Anting
adalah
perhiasan
yang dipasang pada
telinga
, atau bagian tubuh lainnya, terutama yang sudah di
tindik
.
[1]
Bahannya bisa dari
logam
,
plastik
,
kaca
,
batu mulia
,
manik-manik
,
teflon
,
[2]
akrilik
,
[3]
dan lain-lain. Pada umumnya anting dipakai pada telinga yang di
tindik
, tetapi ada anting jepit yang dipakai dengan cara menjepit
cuping
telinga, sehingga tidak memerlukan tindik.
[4]
Biasanya anting dibuat berpasangan untuk dipasang di telinga kanan dan kiri. Namun anting yang khusus dibuat untuk bagian tubuh lain, seperti
hidung
,
lidah
, dan
pusar
tidak mesti dibuat sepasang.
Beragam jenis anting dapat dibedakan berdasarkan cara pemakaian atau pun bentuknya. Dari cara pemakaiannya, anting dapat dipasang dengan cara ditusuk/ditindik pada permukaan kulit, atau dijepit saja. Berdasarkan bentuknya, ada anting barbel, gantung, subang, spiral, dan lain lain.
Anting tusuk dengan mata bulat dan pengganjal dari logam.
Anting jepit, dengan penjepit yang dapat dikencangkan dengan sekrup.
Anting barbel yang dipasang dengan cara memelintir bola seperti sekrup.
Bola dilepas-pasang pada anting jenis
ball closure ring
/
captive bead ring
.
Anting tusuk dipasang pada tindik dengan cara menembuskannya pada
cuping
atau kulit, lalu mengganjalnya dengan semacam sumbat atau penahan, yang dapat terbuat dari logam atau bahan lainnya.
[5]
Beberapa anting tusuk tidak dipasang dengan ganjalan, melainkan dengan sekrup. Pemasangannya dengan cara memelintir atau memutar pengganjal anting seperti membuka suatu sekrup.
[6]
Bentuk anting tusuk yang umum ialah
barbel
, selain
subang
,
giwang
, dan
spiral
. Selain dipakai pada telinga, tindik tubuh yang dapat dipasangi anting tusuk ialah
bawah bibir
,
lidah
,
cuping hidung
, dan
puting
.
[7]
Batangan anting tusuk pun dapat berbentuk batangan lurus, batangan melengkung, bahkan melingkar (
simpai
).
Anting jepit (
bahasa Inggris
:
Clip-on earring
), atau anting non-tindik dapat dipakai oleh orang-orang yang tidak memiliki
tindik
, atau tidak ingin membuat tindik pada tubuhnya.
[4]
Anting jepit memiliki suatu mekanisme dalam pemasangannya, entah berupa jepitan berpegas atau jepitan sekrup. Beberapa produk anting jepit bahkan memanfaatkan
magnet
berpasangan.
[8]
Anting jenis ini dapat berupa anting gantung atau
simpai
, sedangkan yang berbentuk
subang
atau
giwang
biasanya mengandung magnet.
Anting gantung pada umumnya dipasang dengan cara mengaitkan cantelannya pada tindik (
bahasa Inggris
:
Hook earring
).
[9]
Ada pula yang memakai ganjalan pada sematnya. Anting jenis ini memiliki
permata
,
manik-manik
, atau hiasan yang menjuntai atau tampak bergelantungan di cuping telinga pemakainya. Anting jenis ini termasuk jenis yang umum diperjualbelikan. Bentuk juntaiannya bervariasi, mulai dari bentuk
geometri
sederhana,
simbol
, bentuk figuratif, bahkan bentuk abstrak. Biasanya terbuat dari logam yang ringan, atau bahan sintetis seperti
teflon
[2]
dan
akrilik
.
[3]
Anting
barbel
berbentuk seperti perangkat
olahraga
yang disebut
barbel
, biasanya berupa batang logam dengan dua bola di kedua ujungnya sebagai mata.
[6]
Beberapa barbel tidak memiliki bola, tetapi desain lain seperti kerucut atau pipih. Tidak selamanya anting barbel berbentuk lurus; beberapa barbel berbentuk melengkung, bahkan melingkar. Barbel yang memiliki satu bola dan seperti simpai disebut
captive bead ring
. Perhiasan ini mulai populer pada
abad ke-20
dan merupakan jenis perhiasan tindik yang lazim. Barbel dapat dipasang pada berbagai lokasi tindik, mulai dari
telinga
, sekitar wajah (
alis
,
hidung
,
lidah
), badan (
puting
dan
pusar
), bahkan
kelamin
.
