Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Angkatan Bersenjata Kerajaan Brunei
|
---|
|
Lambang Angkatan Bersenjata Brunei
|
Bendera Angkatan Bersenjata Brunei
|
Didirikan
| 31 Mei 1961
|
---|
Formasi terkini
| 1 Januari 1984
|
---|
Angkatan
| Angkatan Darat
Angkatan Laut
Angkatan Udara
|
---|
|
Panglima Tertinggi
| Yang di-Pertuan Negara
,
Sultan Haji Hassanal Bolkiah
|
---|
Perdana Menteri
& Menteri Pertahanan
| Yang di-Pertuan Negara
,
Sultan Haji Hassanal Bolkiah
|
---|
Menteri di Kantor Perdana Menteri & Menteri Pertahanan Kedua
| Yang Berhormat Pehin Datu Lailaraja
Mayor Jenderal
(Purn.) Dato Paduka Seri Haji Awang Halbi bin Haji Mohd Yussof
|
---|
Panglima Angkatan Bersenjata
| Mayor Jenderal
Dato Paduka Seri Haji Muhammad Haszaimi bin Bol Hassan
|
---|
|
Usia penerimaan
| 18 tahun ke atas
|
---|
Ketersediaan
menurut usia
| 108.356 laki-laki, umur 16-49,
110.153 perempuan, umur 16-49
|
---|
Ketersediaan untuk
tugas militer
| 92.543 laki-laki, umur 16-49,
95.301 perempuan, umur 16-49
|
---|
Penambahan
usia militer/tahun
| 3,460 laki-laki,
3.399 perempuan
|
---|
|
Anggaran
| $
436,76 Juta
|
---|
Persentase terhadap PDB
| 4,5% (2006)
|
---|
|
Pemasok asing
|
Australia
Brasil
Kanada
Tiongkok
Prancis
Jerman
Indonesia
Italia
Jepang
Korea Utara
Korea Selatan
Belanda
Rusia
Singapura
Afrika Selatan
Swedia
Swiss
Taiwan
Britania Raya
Amerika Serikat
|
---|
Angkatan Bersenjata Kerajaan Brunei
(
bahasa Melayu
:
Angkatan Bersenjata Diraja Brunei
[
ABDB
]) adalah angkatan bersenjata negara
Brunei
yang dibentuk pada 31 Mei 1961. Mereka terdiri dari
Angkatan Darat Kerajaan Brunei
,
Angkatan Laut Kerajaan Brunei
, dan
Angkatan Udara Kerajaan Brunei
. Kepala Angkatan Bersenjata Kerajaan Brunei adalah panglima tertinggi dan dijabat oleh
Sultan Brunei
, dan petahana adalah
Sultan Hassanal Bolkiah
. Mereka dikelola di bawah Kementerian Pertahanan.
Pada awalnya ia dikenal dengan nama
Askar Melayu Brunei
sebelum diberi gelar "Diraja" (Kerajaan) pada 31 Mei 1965 oleh
Ratu
Elizabeth II
.
[1]
Mereka kemudian dikenal sebagai
Askar Melayu Diraja Brunei
. Setelah merdeka dari
Britania Raya
pada 1 Januari 1984,
Askar Melayu Diraja Brunei
dinamai sebagai Angkatan Bersenjata Diraja Brunei.
[2]
Dalam sejarahnya, hanya warga negara
Brunei
yang beretnis
Melayu
(
Bumiputera
) yang bisa memasuki angkatan bersenjata.
[3]
Etnis-etnis Melayu terdiri dari suku kaum asli Belait, Bisaya, Brunei, Dusun, Kedayan, Murut, dan Tutong sebagaimana didefinisikan di dalam konstitusi Brunei.
[4]
Layanan militer tidak wajib untuk setiap segmen populasi; tidak ada
wajib militer
. Baik wanita maupun pria bekerja di militer.
Kadet Militer Angkatan Bersenjata Kerajaan Brunei (RBAF) tidak boleh disamakan dengan Kadet Militer RBAF dari Institusi Tinggi (bukan anggota resmi) meskipun memiliki nama yang sama. Mereka dapat diidentifikasi dari seragam yang mereka kenakan (loreng
woodland
untuk institusi yang lebih tinggi, sementara taruna militer resmi mengenakan loreng digital).
[5]