Bandar Udara Internasional Brunei
(
BUIB
) (
bahasa Melayu
:
Lapangan Terbang Antarabangsa Brunei
,
Jawi
: ????? ???? ?????????? ????? ), (
IATA
:
BWN
,
ICAO
:
WBSB
[2]
), adalah
bandara
utama di negara
Brunei
.
Angkatan Udara Kerajaan Brunei
juga berbasis di Pangkalan Udara Rimba Air yang terletak di dalam Bandar Udara Internasional Brunei. Bandara ini melayani destinasi sepanjang
Asia
dan
Oseania
, Dengan satu-satunya bandara yang di luar benua tersebut adalah
Bandar Udara Heathrow London
.
[4]
Transportasi udara komersial di Brunei dimulai tahun 1953, dengan pembukaan jaringan layanan udara yang menghubungkan
Bandar Seri Begawan
dengan
Anduki
di
Distrik Belait
. Penerbangan awal menuju
Malaysia
dibuat untuk mengakomodir penumpang dari
Labuan
di
Sabah
dan
Lutong
di
Sarawak
. Layanan bandara dilakukan di daerah
Berakas
di landasan pacu tua yang dibuat oleh Jepang pada Perang Dunia II. tempat ini kemudian dikenal sebagai Bandar Udara Brunei.
Pertumbuhan popularitas perjalanan udara pada tahun 1970an mengakibatkan pertumbuhan signifikan pada pergerakan penerbangan sipil. Tiba-tiba, bandara lama penuh dengan kegiatan, beroperasi melebihi kapasitasnya. hal ini menyebabkan pemerintah mencari tempat baru untuk membangun bandara modern.
Bandara baru didirikan di Mukim Berakas di distrik Brunei-Muara, karena kemudahannya diakses dari semua daerah di seluruh negeri. Bandara Beroperasi tahun 1974 dan membuka Brunei kepada dunia.
Bandara memiliki sebuah terminal Internasional yang dapat menangani sampai dengan 2 juta penumpang, sebuah terminal kargo dengan kapasitas 50,000 ton kargo dan sebuah terminal kerajaan di mana penerbangan Yang Mulia Sultan berbasis. tahun 2005, Bandar Udara Internasional Brunei menangani 1.3 juta penumpang.
[5]
tahun 2008, diumumkan bahwa studi untuk melihat kembali pentingnya ekspansi dan modifikasi selesai, dan sebuah masterplan segera ditulis setelahnya.
[6]
Rencana tersebut terdiri dari beberapa tahap, dan tahap 1, yang termasuk peningkatan terminal penumpang dan kargo yang sudah ada, dijadwalkan elesai tahun 2013. Pada sat ini, fase 1A telah selesai pada akhir tahun 2009.
Setelah tahap 1 selesai, tahap 2 dapat dimulai tahun 2020, di mana termasuk pembangunan terminal baru, yang mampu mengakomodir sampai dengan 8 juta penumpang.
Maskapai
| Tujuan
|
---|
AirAsia
| Kuala Lumpur
|
Cebu Pacific
| Manila
|
Indonesia AirAsia
| Jakarta-Soekarno-Hatta
|
Royal Brunei Airlines
| Bangkok-Suvarnabhumi, Beijing-Daxing, Dubai-International, Hangzhou, Ho Chi Minh City, Hong Kong, Jakarta-Soekarno-Hatta, Kota Kinabalu, Kuala Lumpur, Kuching, London-Heathrow, Manila, Melbourne, Nanning, Seoul-Incheon, Shanghai-Pudong, Singapore, Surabaya, Taipei-Taoyuan, Tokyo-Narita
Musiman:
Jeddah
|
Singapore Airlines
| Singapore
|
Bandara terletak kira-kira 10 menit dari pusat kota. Ada layanan taksi reguler dari dan menuju bandara. Di sana juga tersedia bus reguler yang mengantar penumpang di sekeliling Ibu kota.
[7]
- ^
"Brunei International Airport booklet"
(PDF)
.
DCA.gov.bn
. Department of Civil Aviation, Brunei Darussalam
. Diakses tanggal
24 April
2022
.
- ^
a
b
"Airport information for WBSB ? Brunei Intl"
.
WorldAeroData.com
. World Aero Data. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 4 November 2019.
Data current as of October 2006. Source:
DAFIF
.
- ^
Informasi bandar udara untuk BWN/WBSB
di Great Circle Mapper
- ^
Introduction Royal Brunei Air Force
Diarsipkan
2007-04-02 di
Wayback Machine
. - retrieved 21-04-2007
- ^
"BruDirect 18-10-2006"
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 2006-11-12
. Diakses tanggal
2010-08-09
.
- ^
"Masterplan Study of Brunei International Airport"
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 2009-04-13
. Diakses tanggal
2010-08-09
.
- ^
http://www.civil-aviation.gov.bn/index.php?option=com_content&view=article&id=70&Itemid=95
Diarsipkan
2009-10-04 di
Wayback Machine
. | Brunei International Airport: Guide