[6]
Sesuai dengan namanya, anting simpai berbentuk seperti
simpai
, atau lingkaran logam. Dalam
bahasa Inggris
anting ini disebut
Hoop Earring
,
Hoop Ring
, atau
Circular Earring
.
[9]
[6]
Anting jenis ini merupakan salah satu bentuk anting yang umum. Penemuan
arkeologis
di sejumlah tempat bersejarah di dunia telah membuktikan bahwa anting jenis ini sudah dikenal sejak
zaman kuno
.
[10]
Bentuk barbel jenis
captive bead ring
juga menyerupai anting simpai.
Berbeda dengan anting pada umumnya,
subang
berukuran lebih besar dan umumnya berbentuk
tabung
, yang dalam
bahasa Inggris
disebut
plug
.
[11]
Beberapa subang berbentuk pipih seperti
koin
tetapi berukuran besar. Bagian mata subang yang berukuran lebar dapat dihias dengan manik atau permata. Subang yang berukuran sangat besar dapat membuat cuping telinga menjadi melar.
[12]
Sama seperti anting, subang dapat terbuat dari berbagai bahan, meliputi
logam
,
kayu
,
daun
,
bambu
,
gading
, bahkan pada masa kini ada yang terbuat dari bahan sintetis. Subang yang bolong seperti pipa disebut
flesh tunnel
.
Giwang, atau disebut pula kerabu ialah subang yang berukuran kecil. Dalam
bahasa Inggris
, ia disebut
stud
atau
ear stud
.
[9]
Sebagaimana anting tusuk pada umumnya, perhiasan ini biasanya memiliki pengganjal atau penahan.
[5]
Giwang lazim dipakai sebagai anting pertama bagi orang yang baru ditindik. Beberapa produk giwang dipasang dengan cara dijepit, memanfaatkan
magnet
untuk menjaganya agar tetap terpasang di cuping.
Anting spiral atau anting pilin, sesuai namanya, berbentuk menyerupai spiral (sulur batang atau meliuk berbentuk lingkaran). Anting jenis ini sudah dikenal sejak zaman kuno, dibuktikan dengan penemuannya sebagai peninggalan arkeologis di daerah
Siprus
,
abad ke-4 SM
.
[13]
Pada masa kini, anting spiral tidak hanya terbuat dari logam, tetapi juga
serat kaca
dan
akrilik
. Beberapa desainnya pun tidak hanya terbatas pada bentuk sulur batang; banyak desain yang menyerupai spiral keong
siput
.
Lukisan dinding dari masa 1700
SM
yang menampilkan seorang wanita Yunani mengenakan anting. Kini disimpan di Museum Thisa,
Santorini
,
Yunani
.
Koin dengan cetakan wajah Raja Phraates V dari
Parthia
(
abad ke-1
Masehi
) yang tampak memakai anting-anting.
Anting merupakan salah satu perhiasan yang telah dibuat sejak zaman kuno, dibuktikan dengan penemuan anting berbahan
emas
beserta perhiasan lain berbahan emas,
lapislazuli
, dan
batu ahmar
di suatu situs bersejarah di
Lothal
, India,
[14]
dan Makam Keluarga Kerajaan di Ur, bekas
Sumeria
, dari
Periode Dinasti Awal
(
c.
2900 ??2350 SM).
[15]
[16]
[17]
Anting simpai berbahan emas, perak, dan
perunggu
juga lazim pada zaman
Peradaban Minoa
(2000?1600 SM), dan contoh pemakaiannya dapat teramati pada peninggalan berupa
lukisan dinding
di pulau
Santorini
,
Yunani
. Pada akhir zaman Minoa, dan awal
zaman Mikenai
(
Yunani Zaman Perunggu
), anting simpai dengan gantungan mengerucut adalah perhiasan yang cukup lazim.
[10]
Bukti tertua bahwa anting juga dipakai oleh kaum pria dapat terlihat pada peninggalan arkeologis dari
Persepolis
, bekas kota zaman
Persia
Kuno. Pada sebagian tembok bekas istana yang masih utuh, ada ukiran para prajurit Kerajaan Persia yang memakai anting.
