curah hujan rata-rata 18,94 mm per bulan. Kondisi itu menjadikan kawasan tesebut sangat potensial untuk pengembangan produk pertanian seperti tanaman padi, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan dan sebagainya.
Batas Wilayah
Karakteristik Wilayah Pantai
Pantai
yang berada di Kabupaten Brebes merupakan tempat bermuaranya sungai besar dan kecil yang menyebabkan daerah pantainya makin bertambah ke arah
laut
(prograding). Pantai di Brebes dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis pantai, yaitu: pantai delta (Delta Losari dan Pemali), pantai teluk (Teluk Bangsri) dan pantai lurus (Randusanga). Berdasarkan tingkat perkembangan atau penambahan daerah pantainya, pantai delta mengalami perubahan paling dinamis, diikuti oleh pantai teluk kemudian oleh pantai lurus.
Pembagian zonasi pantai terdiri dari bagian barat mulai dari Losari (Prapag Kidul dan Prapag Lor), Teluk Bangsri sampai dengan sekitar muara sungai Nippon (Desa Sawojajar dan Kaliwlingi) baik untuk pengembangan konservasi tanaman
bakau
(
mangrove
) yang dapat berfungsi untuk pemulihan daya dukung lingkungan, sedangkan wilayah pantai bagian timur mulai sebelah timur sungai kamal sampai dengan Pantai Randusanga Kulon sangat baik untuk dikembangkan menjadi Kawasan Pelabuhan Antarpulau maupun Kawasan Pariwisata Pantai.
Perairan daerah pantai bagian barat relatif dangkal, untuk mencapai kedalaman laut 5 meter berjarak lebih kurang 2.25 km dari garis pantai, sedang di perairan bagian timur, kedalaman laut 5 meter, berjarak lebih kurang 1,4 km. Makin kearah lepas pantai kedalaman laut berubah secara gradual (morfologi dasar lautnya landai) dengan pola garis kontur tidak lagi mengikuti bentuk garis pantainya.
Wilayah pesisir
pantai Kabupaten Brebes yang mempunyai panjang pantai ± 72,93 km yang meliputi 14 desa di 5 kecamatan memiliki potensi yang tak ternilai bagi masyarakat. Perairan pantai tidak saja menjadi sumber pangan yang produktif, tetapi juga sebagai gudang mineral, alur pelayaran, tempat rekreasi dan juga sebagai tangki pencerna bahan buangan hasil kegiatan manusia. Besarnya sumber alam yang terkandung di dalamnya, hayati maupun non hayati serta aneka kegunaan yang bersifat ganda merupakan bukti yang tidak dapat disangkal, bahkan menjadi tumpuan harapan manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat pada masa mendatang.
Nama Sungai
Sebagai daerah yang mempunyai wilayah cukup luas yang terdiri dari
pegunungan
dan wilayah
pantai
, terdapat sungai-sungai yang mempunyai arus cukup deras terutama saat musim hujan. Aliran sungai yang melintas pada umumnya membentang dari arah
dataran tinggi
di wilayah selatan (daerah hulu), ke
dataran rendah
di wilayah utara (daerah hilir) menuju ke
Laut Jawa
yaitu:
Pemerintahan
Daftar Bupati
- Keterangan
- ^
Meninggal pada saat menjabat
- ^
Melaksana tugas bupati Idza Priyanti yang cuti kampanye
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Brebes dalam tiga periode terakhir.
Kecamatan
Kabupaten Brebes memiliki 17 kecamatan, 5 kelurahan, dan 292 desa dengan ibu kotanya adalah
Kota Brebes
. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.896.243 jiwa dengan luas wilayah 1.902,37 km² dan sebaran penduduk 1.162 jiwa/km².
