Bandar Udara Husein Sastranegara
(
bahasa Inggris
:
Husein Sastranegara Airport
,
Sunda
: ??????? ??? ?????? ????????) (
IATA
:
BDO
,
ICAO
:
WICA
)
[1]
adalah sebuah
bandar udara
yang terletak di Jalan Pajajaran Nomor. 156,
kelurahan Husen Sastranegara
,
kecamatan Cicendo
,
kota Bandung
,
Jawa Barat
Pesawat bomber
Martin B-10
milik
Angkatan Udara Tentara Kerajaan Hindia Belanda
di Lapangan Terbang Andir (1937)
Pada awalnya Bandar Udara Husein Sastranegara merupakan sebuah peninggalan Pemerintah
Hindia Belanda
dengan sebutan
Lapangan Terbang Andir
, yaitu suatu nama lokasi di mana lapangan terbang tersebut berada. Nama
Husein Sastranegara
diambil dari nama seorang pilot militer
AURI
yang telah gugur pada saat latihan terbang di
Yogyakarta
tangal
26 September
1946
. Pada masa
penjajahan Jepang
daerah tersebut dijadikan basis
Pasukan Udara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang
.
[2]
Pada tahun
1920
Belanda mendirikan sebuah lapangan terbang yang diberi nama
Luchtvaart Afdeling
atau
Vliegveld Andir
. Setelah tahun
1942
, lapangan terbang tersebut kemudian di ambil alih oleh Jepang sampai tahun
1945
. Ketika Indonesia telah merdeka, keadaan lapangan udara pada saat itu sempat mengalami keadaan vakum dari tahun
1945
hingga tahun
1949
. Setelah itu, lapangan terbang tersebut di ambil alih oleh AURI sebagai pangkalan militer pada tahun
1969
sampai
1973
. Sampai akhirnya tahun 1973 lapangan terbang tersebut boleh dipergunakan untuk penerbangan komersial.
[2]
Sebuah
Pesawat
Lion Air
sedang dalam kondisi parkir untuk dicek dan dirawat keadaannya agar pesawat tersebut layak untuk melanjutkan
Penerbangannya
.
Pada tahun
1974
mulai dilakukan kegiatan pelayanan lalu lintas dan angkutan udara komersial secara resmi yaitu dengan berdirinya kantor Perwakilan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan nama Stasiun Udara Husein sastranegara Bandung untuk kepentingan kegiatan penerbangan komersial sipil. Selanjutnya pada tahun
1983
berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM 68/HK 207/PHB-83 tanggal 19 Februari 1983, klasifikasi Pelabuhan Udara ditingkatkan dari kelas III mejadi kelas II. Pada Tahun
1994
dilaksanakan Pengalihan Pengelolaan Bandar Udara dari
Departemen Perhubungan
kepada
PT Angkasa Pura II
sesuai PP RI Nomor 26 Thn 1994 tanggal 30 Agustus 1994 tentang Penambahan Penyertaan modal Negara RI ke dalam Modal sahan PT Angkasa Pura II.
[2]
Bertepatan dengan peringatan HUT ke-7 RI, Kepala Staf Angkatan Udara Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma mengeluarkan Surat Keputusan Nomor: 76/48/Pen.2/KS/52 tanggal 17 Agustus 1952, yang berisi tentang perubahan nama-nama lapangan udara militer terbesar. Nama pangkalan udara yang lama diubah dengan nama para pelopor Angkatan Udara sebagai tanda penghargaan dan penghormatan atas pengorbanan dan jasa-jasa mereka dalam menegakkan kemerdekaan RI umumnya dan AURI khususnya. Tokoh-tokoh yang diabadikan adalah Komodor Muda Udara Anumerta Agustinus Adisutjipto menggantikan nama
Pangkalan Udara Maguwo
(
Yogyakarta
), Komodor Muda Udara Anumerta Prof. DR. Abdulrachman Saleh menggantikan nama
Pangkalan Udara Bugis
(
Malang
), Komodor Muda Udara Anumerta Halim Perdanakusuma menggantikan nama
Pangkalan Udara Tjililitan
(
Jakarta
), dan Opsir Udara I Anumerta Husein Sastranegara menggantikan nama Pangkalan Udara Andir (
Bandung
).
