Albert Kesselring
adalah seorang pemimpin
Angkatan Udara Jerman
(
Luftwaffe
)
dan Komandan pasukan Jerman di
Italia
selama masa
Perang Dunia II
. Setelah Perang Dunia II berakhir, pada 6 Mei 1947, Albert Kesselring divonis
hukuman mati
karena dianggap bertanggung jawab atas
pembantaian Ardeatine
yang menewaskan 335 orang Italia.
[1]
Namun hukaman mati tersebut dicabut dan diganti dengan
hukuman penjara seumur hidup
karena alasan kesehatan.
[1]
Ada beberapa pendapat terkait tempat dan tanggal lahir Albert Kesselring. Pendapat pertama mengatakan bahwa Kesselring lahir di
Marktstedt
,
Bavaria
pada 20 November 1885. Pendapat yang lain mengatakan bahwa Kesselring lahir di
Bayreuth
pada 8 Agustus 1881. Meski demikian, kedua pendapat tersebut sama-sama-sama menyatakan bahwa Kesselring merupakan anak dari seorang tenaga pendidik di sekolah Jerman pada saat itu.
[1]
[2]
[3]
Ayah Kesselring bernama
Karl Adolph Kesselring
dan ibunya bernama
Rosina Margaretha Maria Kesselring
.
[3]
Pada tahun 1904, Kesselring bergabung dengan
Angkatan Darat Jerman
sebagai petugas kadet (
Fahnenjunker
) di
Resimen Artileri Kaki Bavaria
ke-2.
[1]
Resimen
Artileri
Kaki Bavaria ke-2 ini berbasis di
Metz
dan Kesselring memiliki tanggungjawab sebagai penjaga benteng.
[1]
Kesselring tetap menjadi anggota
resimen
ini hingga tahun 1915.
[1]
Pada tahun 1910, Kesselring menikah dengan seorang apoteker dari Bayreuth bernama
Luise Anna Pauline
Keyssler (Liny).
[3]
Dari pernikahannya tersebut, Kesselring dan Liny tidak tidak memiliki anak.
[3]
Namun pada tahun 1913, keduanya memutuskan untuk mengadopsi seorang anak laki-laki yang merupakan putra sepupu kedua Kesselring yaitu,
Kurt Kesselring
.
[3]
Anak laki-laki adopsi tersebut diberi nama
Rainer Kesselring
.
[3]
Pada tahun 1912, Kesselring telah menunjukan minatnya pada dunia
penerbangan
.
[1]
Atasan Kesselring kemudian mempertimbangkan untuk mengirimnya ke
Sekolah Artileri
dan Teknik sebagai instruktur karena ia memiliki keahlian dalam bidang teknologi dan membuat
taktik perang
.
[1]
Alfred Kesselring banyak berperan untuk negara
Jerman
selama
Perang Dunia II
.
[4]
Pada tahum 1933, ia dipindahkan ke
Luftwaffe
(
Angkatan Udara Jerman
) dan menjadi kepala staf umum
Luftwaffe
pada tahun 1936.
[4]
Selama tahun-tahun pertama Perang Dunia II, Kesselring memerintahkan sejumlah
Luftlottes
atau
Armada Udara Jerman
.
[4]
Diantaranya adalah Luftlotte 1 selama Kampanye
Polandia
dan Luftlotte 2 selama Kampanye
Prancis
dan
Pertempuran Inggris
.
[4]
Setelah 1941, tugasnya diperluas sebagai komandan pasukan tentara
angkatan darat Jerman
(
Wehrmacht
) dan tentara
angkatan udara Jerman
(
Luftwaffe).
[4]
Pertama, ia ditunjuk sebagai panglima tertinggi di
Mediterania
di mana ia akhirnya mengawasi evakuasi
Tunisia
pada Mei 1943.
[4]
Kemudian ia diangkat menjadi panglima tertinggi Italia dan Grup C
Angkatan Darat Jerman
pada akhir 1943.
[4]
Kesselring juga banyak dikenal karena strategi penyerangannya atas pengeboman di
Rotterdam
dan
Dunkirk
.
[5]
Strategi tersebut banyak dianggap sebagai strategi yang cemerlang oleh banyak ahli strategi perang.
[5]
Pada 25 Oktober 1944, Kesselring mengalami luka yang cukup parah ketika mobil yang ia tumpangi tertembak peluru.
[4]
Setelah kejadian tersebut, Kesselring dirawat di rumah sakit dan memerlukan waktu selama tiga bulan untuk pemulihan.
[4]
Adapun komando pasukan tentara Jerman di Italia saat itu diambil alih oleh Jenderal
Heinrich Vietinghoff
.
[4]
Adolf Hitler
memberikan penghargaan kepada Kesselring sebagai komandan tertinggi pasukan tentara Jerman untuk wilayah selatan Italia selama perang dunia II.
[4]
Penghargaan tersebut dikenal dengan nama
Knight's Cross of the Iron Cross
atau
Salib Kesatria dari Salib Besi
.
[4]
Menjelang
Perang Dunia II
usai, Kesselring ditanggakap dan dianggap bertanggungjawab atas tuduhan
pembantaian
terhadap 335 orang
Italia
di
Roma
.
[1]
Peristiwa itu dikenal sebagai
Pembantaian Ardeatine
(
Ardeatine Massacre
).
[1]
Penangkapan Kesselring terjadi pada tanggal 6 Mei 1945.
[1]
Ia kemudian diadili pada 6 Mei 1947 dan dinyatakan bersalah.
[1]
Vonis
yang dijatuhkan untuk Kesselring adalah
vonis mati
.
[1]
Namun, karena alasan kesehatan, satu tahun setelah vonis mati dijatuhkan, vonis tersebut dicabut.
[1]
Vonis mati untuk Kesselring diganti menjadi hukuman penjara seumur hidup pada Oktober 1952.
[1]
Selama menjalani masa tahanan, Kesselring menulis otobiografinya yang berjudul
A Soldier to the Last Day
.
[1]
Otobiografi
tersebut diterbitkan satu tahun setelah penahanannya pada tahun 1953.
[1]
Setelah tujuh tahun menjalani masa tahanan, Albert Kesselring meninggal dunia pada 16 Juli 1960.
[1]
|
---|
Umum
| |
---|
Perpustakaan nasional
| |
---|
Lain-lain
| |
---|