[21]
[22]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Brebes, adalah sebagai berikut:
Satuan Kerja Perangkat Daerah
- Sekretariat Daerah
- Sekretariat DPRD
- Badan Perencana Pembangunan Daerah
- Inspektorat Daerah
- Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
- Badan Kepegawaian Daerah
- Dinas Pendidikan
- Dinas Perindustrian dan Perdagangan
- Dinas Perikanan dan Kelautan
- Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura
- Dinas Peternakan
- Dinas Kehutanan dan Perkebunan
- Dinas Pariwisata, Kebudayaan,Pemuda dan Olah Raga
- Dinas Perhubungan
- Dinas Kesehatan
- Dinas Sosial
- Dinas Pengairan dan Sumber Daya Mineral
- Dinas Kependudukan, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi
- Kantor Pengolahan Data dan Kearsipan
- Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik
- Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
- Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa
- Dinas Koperasi dan UKM
- Dinas Lingkungan Hidup
Instansi Pemerintah
- Kantor Bupati
- Pendopo
/ Rumah
- Gedung DPRD
- Markas
Kodim
0713 Brebes
- Polres
Brebes
- Kejaksaan Negeri
Brebes
- Pengadilan Negeri
Brebes
- Badan Pusat Statistik
Brebes
- Badan Pertanahan Nasional
Brebes
- Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Bumiayu
- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah / Bappeda
- Dinas Pekerjaan Umum
- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
- Dinas Kesehatan
- Dinas Kelautan dan Perikanan
- Dinas Peternakan
- Dinas Perhubungan
- Dinas Lingkungan Hidup
- Kantor Lembaga Perlindungan Konsumen KOMNAS LKPI
- Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Infrastruktur
Ibu kota kabupaten Brebes terletak sekitar 412 km sebelah barat
Kota Surabaya
dan 330 km sebelah timur
Jakarta
. Kabupaten ini dilalui jalur
utara Pulau Jawa
dan menjadi pintu masuk utama Jawa Tengah di sisi barat dari arah Jawa Barat beserta Jakarta, sehingga Brebes memiliki posisi yang cukup strategis. Selain itu, juga terdapat jalan provinsi sebagai jalur alternatif menuju ke kota-kota di Jawa Tengah bagian selatan beserta
Daerah Istimewa Yogyakarta
seperti
Purwokerto
,
Kebumen
, dan
Yogyakarta
.
Terdapat pula jalan tol yang menguhubungkan provinsi
Jawa Barat
dengan
Jawa Tengah
, yaitu
Jalan Tol Trans-Jawa
ruas
Kanci?Pejagan
sepanjang 35 KM yang 12 KM di antaranya melintasi wilayah Kabupaten Brebes yang pintu gerbangnya terdapat di
desa
Tegongan
serta ruas
Pejagan?Pemalang
yang terdapat dua pintu tol meliputi Brebes Barat dan Brebes Timur. Dengan adanya jalan tol ini, lalu-lintas semakin lancar terutama untuk yang menuju arah
Purwokerto
/
Yogyakarta
apalagi saat musim mudik hari raya Idulfitri.
Ada dua jalur rel kereta api utama yang melintasi Kabupaten Brebes yaitu, lintas utara Jawa menghubungkan
Jakarta
dengan
Surabaya
melalui
Semarang
dan lintas tengah Jawa menghubungkan Jakarta dengan
Surabaya
melalui
Yogyakarta
. Stasiun kereta api utama adalah
Stasiun Brebes
dan
Tanjung
yang berada di lintas utara Jawa, sedangkan di jalur tengah Pulau Jawa meliputi
Stasiun Bumiayu
dan
Ketanggungan
.
Di Kecamatan Losari, masih dapat dijumpai alat transportasi tradisional yaitu
Dokar
atau masyarakat setempat menyebutnya dengan nama
Per
.
Ekonomi
Pertanian dan Perkebunan
Bawang merah
bagi Kabupaten Brebes merupakan
trade mark
mengingat posisinya sebagai penghasil terbesar komoditas tersebut di tataran nasional. Pusat bawang merah tersebar di 11 kecamatan (dari 17 kecamatan) dengan luas panen per tahun 20.000?25.000 hektare. sentra bawang merah tersebar di Kecamatan Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tonjong, Losari, Kersana, Ketanggungan, Larangan, Songgom, Jatibarang, dan sebagian Banjarharjo.