Suatu Terminal di Bandara Husein Sastranegara Bandung
Taksi Primkopau Husein Sastranegara memberlakukan tarif tetap ke berbagai macam tujuan di
kota Bandung
dan daerah sekitarnya termasuk Cimahi. Berbeda dengan bandara lainnya di
Indonesia
, hanya Taksi Primkopau Husein Sastranegara yang diperbolehkan untuk mengantarkan penumpang. Tiket taksi dapat dibeli di loket di pintu keluar bandara baik domestik atau internasional. Bagaimanapun juga, seluruh taksi diperbolehkan untuk mengantarkan penumpang menuju bandara.
Angkutan kota
yang dikenal juga dengan angkot, tersedia setiap saat menuju ke terminal umum. Angkot merupakan alternatif transportasi paling ekonomis.
Angkutan kota
(angkot) yang melintasi kawasan Husein Sastranegara ini menuju ke Terminal Cicaheum, Ciroyom, Cibeureum, Caringin, Cijerah dan Kota Cimahi.
Angkot dari bandara ini sangat mudah didapat karena lokasi bandara yang sangat dekat dengan pusat kota. Bahkan dengan berjalan kaki, hanya dibutuhkan waktu 10-menit untuk menuju jalan utama yang terlayani oleh angkot.
Bandara ini juga menyediakan sewa mobil dari operator
lokal
seperti TRAC,
Dirgantara Car Rental
dan
internasional
meliputi: Avis, Thrifty dan Hertz.
Dengan berjalan dengan jarak 200-meter, anda akan menemui
Stasiun Andir
. Namun saat ini,
kereta api lokal Bandung Raya
sudah tidak berhenti di stasiun Andir. Lihat pula:
Bandar udara
Senin, 6 April 2009: Pesawat jenis Fokker-27 milik TNI AU jatuh dan menabrak hanggar ACS (
aircraft services
) milik PT Dirgantara Indonesia, Senin (6/4). Kecelakaan tersebut menewaskan seluruh penumpang sebanyak 24 orang, masing-masing 6 awak, 18 anggota Paskhas TNI AU.
Berikut kronologi jatuhnya pesawat Fokker-27 di Bandara Husein Sastranegara Bandung.
1. Pukul 08.40: Pesawat berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
2. Pukul 09.00: Pesawat mendarat di Lanud Husein Sastranegara, Bandung.
3. Pukul 09.30: Dimulai misi orientasi penerjunan sesi satu untuk 17 penerjun.
4. Pukul 12.36: Pesawat
take off
untuk penerjunan sesi dua untuk 17 penerjun lainnya.
- Cuaca buruk membuat pilot memutuskan mendaratkan kembali pesawat di Husein.
5. Pukul 12.58: Pesawat diduga tersambar petir dan jatuh menimpa hanggar PT Dirgantara Indonesia dan meledak.
- Kondisi 24 awak dan penumpang mengenaskan dengan tubuh terpisah-pisah.
- Pesawat menimpa dua pesawat di dalam hanggar, yaitu Deraya Air NC 212200 dan Batavia Air Boeing 737. Dua pesawat lainnya, Adam Air Boeing 737 dan CN 235 milik PT DI, tidak terkena kerusakan parah.
- Letnan Udara I Sudarjo Adisaputro (1949?1949)
- Kapten Udara Noor Sain (1950?1950)
- Kolonel Udara Surjono (1950?1951)
- Laksda Udara
Wiriadinata
(1952?1962)??
- Letkol Udara Sunarto D (1962?1962)
- Laksda Udara
Wiriadinata
(1962?1964)??
