Alfredo Alves Reinado
(11 November 1968 – 11 Februari 2008) adalah mantan
Mayor
pada
Pasukan Pertahanan Timor Leste
. Ia adalah pemimpin pemberontak pada
Krisis Timor Leste 2006
dan juga pada aksi penembakan terhadap
Presiden Timor Leste
Jose Ramos Horta
dan
Perdana Menteri Timor Leste
Xanana Gusmao
pada 11 Februari 2008. Reinado tewas pada peristiwa penembakan tersebut.
[1]
Pada
4 Mei
2006
, Reinado bersama lebih kurang 600 anggota
Pasukan Pertahanan Timor Leste
yang berkekuatan total 1.400 prajurit ? melakukan
desersi
sebagai protes atas perlakuan
diskriminatif
terhadap prajurit dari
Timor Leste
bagian timur. Karena desersi ini, pada
April 2006
, Panglima Pasukan Pertahanan Timor Leste bernama
Brigjen
Taur Matan Ruak
melakukan pemecatan massal terhadap para desertir atas restu atau titah Perdana Menteri
Mari Alkatiri
.
[
butuh rujukan
]
Para korban pemecatan marah besar. Reinado yang merupakan tentara didikan
Australia
dan rekannya, Mayor
Augusto Araujo
(Tara), memimpin pemberontakan bersenjata. Aksi pimpinan para serdadu yang dipecat itu memicu gelombang kerusuhan di
Dili
, yang kemudian menyebar di kalangan geng-geng sipil bersenjata.
[
butuh rujukan
]
Kerusuhan di
Timor Leste
yang meluas menjadi
pertikaian
antar
etnis
(timur dan barat) ini menewaskan sedikitnya 20 orang dan puluhan orang dilaporkan
hilang
. Ratusan bangunan dibakar dan dijarah. Sekitar 100.000 warga mengungsi sampai ke perbatasan dengan
Indonesia
di
NTT
.
[
butuh rujukan
]
Dalam menjalankan aksinya, Reinado menggunakan taktik mirip
Fretilin
, kelompok pimpinan
Xanana Gusmao
yang memberontak terhadap integrasi
Timor Timur
ke
Indonesia
, yaitu taktik pukul dan lari.
[
butuh rujukan
]
Reinado melakukan hal serupa. Ia membangun basis di perbukitan
Maubisse
, 70 km di selatan
Dili
, dengan senjata
M-16
di tangan. Selain menuntut Alkatiri mundur ia juga menuntut penempatan kembali rekan-rekannya yang sama-sama dipecat oleh Alkatiri.
[
butuh rujukan
]
Para mantan tentara yang marah karena dipecat itu melakukan berbagai aksi yang membuat
kota Dili
porak poranda dan berdarah.
[
butuh rujukan
]
Lebih dari 400
tentara
mogok dan keluar dari
barak
, memprotes diskriminasi promosi berdasarkan etnis timur (
Loro Sa’e
). Tentara dari wilayah barat merasa di
anaktirikan
.
[
butuh rujukan
]
Pemerintah memecat 594 tentara disertir, kebanyakan etnis
Loro Monu
itu adalah ide politik dari beberapa pemimpin dinegara
timor leste
untuk
merampas kekuasan.
[
butuh rujukan
]
Para tentara desersi, dipimpin mayor Alfredo Alves Reinado, melancarkan protes, yang berkembang menjadi kerusuhan massa. Dua tentara dan dua warga sipil tewas serta puluhan luka-luka.
[
butuh rujukan
]
Perdana Menteri
Alkatiri
menawarkan bantuan kemanusiaan dan subsidi bagi para tentara desertir yang dipecat. Tawaran ditolak.
[
butuh rujukan
]
Pemberontakan tentara desersi tak terkendali dan pemerintah
Dili
meminta bantuan
militer
dari
Australia
,
Portugal
,
Selandia Baru
, dan
Malaysia
.
[
butuh rujukan
]
Kontingen 150 personel komando
Australia
tiba di
Dili
. Di hari yang sama, rumah kerabat
Menteri
Dalam Negeri
Rogerio Lobato
dibakar, seorang ibu dan lima anaknya tewas. Tentara resmi pemerintah menembaki markas ke
polisian
dan menewaskan 11 polisi tanpa senjata saat keluar dari
gedung
dengan pengawalan
mobil
polisi
Persatuan Bangsa-Bangsa
.
[
butuh rujukan
]
Presiden
Xanana Gusmao
berunding dengan Alkatiri dan kabinetnya di
istana
presiden. Di luar istana, ratusan demonstran meneriakkan
yel-yel
anti
Alkatiri
. Di tempat lain, gudang pangan pemerintah dijarah. Desakan agar Alkatiri mundur menguat, termasuk dari Menteri Luar Negeri
Jose Ramos Horta
, yang mengakui pemerintahannya gagal total mengatasi kemelut.
[
butuh rujukan
]
Xanana
menjalankan kekuasaan darurat, memecat Menteri Pertahanan
Rogerio Lobato
dalam rapat darurat
kabinet
hari kedua, serta mengambil alih kendali pertahanan dan keamanan. Namun kerusuhan, bentrokan antar geng, dan penjarahan tak kunjung berhenti.
[
butuh rujukan
]
Reinado menyatakan bersedia berunding untuk mengakhiri kerusuhan berdarah di negeri itu. Meski demikian, dia secara tegas meminta agar solusi damai bagi
Timor Leste
tidak melibatkan
Mari Alkatiri
.
[
butuh rujukan
]