- Sektor pertanian merupakan sektor yang dominan di Brebes. Dari sekitar 1,7 juta penduduk Brebes, sekitar 70 persen bekerja pada sektor pertanian. Sektor ini menyumbang 53 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Brebes, yang 50 persen dari pertanian bawang merah. Budidaya bawang merah diperkirakan mulai berkembang di Brebes sekitar tahun 1950, diperkenalkan warga keturunan
Tionghoa
yang tinggal di Brebes. Hingga kini budidaya bawang merah menjadi napas kehidupan masyarakat.
- Berbagai varietas bawang unggulan juga dihasilkan dari Brebes, antara lain varietas Bima Brebes yang berwarna merah menyala, rasa lebih pedas, dan lebih keras dibandingkan bawang dari luar daerah atau luar negeri. Saat ini, sekitar 23 persen pasokan bawang merah nasional berasal dari Brebes. Sementara untuk wilayah Jawa Tengah, Brebes memasok sekitar 75 persen kebutuhan bawang merah.
- Di sektor pertanian sebagai sektor dominan, Kabupaten Brebes tidak hanya menghasilkan bawang merah, namun terdapat komoditas lain. Berbagai komoditas lain yang memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan bagi para investor baik yang berasal dari dalam maupun dari luar Kabupaten Brebes antara lain:
kentang granula
,
cabe merah
dan
pisang raja
,
bawang daun
dan
kubis
. Tanaman perkebunan yang berkembang antara lain:
nilam
,
tebu
,
teh
,
cengkih
,
kapas
,
kapulaga
,
mlinjo
dan
kopi
jenis
robusta
. Produk buah - buahan yang cukup signifikan antara lain ;
mangga
,
semangka
dan
rambutan
.
Peternakan
Di luar sektor
pertanian
dan
perkebunan
, Kabupaten Brebes juga mempunyai potensi hijauan makanan ternak yang melimpah dan tersebar hampir di setiap kecamatan. Kondisi itu menjadikan kabupaten ini berkembang berbagai usaha peternakan baik jenis ternak besar maupun kecil antara lain; ternak sapi (jenis lokal
sapi jabres
), kerbau, domba, kelinci rex, ayam petelur,
ayam kampung
, ayam potong dan itik. Telur hasil ternak itik diolah oleh masyarakat setempat menjadi produk
telur asin
yang popularitas atas kualitasnya sangat dikenal dan tidak diragukan. Banyak yang menyebut Brebes adalah
Kota Telur Asin
.
Kehutanan
Di sektor
kehutanan
yang tersebar diwilayah bagian selatan, komoditas yang menjadi unggulan yaitu
jati
,
pinus
,
mahoni
dan
sonokeling
yang produksinya cukup mengalami peningkatan.
Pertambangan dan bahan galian
Kabupaten Brebes memiliki beberapa potensi sumber daya mineral yang potensial untuk dieksploitasi, meliputi batu kapur, trass, batu splite, dan batu bata, serta potensi sumber minyak bumi dan panas bumi.
Di wilayah Kabupaten Brebes bagian selatan, ditemukan potensi cadangan batu bara muda di desa
Bentarsari
sebanyak 24,24 juta ton dengan kandungan minyak mencapai 5,30 liter per ton berdasarkan temuan Kementerian ESDM pada tahun 2008. Kandungan batu bara muda ini baru dapat dimanfaatkan sekitara 50 sampai 100 tahun ke depan karena menunggu proses pelapukan dan pengkristalan
Perikanan
Sebagai salah satu daerah yang terletak dalam wilayah pantai utara
Pulau Jawa
, Kabupaten Brebes mempunyai 5 wilayah kecamatan yang cocok untuk mengembangkan produksi perikanan yakni
Brebes
,
Wanasari
,
Bulakamba
,
Tanjung
dan
Losari
. Hasil produksi perikanan yang menonjol meliputi;
bandeng
,
udang windu
,
kepiting
,
rajungan
,
teri nasi
,
mujair
dan berbagai jenis ikan laut yang lain. Hasil produk perikanan ini oleh masyarakat setempat telah dikembangkan usaha pembuatan
Bandeng
Presto Duri Lunak dan
Terasi
.