Arkeolog
Mesir
Howard Carter
menuliskan penemuannya tentang Makam
Firaun
Tutankhamun
bahwa cuping telinga
mumi
sang firaun memiliki
tindik
, tetapi tidak ada perhiasan atau anting yang terpasang, meskipun ada beberapa anting menjadi
bekal kubur
di dalam makam tersebut. Topeng penutup jenazah sang firaun juga menampilkan suatu tindik, tetapi tampak seperti tertutup
subang
emas. Hal itu mengindikasikan bahwa pada zaman
Mesir Kuno
, anting hanya dipakai oleh anak-anak, sama halnya seperti tradisi di Mesir saat Carter masih hidup.
[18]
Bukti pemakaian anting pada zaman dahulu juga tercatat dalam
Alkitab
(c.
1500 SM
). Dalam
Keluaran
32:1?4, tertulis bahwa saat
Musa
naik ke
gunung Sinai
, bangsa Israel meminta
Harun
untuk membuat tuhan baru bagi mereka. Tercatat bahwa Harun meminta agar bangsa Israel melepas anting-anting yang dipakai oleh istri, anak perempuan, dan anak laki-laki mereka, untuk dikumpulkan lalu dibentuk menjadi
berhala
Anak Lembu Emas
.
Maharaja Sri Vikram Dev III dari Jeypore (1889?1920), memakai anting sebagai perhiasan yang lazim bagi bangsawan
Hindu
pria dan wanita di
India
.
Pada
Periode Klasik
di
Eropa
(termasuk
Timur Tengah
), anting dianggap sebagai perhiasan khusus perempuan. Juga pada periode tertentu di
Yunani
dan
Romawi Kuno
, anting lazimnya digunakan oleh perempuan, meskipun sebelumnya pernah populer dan setelahnya kembali populer untuk dipakai kaum lelaki, contohnya
Plato
, seorang
filsuf
kondang juga tercatat pernah memakainya.
[19]
[20]
[21]
Di
Asia Timur
, praktik memakai anting merupakan tradisi bagi
suku Ainu
di
Jepang
, baik bagi pria maupun wanita,
[22]
tetapi pada
abad ke-19
pemerintah
Meiji
mengeluarkan larangan kepada orang Ainu untuk memakai anting.
[23]
Anting juga biasa dipakai oleh suku-suku
Turk
nomaden
, dan para pria dan wanita di
Korea
memakainya pada zaman kerajaan
Silla
,
Goryeo
, dan
Joseon
.
Di
Eropa Barat
, anting populer di kalangan
pelaut
. Mereka mengenakan anting sebagai pertanda bahwa mereka telah berlayar keliling dunia, atau pernah melintasi
khatulistiwa
.
[24]
Anting yang pada mulanya populer di kalangan pelaut akhirnya merambah ke komunitas
hippie
dan
gay
sejak tahun
1960-an
.
[25]
Pada tahun
1970-an
, Jim Ward dan Doug Malloy dari
Amerika Serikat
merintis bisnis tindik, merancang
anting barbel
, serta menentukan standar penindikan yang benar.
[26]
Sejak saat itu anting barbel kerap dipakai sebagai anting pertama untuk orang yang baru ditindik, serta penempatannya tidak hanya di telinga, tetapi juga di bagian wajah yang lain (
alis
,
hidung
,
lidah
,
bibir
), serta badan (
puting
,
pusar
), bahkan
kelamin
.
[27]
[28]
[29]
- ^
"Definition of earring | Dictionary.com"
.
dictionary.com
(dalam bahasa Inggris)
. Diakses tanggal
2023-05-27
.
- ^
a
b
"ASTM F754 - 08 Standard Specification for Implantable Polytetrafluoroethylene (PTFE) Sheet, Tube, and Rod Shapes Fabricated from Granular Molding Powders"
. ASTM International.
- ^
a
b
"Jewelry for Healed Piercings Brochure"
. The Association of Professional Piercers. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 2012-08-23
. Diakses tanggal
24 August
2012
.
- ^
a
b
Emma Carlson Berne (2015),
Jewelry Tips & Tricks
, Lerner Publishing Group,
ISBN
9781467786546
- ^
a
b
Erlanger, Micaela (2018-04-03).
How to Accessorize: A Perfect Finish to Every Outfit
(dalam bahasa Inggris). Clarkson Potter/Ten Speed.
ISBN
978-1-5247-6115-8
.