- Mayor Udara
Ashadi Tjahjadi
(1964?1966)????
- Letkol Udara Sompil Basuki (1966?1966)
- Kolonel Udara Suparjo P (1966?1970)
- Kolonel Pnb Imam S (1970?1973)
- Kolonel Pnb Loely W (1973?1975)
- Kolonel Pnb Sobirin M (1975?1978)
- Kolonel Pnb M. Diran (1978?1981)
- Kolonel Pnb IC. Binuko (1981?1983)
- Kolonel Pnb Garjito B (1983?1984)
- Kolonel Pnb Caspar B.W (1984?1986)
- Kolonel Pnb Sugiarto (1986?1987)
- Kolonel Pnb Purnomo S. (1987?1990)
- Kolonel Pnb Djatmiko (1991?1992)?
- Kolonel Pnb Ronggo S (1992?1994)
- Kolonel Pnb Gaharudin Gunawan (1994?1996)??
- Kolonel Pnb
Eko Edi Santoso, S.Ip.
(1996?1998)??
- Kolonel Pnb
Adityawarman
(1998?2000)?
- Kolonel Pnb
Sru Astjarjo Andreas, S.Ip.
(2000?2003)??
- Kolonel Pnb MZ. Djamhari (2003?2005)?
- Kolonel Pnb Dwi Djatmiko SB, S.E., M.M. (2005?2007)??
- Kolonel Pnb Yadi Husyadi (2007?2008)??
- Kolonel Pnb
Iman Sudrajat, S.E.
(2008?2010)??
- Kolonel Pnb
DR. (Can) Asep Adang Supriyadi, S.E., M.M.
(2010?2011)??
- Kolonel Pnb
Dr. Umar Sugeng Hariyono, S.Ip., S.E., M.M.
(2011?2012)??
- Kolonel Pnb
Sri Pulung Dwatmatsu, S.E., M.Mgt.Studt., C.Fr.A.
(2012?2013)??
- Kolonel Pnb
I Nyoman Trisantosa, S.Ip., M.Tr (Han).
(2013?2014)??
- Kolonel Pnb
Ardhi Tjahjoko
(2014?2016)?
- Kolonel Pnb
Yuniarsa Aditya Permana
(2016?2017)?
- Kolonel Pnb
M. Iman Handojo, S.IKom.
(2017?2018)
- Kolonel Pnb
Bayu Hendra Permana, S.E., M.M.
(2018?2019)?
- Kolonel Pnb
Bonang Bayuaji Gautama., S.E.
(2019?2020)?
- Kolonel Pnb
Ali Gusman, S.T., M.M.
(2020?2021)
- Kolonel Pnb
I Gusti Putu Setia Darma, S.T., M.M., M.Han.
(2021?2023)
- Kolonel Pnb
Ardi Syahri, S.T., M.M., M.MA.
(2023?2024)
- Kolonel Pnb
Alfian
(2024-Sekarang)
3.
https://regional.kompas.com/read/2009/04/06/18202933/Kronologi.Jatuhnya.Pesawat.Fokker-27.di.Bandara.Hussein.Sastranegara.Bandung
|
---|
Sumatra
| Bandara internasional
| |
---|
Bandara domestik
| |
---|
|
---|
Jawa
| Bandara internasional
| |
---|
Bandara domestik
| |
---|
|
---|
Nusa Tenggara
| Bandara internasional
| |
---|
Bandara domestik
| |
---|
|
---|
Kalimantan
| Bandara internasional
| |
---|
Bandara domestik
| |
---|
|
---|
Sulawesi
| Bandara internasional
| |
---|
Bandara domestik
| |
---|
|
---|
Maluku
dan
Papua
| Bandara internasional
| |
---|
Bandara domestik
| |
---|
|
---|
- Bandar udara domestik melayani penerbangan domestik, pribadi, dan carteran.
- Nama bandar udara yang diberi tanda * bisa mengeluarkan
Visa on Arrival (VoA)
|