Industri
Sektor industri merupakan salah satu sektor penting dalam membantu laju perekonomian, oleh sebab itu keberadaan industri sebagai salah satu pilar perekonomian di Kabupaten Brebes telah memberi pengaruh dalam perekonomian daerah, meskipun secara demografi mata pencaharian sebagaian besar penduduk adalah sebagai petani.Kegiatan Industri di Kabupaten Brebes dibagi menjadi beberapa kelompok dan cabang yaitu kelompok industri formal cabang agro, kelompok indutri formal cabang tekstil dan kelompok indutri formal cabang logam, mesin dan elektronik.Industri yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri besar, industri sedang, industri kecil dan industri rumah tangga. Kelompok industri besar merupakan industri formal agro (pabrik teh, pabrik jamur, pabrik gula dan gondorukem).Kelompok industri kecil yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri kecil formal dan non formal. Kelompok industri kecil formal terdiri dari cabang industri agro; elektronika dan aneka; mesin, logam, dan perekayasaan. Sedangkan kelompok industri non formal meliputi industri kimia, agro dan hasil hutan serta elektronika dan aneka. Kelompok industri kecil yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri kecil formal dan non formal. Kelompok industri kecil formal terdiri dari cabang industri agro; elektronika dan aneka; mesin, logam, dan perekayasaan. Sedangkan kelompok industri non formal meliputi industri kimia, agro dan hasil hutan serta elektronika dan aneka. Sektor industri yang potensial untuk dikembangkan adalah industri garam iodium di wilayah Kecamatan Wanasari dan Bulakamba, Industri garam curah dengan sentra produksi di wilayah kecamatan Losari, Tanjung, Wanasari dan Brebes, dan industri pengolahan bawang merah telur asin
Pusat Perbelanjaan
Daftar Bank
- Bank
BNI
: Brebes, Ketanggungan, Bumiayu
- Bank Rakyat Indonesia
(BRI): Brebes, Bumiayu, Ketanggungan, Salem
- Bank Mega
,
Brebes
- Bank CIMB
Niaga
,
Brebes
- Bank Mandiri
: Brebes, Jatibarang, Bumiayu
- Bank
BCA
: Brebes, Bumiayu, Ketanggungan, Jatibarang
- Bank
BTPN
,
Kota Brebes
- Bank Jabar Banten
,
Kota Brebes
Kesehatan
Disamping adanya pusat kesehatan masyarakat (
puskesmas
) yang tersebar di seluruh ibu kota kecamatan dan di beberapa desa, terdapat pula rumah sakit baik yang dikelola pemerintah maupun swasta antara lain:
- RSUD Brebes
, Jl Jend. Sudirman Kota Brebes
- RSUD Bumiayu
, di Bumiayu
- RSUD Ketanggungan
(dalam pembangunan), di Ketanggungan
- RSI Siti Asiyah
- RS PKU Muhammadiyah "Siti Aminah"
- RS PKU Muhammadiyah "Ibnu Shina"
- RS PKU Muhammadiyah Larangan
- RS Bhakti Asih
Jl Raya Pesantunan
- RS Dedy Jaya
,Jl A. Yani, Kota Brebes
- RS Harapan Sehat, di Jatibarang
- RS Harapan Sehat, di Bumiayu
- RSIA Mutiara Bunda, di Tanjung
- RSIA Amal Bakti
- RS Dera As-Syifa An-Nahdliyah
, di Banjarharjo
- RS Hj. Mahmudah
Pendidikan
Perguruan Tinggi
Berikut daftar beberapa perguruan tinggi.