- ^
a
b
c
d
Elayne Angel (2011),
The Piercing Bible: The Definitive Guide to Safe Body Piercing
, Clarkson Potter/Ten Speed,
ISBN
9780307777911
- ^
DeMello, Margo (2007).
Encyclopedia of Body Adornment
. Westport, Connecticut:
Greenwood Publishing Group
. hlm. 204.
ISBN
978-0-313-33695-9
. Diakses tanggal
October 3,
2011
.
- ^
Yamini Jhanji Dhir (2023),
Fashion Accessories: A Complete Guide to Raw Materials, Construction Methods and Styles
, CRC Press,
ISBN
9781040003558
- ^
a
b
c
Tansy Wilson (2014),
Earrings
, GMC Publication,
ISBN
9781861087256
- ^
a
b
Pitts-Taylor, Victoria (2008).
Cultural Encyclopedia of the Body [2 volumes]
. [ ]: ABC-CLIO. hlm. 94?95.
ISBN
9781567206913
.
- ^
Miller, Jean-Chris (2004).
The Body Art Book: A Complete, Illustrated Guide to Tattoos, Piercings, and Other Body Modification
. Berkley Trade.
ISBN
0-425-19726-3
.
- ^
"Common body piercing problems"
. Body Jewellery Shop
. Diakses tanggal
14 July
2011
.
- ^
"Gold and copper alloy spiral earring with lion-griffin head terminal",
Greek and Roman Art at The Met
, The Met Museum
- ^
Ornament in Indian Architecture
.
University of Delaware Press
. 1991. hlm. 14.
ISBN
9780874133998
.
- ^
"Earring ? ca. 2600?2500 B.C."
MetMuseum.org
. Diakses tanggal
2020-03-06
.
- ^
"Jewelry from The Royal Tombs of Ur"
.
sumerianshakespeare.com
. Diakses tanggal
2020-03-06
.
- ^
"Queen Puabi's Headdress from the Royal Cemetery at Ur - Penn Museum"
.
www.penn.museum
. Diakses tanggal
2020-03-06
.
- ^
The Tomb of Tut-Ankh-Amen: Discovered by the Late Earl of Carnarvon and Howard Carter, Volume 3
, pp. 74?75
- ^
Chisholm, Hugh, ed. (1911). "
Ear-ring
".
Encyclopædia Britannica
.
8
(edisi ke-11). Cambridge University Press. hlm. 798?799.
This source has a summary description of archaeological and artistic finds as of the early 20th century.
- ^
Notopoulos, James A. (1940).
"Porphyry's Life of Plato"
.
Classical Philology
.
35
(3): 284?293.
doi
:
10.1086/362396
.
ISSN
0009-837X
.
JSTOR
264394
.
- ^
"Perseus Under Philologic: Diog. Laert. 3.1.43"
.
anastrophe.uchicago.edu
. Diakses tanggal
2022-12-07
.
- ^
Sherrow, Victoria (2001).
For appearance' sake: the historical encyclopedia of good looks, beauty, and grooming
.
Greenwood Publishing Group
via
Google Books
. p. 101.
- ^
Ito, Masami (May 20, 2008).
"Ainu: indigenous in every way but not by official fiat"
.
The Japan Times
. Diakses tanggal
March 4,
2011
.
- ^
Demello, Margo (2007).
Encyclopedia of body adornment
. Abc-Clio.
ISBN
978-0-313-33695-9
.
- ^
Hall, Trish (1991-05-19).
"Piercing Fad Is Turning Convention on Its Ear"
.
The New York Times
.
- ^
runningthegauntlet-book.com:
Voices from the Past?part 4
Doug Malloy in Conversation with Tattoo Samy and friends
- ^
Brandon Voss
(2007-10-09).
"Father Knows Best"
.
The Advocate
. Diakses tanggal
2007-11-25
.
- ^
"Running the Gauntlet"
Diarsipkan
2012-07-09 di
Archive.is
, cited in "In the Flesh: Body Piercing as a Form of Commodity-Based Identity and Ritual Rite of Passage," honors thesis by Amelia Guimarin, under the direction of Prof. Teresa Caldiera, Anthropology, UC Irvine, 2005
- ^
Ferguson, Henry (January 2000).
"Body piercing"
.
Student BMJ
. Diakses tanggal
2007-11-25
.
Wikimedia Commons memiliki media mengenai
Anting
.
|
---|
Bentuk
| |
---|
Pembuatan
| |
---|
Bahan
| |
---|
Istilah
| |
---|
|