Bandar Udara Sisingamangaraja XII
(
bahasa Inggris
:
Sisingamangaraja XII Airport
) (
IATA
:
DTB
,
ICAO
:
WIMN
) adalah sebuah
bandar udara
yang terletak di kecamatan
Siborongborong
, kabupaten
Tapanuli Utara
, provinsi
Sumatera Utara
,
Indonesia
.
Bandara ini juga dikenal sebagai
Bandar Udara Silangit
sebelum akhirnya berubah nama resminya sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perhubungan (Menhub) Nomor KP 1404 Tahun 2018 tentang Perubahan Nama Bandar Udara Internasional Silangit menjadi Bandar Udara Internasional Raja Sisingamangaraja XII tanggal 3 September 2018
[1]
.
Meskipun telah berganti nama, papan nama di bandara sendiri masih menggunakan nama lama, dan dalam berbagai aplikasi pencarian daring juga masih menggunakan nama lama, yakni
Bandar Udara Internasional Silangit
. Bandar udara ini memiliki ukuran landas pacu 2.650 m x 45 m. Jarak bandara dari pusat
Siborongborong
sekitar 8 km.
[2]
Meskipun bandara internasional ini baru diresmikan pada tahun
2017
, namun faktanya pembangunan bandara milik APII di Tapanuli Utara, Sumatera Utara ini dibangun pertama kali pada masa penjajahan Jepang. Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan pendiri
Silalahi Center
, Letjen (Purn)
TB Silalahi
dalam penerbangan perdana Wings Air rute
Batam
- Silangit, 6 September 2013, kepada awak media mengatakan bahwa bandara Silangit merupakan bandara yang bersejarah namun terbengkalai, dan bandara Silangit sudah dibangun sejak tahun
1944
oleh
Jepang
, tetapi tidak dikembangkan.
[3]
Pembangunan Bandar Udara Silangit ini kemudian dilakukan secara bertahap, yaitu;
[4]
- Tahun
1944
dibangun pertama kali oleh
Jepang
. Presiden
Soekarno
menggunakan bandara ini saat berkunjung ke kawasan Danau Toba. Namun setelah dibangun, bandara ini terbengkalai.
- Tahun
1995
, pembangunan bandara ini dilanjutkan dengan menambahkan panjang landas pacu, dari 900 meter menjadi 1.400 meter.
- Bulan Maret
2005
, bandara tersebut diresmikan oleh presiden
Susilo Bambang Yudhoyono
dengan panjang runway mencapai 2.400 m x 30 m.
- Pada tahun
2011
, bandara tersebut menjadi jalur yang sering digunakan oleh pelancong untuk menjelajah ke kawasan Tapnuli, termasuk
Danau Toba
,
Parapat
,
Merek Raya
,
Balige
,
Tigaras
dan sekitarnya. Bandara Silangit akhirnya memiliki landas pacu sepanjang 2.400 meter.
- Pada akhir tahun
2012
, kepemilikan bandara berpindah tangan dari Pemerintah ke PT Angkasa Pura II melalui Kementerian Perhubngan.
- Tahun
2017
, bandara tersebut direnovasi, sekaligus diresmikan oleh presiden Indonesia
Joko Widodo
menjadi salah satu bandara berkelas
internasional
di pulau Sumatra.
- Tahun
2019
telah dilakukan perpanjangan runway menjadi 2.650 x 45 meter (8.694 ft × 148 ft) dengan PCN 40/F/C/X/T Asphalt sehingga bisa didarati pesawat berbadan lebar secara reguler.
Sebagai Bandara ke 13 PT Angkasa Pura II (Persero), pembenahan fasilitas pelayanan terus dilakukan hingga saat ini, renovasi toilet untuk pemenuhan standar toilet juara, renovasi Musholla dan Tempat Wudhu yang layak, pembuatan Kid Zone, pengadaan Free Charging, penguatan sinyal wifi, perbaikan area counter check in dan pembenahan Nursery Room, adalah sebagian dari pembenahan tersebut. Bandar Udara Silangit juga sedang mengupayakan kesempurnaan Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja, demi mewujudkan program
zero incident
,
zero accident
dan
zero workplace accident
.