Pariwisata
Tempat Wisata
- Pabrik Gula Kersana
- Waduk Malahayu
- Waduk Penjalin
Paguyangan
- Mata Air Sungai Pemali
- Pantai Randusanga Indah
- Pemandian Air Panas Cipanas
Bantarkawung
- Pemandian Air Panas Cipanas Kedungoleng
- Cagar Alam Telaga Ranjeng
- Mata Air Cibentar, Bentarsari, Salem
- Air Terjun Waru Doyong
- Mata Air Dua Suhu
- Ciblon Waterboom Brebes
- Agrowisata Kaligua
, di Paguyangan
- Agrowisata Sepoor Teboe PG Jatibarang
- Kebun Durian Antap Sari di desa
Rajawetan
,
Tonjong
- Cipanas Jalatunda di desa
Ciseureuh
- Curug Putri di desa Benda, Sirampog
- Wisata Pulau Hutan Mangrove Pandansari Brebes
- Kalibaya Park, Salem
- Bukit Panenjoan, Salem
- Bukit Bintang, Desa Capar Salem
- Wisata Air Terjun dan Rafting
Ranto Canyon
, Salem
- Curug Cantel
, Sirampog
Bangunan dan tempat bersejarah
Kebanyakan tempat yang bersejarah yang berbentuk arsitekur bangunannya merupakan peninggalan masa penjajahan Belanda
- Kompleks Pendopo Kabupaten Brebes
-
Pembuatan Jembatan Sakalimalas (Saka Limabelas) 2 tahun 1914-1915
-
Pembuatan Jembatan Sakalimalas (Saka Limabelas) 1 tahun 1914-1915
-
Jembatan Sakalimalas (Saka Limabelas) 1915-2013
Masjid Agung Brebes
Wisata kuliner dan makanan khas
- Telur asin
asli khas Brebes yang banyak di jual di kios-kios sebelah barat jembatan
Sungai Pemali
- Sate kambing muda khas Brebes dengan bumbu kecap, bawang dan cabe rawit, yang tersebar disejumlah tempat seperti di pertigaan Tanjung, Kota Brebes, Ketanggungan dan Jatibarang dan tempat lainnya.
- Rujak Belut
Mak Ribut di desa
Cigedong
- Kupat Glabed
dan
Sate Blengong
, merupakan sate yang terbuat dari daging blengong (sejenis itik) yang biasanya dimakan dengan ketupat, banyak terdapat di warung sekitar
alun-alun
kota
Brebes
- Pusat penjualan telur asin asli Brebes dan oleh?oleh khas Brebes lainnya di sepanjang Jalan Jend. Sudirman
Ketanggungan
- Bandeng Presto Duri Lunak
khas Brebes yang banyak diproduksi oleh warga di sekitar Limbangan kota Brebes
- Nasi lengko
, menu sarapan pagi yang terdiri dari nasi, Ketimun, tahu, tauge, emping, sambal kacang dan kecap.
- Tape ketan
daun jambu
, terbuat dari
beras ketan
(biasanya berwarna hijau) dan dikemas dengan menggunakan daun jambu, sehingga menambah aroma dan rasa.
- Teh
Poci
Wasgitel, yaitu minuman teh yang wangi, sepet, legi dan kentel, merupakan minuman khas Kabupaten Brebes dan Tegal yang penyajiannya menggunakan poci dan cangkir yang terbuat dari tanah liat. Dihidangkan dalam keadaan panas dengan pemanis berupa
gula batu
.
- Kerupuk rambak
yang diprodukis di wilayah
Bumiayu, Brebes
yang terbuat dari kulit kerbau.
- Kerupuk rambak (terbuat dari kulit lembu), di daerah Bumiayu
- Bakso Dengkil,
Kersana
- Swike
yaitu sebuah hidangan berupa daging katak yg dimasakan dengan rempah asli brebes menciptakan rasa tersendiri yg sangat khas, Menu ini mempunyai dua pilihan penyajian yaitu swike dengan kuah (Saus Padang,Saus tiram,Asam manis) dan swike goreng (memakai tepung)
Kebudayaan
Lokasi Brebes sebagai tempat pertemuan antara kebudayaan Tegalan, Banyumasan, Cirebon, dan Pasundan membuat daerah ini memiliki kesenian yang beragam. Kesenian daerah yang berkembang antara lain:
Rupa-rupa
Bahasa
- Bahasa Jawa dialek Tegal
: Brebes Kota, Songgom, Jatibarang, Wanasari, Bulakamba, Tanjung, Kersana (bagian utara), Larangan (bagian utara), Ketanggungan (bagian utara).
- Bahasa Sunda Brebes
: Larangan (sebagian wilayah selatan), Tanjung (beberapa desa bagian selatan), Losari (beberapa desa bagian selatan), Ketanggungan (sebagian wilayah selatan), Banjarharjo, Salem, Bantarkawung, Kersana (desa Pende, Sindangjaya, Kradenan, dan Kubangpari).
- Bahasa Jawa Dialek Cirebon
: Losari (bagian utara).
- Bahasa Jawa Dialek Bumiayu
(Percampuran Banyumasan): Bumiayu, Tonjong, Sirampog, Paguyangan, Bantarkawung (desa Cinanas dan Pangebatan).
- Bahasa Jawa Banyumasan
, sebagian Paguyangan (desa Winduaji, Wanatirta, dan Pandansari), dan sebagian Sirampog (Wanareja, Dawuhan, Igirklanceng, dan Batursari)
Untuk bahasa di Brebes bagian utara menggunakan
dialek Tegal
sementara di Brebes selatan merupakan pertemuan antara bahasa Jawa Tegal dengan
bahasa Jawa Banyumasan
yang serupa dengan dialek bahasa Jawa di
Bumijawa
dan
Margasari
di Kabupaten Tegal bagian selatan. Sebagian masyarakat Brebes menggunakan
bahasa Sunda
karena sebagian wilayah Brebes terutama daerah yang berada di barat sungai Pemali masuk kedalam wilayah
Kerajaan Sunda
hingga akhir abad ke-16, sedangkan wilayah Brebes yang berada di timur Sungai Pemali yang meliputi Brebes Kota, Songgom, Jatibarang, Bumiayu, Tonjong, Sirampog, dan Paguyangan merupakan kekuasaan
Kerajaan Majapahit
sebelum akhirnya dikuasai
Kesultanan Demak
dan
Kesultanan Mataram
.
Tokoh Brebes
Berikut beberapa tokoh baik yang berskala nasional maupun daerah yang dilahirkan di Kabupaten Brebes
- Soekmono
, (lahir di Ketanggungan, kabupaten Brebes, 14 Juli 1922?meninggal di Jakarta, 9 Juli 1997 pada umur 74 tahun) adalah salah satu arkeolog dari Indonesia dan pernah memimpin proyek pemugaran
Candi Borobudur
pada tahun 1971-1983.
- Urip Santoso
, (lahir di Brebes, 19 September 1923?meninggal di Jakarta, 1 Desember 2012 pada umur 89 tahun) adalah seorang perwira tinggi militer yang berperan besar membentuk Kopaska (Komando Pasukan Katak) TNI Angkatan Laut
- Titiek Sandhora
Penyanyi pada era awal 1970-an dari
Salem
- Irjen Pol
Dr. H. Anas Yusuf, S.H., M.H., M.M.
, perwira tinggi
Polri
Kapolda Jatim
- Dr. H. Taufiqurrohman Syahuri, S.H., M.H.
, ahli Ilmu
Tata Negara
dan anggota
Komisi Yudisial
dari Wanasari
- Sudirman Said
, pernah sebagai
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
di
Kabinet Kerja
- Agung Widyantoro
, Anggota
DPR
RI dari
Partai Golongan Karya
Periode 2014 Hingga 2019
- Dr. Muallimin Abdi, S.H., Dirjen Hak Asasi Manusia,
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia
- Brigjen Pol
Drs. Basarudin, S.H., M.H.