[2]
Saat ini Penerbangan Silangit dilayani beberapa operator yakni
Garuda Indonesia
,
Citilink
,
Batik Air
,
Sriwijaya
,
Wings Air
dan
Air Asia
. Progress penumpang dari dan ke Bandara Silangit sigifikan setiap tahunnya. Pada Tahun 2018, penumpang dari dan ke Bandara Silangit berjumlah lebih dari 400.000 penumpang. Bandara Silangit dipersiapkan untuk melayani peningkatan wisatawan ke Danau Toba dan area Tapanuli lainnya.
Bandar Udara Silangit memiliki 2 (dua) Apron, yakni Apron A dengan dimensi 60m x 40 m dengan PCN 16/F/C/Y/U untuk parkir pesawat ringan dan Apron B yang memiliki dimensi 250.5 m x 100 m yang memiliki 6 (enam) slot parkir pesawat jet sekelas A320 hingga B737 MAX 10. Pada tanggal 18 Januari 2011, Bandara Silangit didatangi oleh Presiden RI beserta rombongan yang menggunakan pesawat Boeing 737-500.
[2]
Luas Terminal saat ini yakni 100 m2 (Terminal A) & 700 m2 (Terminal B). Fasilitas Navigasi yakni NDB, AFIS, PAPI & DVOR/DME, dan Fasilitas Keamanan Penerbangan berupa
X-Ray Baggage
,
X-Ray Cabin
,
Walk-through Metal Detector
dan
Handheld Metal Detector
. Sementara Fasilitas Keselamatan Penerbangan yakni PKP-PK Kategori 6,
Foam Tender Type II
,
Nurse Tender
,
Commando Car & Ambulans
. Untuk Fasilitas Listrik, yakni Generator Set 25 & 150 KVA,
Airfield Lighting System
(AFL),
Apron Light & Apron Flood Light
. Dan untuk fasilitas terminal, terdapat
Conveyor Belt
, Timbangan Digital,
Running Text
,
LCD Information
. Semnetara untuk Fasilitas Peralatan berupa
Wheel Tractor Rotary Mower
dan
Hand Mower
.
Dengan fasilitas dan kemampuan pelayanan yang dimilikinya, saat ini Bandara Silangit adalah satu-satunya bandara kelas IV yang memiliki fasilitas dan kemampuan setara bandara kelas II di Indonesia. Pada 14 Desember 2012, Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan secara resmi menyerahkan operasional pengelolaan Bandara Silangit kepada
PT Angkasa Pura II
. Dengan demikian, status bandara ini secara otomatis berubah dari bandara UPT menjadi bandara komersial.
Beberapa sarana atau fasilitas pendukung yang sudah ada dan yang dikembangkan di bandara Silangit adalah;
[4]
- Display jadwal bus dan penerbangan
- Free Wi-Fi
- Mesin tiket bus
- Informasi turis
- Self-check-in
- E-payment
- E-kios
- Ruang VIP
- Masjid, Mushola & Perangkat Sholat
- Charger Ponsel
- Tempat Bermain anak
- Ruang Menyusui - Fasilitas air mineral, Tissue Basah, Diapers
- TV Informasi
- Surat Kabar dan majalah
- Toilet
- Kursi Roda
- Area Merokok
|
---|
Sumatra
| Bandara internasional
| |
---|
Bandara domestik
| |
---|
|
---|
Jawa
| Bandara internasional
| |
---|
Bandara domestik
| |
---|
|
---|
Nusa Tenggara
| Bandara internasional
| |
---|
Bandara domestik
| |
---|
|
---|
Kalimantan
| Bandara internasional
| |
---|
Bandara domestik
| |
---|
|
---|
Sulawesi
| Bandara internasional
| |
---|
Bandara domestik
| |
---|
|
---|
Maluku
dan
Papua
| Bandara internasional
| |
---|
Bandara domestik
| |
---|
|
---|
- Bandar udara domestik melayani penerbangan domestik, pribadi, dan carteran.
- Nama bandar udara yang diberi tanda * bisa mengeluarkan
Visa on Arrival (VoA)
|