, perwira tinggi
Polri
sekarang menjabat
Kapolda
Sumatera Barat
- Mr. Mas Besar Mertokoesoemo
,
advokat
pertama Indonesia dan anggota
BPUPKI
, serta Wali kota dan atau Bupati
Kota Tegal
Masa Pemerintahan 1942?1945
- Prof. Dr. H. Yahya A. Muhaimin
, Mantan Dekan FISIPOL
Universitas Gadjah Mada
, dan mantan Mendiknas RI masa Presiden
Abdurrahman Wahid
, dari
Bumiayu
- Saurip Kadi
, Mantan Aster KSAD
- Bunasor Sanim
,
Guru Besar Emeritus
IPB
dan Komisaris Utama
BRI
- Hermawan Aksan
,
sastrawan
, penulis nasional,
wartawan
BOLA, redaktur harian Tribun
Bandung
Jawa Barat
, dari
Bantarkawung
- Oge Arthemus
, Pesulap Indonesia yang menganut Aliran Escapologist atau aliran Magic ahli dalam meloloskan diri
- Sutarno
, pesulap yang juga pernah mengikuti ajang pencarian bakat The Master (season 3) dari
Losari
- Bedu
, salah satu pelawak dan juga mantan anggota
Cagur
asal
Wanasari
- Chrismanto Eka Prastio
, merupakan pelawak tunggal, aktor, dan presenter.
- Hj. Aminah Djamali
, dermawan dalam bidang sosial dan pendidikan, dari
Desa Dukuhturi, Bumiayu
- Chaizi Nasucha
, Pejabat di Departemen Keuangan, dari Bumiayu
- Masruri Mughni
, Rois Syuriah Pengurus Wilayah
Nahdlatul Ulama
Jawa Tengah
- Maufur
, Wakil Wali kota
Kota Tegal
periode 2004?2009, kelahiran
Ketanggungan, Brebes
- Prof. Dr. .Ir. H. Chunaeni Latief, M.Eng.Sc.
, profesor riset bidang opto elektronika dan aplikasi laser (Peneliti
LAPAN
), dari Kauman Brebes.
- Darsono Wisadirana
, Guru besar ilmu sosiologi
Universitas Brawijaya
Malang
- Juri Ardiantoro
, Tenaga Ahli Utama Kedeputian I
Kantor Staf Presiden Republik Indonesia
- Urip Santoso
, Guru besar peternakan
Universitas Bengkulu
- Soewardi Wirjaatmadja, SH
, Mantan Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Mantan Anggota DPR RI
- Bambang Purwantara
, guru besar IPB, Mantan Direktur SEAMEO?BIOTROP, Ketua Umum Perhimpunan Bioteknologi Pertanian Indonesia.
- Sugiarto S Citroatmojo
, pakar Occupational Health Safety & Environmental (HSE), Industri Minyak dan Gas Bumi. Tim Independen Pengendalian Keselamatan Migas Indonesia (TIPKM), Kementrian ESDM RI.
- Nur Hasyim
, peneliti ahli mineral dan energi, LEMIGAS.
- Dadang Supardan
, Guru Besar (Proffesor) Pendidikan Sejarah (IPS) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI, Bandung). asal dari
Cikakak, Banjarharjo
- Arief Rahman
, Sekjen KPU Pusat, asal
Bumiayu
- Muhadi Setiabudi
, pengusaha dan pendiri
Universitas Muhadi Setiabudi
asal
Cimohong, Bulakamba
- Dedy Yon Supriyono
, Wali kota
Kota Tegal
periode 2019 s.d. 2024 asal
Cimohong, Bulakamba
- Paramitha Widya Kusuma
, anggota
DPR
dari Fraksi
PDIP
periode 2019?2024
- Sri Ayu Kurnia
lebih dikenal dengan Ayu D'Academy 2 peserta kontes musik dangdut dari
Losari Lor, Losari, Brebes
- Narji
, presenter dan pelawak lahir di
Ketanggungan, Brebes
- Wawan Hendrawan
, pemain sepak bola nasional (kiper) di Liga 1 dari
Larangan
- Aji Bayu Putra
, pemain sepak bola nasional sebagai kiper saat ini membela klub
Persiraja Banda Aceh
dari
Kubangputat, Tanjung
- Khusnul Yakin
, adalah pemain sepak bola Indonesia yang mulai menjajaki dunia kepelatihan.
- Desi Paraswati
peserta kontes dangdut Bintang Pantura, dari
Banjarharjo
- Ellya Kadung
peserta kontes dangdut Bintang Pantura, dari
Losari
- Munief M Makki
, pengusaha asal
Jatibarang
yang saat ini di Arab Saudi pemilik Almunief Group serta pengasuh Yayasan Panti Asuhan dan Pendidikan Munief M Makki Jatibarang.
- Mirnawati
, pedangdut senior nasional Indonesia, berasal dari
Bantarkawung, Brebes
- KH Jafar Shidiq
, ketua PWNU Bangka Belitung. Berasal dari Sitanggal Larangan Brebes.
- Dimyati Rois tokon NU kelahiran
Tegalglagah, Bulakamba
.
- Ki Ageng Rangga Sasana
, merupakan manajer klub sepakbola
Persab Brebes
dan juga pernah menjadi petinggi
Sunda Empire
yang berasal dari
Grinting, Bulakamba
.
Legenda dan Cerita Rakyat
Berikut ini beberapa legenda dan cerita rakyat Brebes sebagai berikut:
Organisasi Masyarakat
- Forum Edukasi Sosial Budaya Kerja Brebes (FESBUKER BREBES)
- Himpunan Intelektual Muda Peduli Brebes (HIMPB)
- Persatuan Sepak Bola Brebes (Persab) Jalan Veteran Brebes
- Asosiasi Bawang Merah Indonesia
- Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Brebes
(
KPMDB
)
- Rumpun Mahasiswa Brebes Tasikmalaya (RUMAH BETA)
- Keluarga Mahasiswa
STAN
Daerah Brebes (KMSDB)
- Himpunan Mahasiswa Brebes Universitas Gadjah Mada (
HIMABES UGM
)
- Himpunan Mahasiswa Diponegoro Daerah Brebes (HIMADA Brebes)
- Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Brebes (KPMDB UNNES)
- Komisariat Mahasiswa Brebes Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
(
KOMABES UMY
) Jalan Taman Teratai, Kasihan,
Bantul
,
DIY
- Persatuan Ramaja Islam Masjid Agung
(
PRIMA
) Brebes Jalan Ustad Abbas No. 7 Brebes
- Remaja Islam Masjid At'Taqwa (RISMA),
Desa Banjaran
- Pimpinan Daerah
Muhammadiyah
(PDM) Kab. Brebes Jalan Tritura, Brebes
- Pimpinan Cabang
Muhammadiyah
(PCM) Kec. Brebes Jalan K.S. Tubun, Brebes
- Pengurus Cabang
Nahdlatul Ulama
(PCNU) Kab. Brebes Jalan Yos Sudarso, Brebes
- Majelis Silaturahmi Warga Brebes (Masigab)
- Kelompok Tani Ternak
Itik
(KTTI) Maju Jaya
Limbangan Wetan
- Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Sumber Pangan
Gandasuli
- Kelompok ternak
sapi
Napak Tilas Desa
Wlahar
- Kelompok ternak sapi Cikoneng Sejahtera Desa
Malahayu
- Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Adem Ayem desa
Pakijangan
- Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) Jati Lestari
Jatibarang
- Youth Discuss on Sexuality Regional Brebes (
YDoS Brebes
)
- Sanggar Kesenian Langgeng Budaya Purwa,
Kecamatan
Losari
- Komunitas Masyarakat Brebes (KOMBES)
- Paguyuban Wong Brebes di Jabodetabek (PWBJ)
- Asosiasi Central of Regeneration (ASRI), Karang Bale, Larangan, Brebes
- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kab. brebes
- Kedungbokor Bersatu Korea (KEBEK)
Referensi
Pranala luar