Untuk nama daerah konfederasi adat, lihat
Luhak Agam
.
Kabupaten Agam
adalah sebuah
kabupaten
yang terletak di
provinsi
Sumatera Barat
,
Indonesia
. Penamaan kabupaten ini dengan nama kabupaten Agam, didasari oleh
Tambo
, di mana sebelumnya beberapa
nagari
yang berada dalam kawasan kabupaten ini sekarang, dahulunya dikenal juga dengan nama
Luhak Agam
.
[4]
Pada akhir tahun 2023, jumlah penduduk Agam sebanyak 527.451 jiwa.
[2]
Kawasan kabupaten ini bermula dari kumpulan beberapa nagari yang pernah ada dalam kawasan
Luhak Agam
, pada masa pemerintahan
Hindia Belanda
, kawasan ini dijadikan
Onderafdeeling Oud Agam
dengan
kota Bukittinggi
sebagai ibu kotanya pada masa itu.
[5]
Kemudian berdasarkan
Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 1998, ditetapkan pada
7 Januari
1998
, ibu kota kabupaten Agam secara resmi dipindahkan ke
Lubuk Basung
.
[6]
Kabupaten Agam terletak pada koordinat 00º01'34"? 00º28'43"
LS
dan 99º46'39"?100º32'50"
BT
dengan luas 2.232,30 km², atau setara dengan 5,29% dari luas provinsi
Sumatera Barat
yang mencapai 42.297,30 km². Kabupaten ini dilalui wilayah
pegunungan
yang terbentuk dari 2 jalur
basin
, yaitu
Batang Agam
di bagian
utara
dan
Batang Antokan
di bagian
selatan
. Pulau Tangah dan pulau Ujung adalah 2
pulau
yang ada di kabupaten Agam dengan luas masing-masing 1 km².
[7]
Kabupaten Agam memiliki garis pantai sepanjang 43 km dan
sungai
berukuran kecil yang bermuara di
Samudera Hindia
, seperti
Batang Agam
, dan
Batang Antokan
. Di kabupaten ini menjulang 2
gunung
, yaitu
gunung Marapi
di
kecamatan Banuhampu
dan
gunung Singgalang
di
kecamatan IV Koto
yang masing-masing memiliki tinggi 2.891 meter dan 2.877 meter. Selain itu, membentang pula sebuah
danau
di
kecamatan Tanjung Raya
, yaitu
danau Maninjau
yang memiliki luas 9,95 km².
Lebih dari 38,1% luas kabupaten ini, atau sekitar 85 km² merupakan daerah yang masih ditutupi hutan lebat.
Hutan-hutan
tersebut, selain menjadi cadangan persediaan
air
, merupakan suaka bagi berbagai
hewan
yang dilindungi, di antaranya
harimau Sumatra
,
rusa
,
kijang
,
siamang
, dan berbagai jenis
burung
seperti burung kuau, burung muo, burung ketitiran, burung pungguk, dan burung balam.
[8]
Kabupaten Agam, Sumatera Barat memiliki batas wilayah administrasi pemerintahan sebagai berikut:
Kota Bukittinggi
merupakan enklave dari kabupaten ini.
Danau Maninjau
di kabupaten Agam
Kabupaten Agam memiliki ketinggian yang sangat bervariasi, yaitu antara 0 meter sampai 2.891 meter di atas permukaan laut dengan gunung Marapi di
kecamatan Banuhampu
sebagai titik tertinggi.
Topografi
bagian
barat
kabupaten ini relatif datar dengan kemiringan kurang dari 8%, sedangkan bagian
selatan
dan
tenggara
relatif curam dengan kemiringan lebih dari 45%.
Berdasarkan elevasi atau kemiringan wilayah, Kabupaten Agam dibagi dalam 4 (empat) bagian kawasan wilayah sebagai berikut:
- Kemiringan 0-2%, daerah datar seluas 65.340 Ha.
- Kemiringan 2-15%, daerah landai seluas 28.482 Ha.
- Kemiringan 15-40%, daerah berombak, berbukit sampai terjal seluas 41.612 Ha.
- Kemiringan > 40%, daerah kemiringan sangat terjal seluas 77.024 Ha.
Berikut adalah wilayah kecamatan-kecamatan berdasarkan tingkat ketinggian dari permukaan laut:
- Wilayah dengan ketinggian 0?500 mdpl seluas 44,55% sebagain besar berada di wilayah barat yaitu Kecamatan Tanjung Mutiara, Kecamatan Lubuk Basung, Kecamatan Ampek Nagari dan sebagian Kecamatan Tanjung Raya.
- Wilayah dengan ketinggian 500 ? 1.000 m dpl seluas 43,49% berada pada wilayah Kecamatan Baso 725 ? 1.525 m dpl, Kecamatan IV Angkek Candung, Kecamatan Malalak 425 ? 2.075 m dpl, Kecamatan Tilatang Kamang, Kecamatan Palembayan 50 ? 1.425 m dpl, Kecamatan Palupuh 325 ? 1.650 m dpl, Kecamatan Banuhampu 925 ? 2.750 m dpl dan Kecamatan Sungai Puar 625 ? 1.150 m dpl.
- Wilayah dengan ketinggian > 1000 m dpl seluas 11,96% meliputi sebagian Kecamatan IV Koto 850 ? 2.750 m dpl, Kecamatan Matur 825 ? 1.375 m dpl dan Kecamatan Canduang, Sungai Puar 1.150 ? 2.625 m dpl.
[7]
Seperti daerah lainnya di
Sumatera Barat
, kabupaten Agam mempunyai
iklim
tropis
dengan kisaran
suhu
minimun 25 °C dan maksimum 33 °C dan tingkat kelembapan nisbi ±83%. Tingkat curah hujan di kabupaten Agam mencapai rata-rata 2.700?3.500 mm per tahun, di mana daerah sekeliling
gunung
lebih tinggi curah hujannya dibanding daerah pantai. Sedangkan kecepatan angin minimun di kabupaten ini adalah 4 km/jam dan maksimum 20 km/jam.
Data iklim
Kabupaten Agam
, Sumatera Barat, Indonesia
|
Bulan
|
Jan
|
Feb
|
Mar
|
Apr
|
Mei
|
Jun
|
Jul
|
Agt
|
Sep
|
Okt
|
Nov
|
Des
|
Tahun
|
Rata-rata tertinggi °C (°F)
|
30.8
(87.4)
|
31.6
(88.9)
|
32.1
(89.8)
|
32.7
(90.9)
|
33.1
(91.6)
|
32.5
(90.5)
|
31.9
(89.4)
|
31.7
(89.1)
|
31.2
(88.2)
|
30.6
(87.1)
|
30.4
(86.7)
|
30.5
(86.9)
|
31.59
(88.88)
|
Rata-rata harian °C (°F)
|
25.7
(78.3)
|
26.2
(79.2)
|
26.6
(79.9)
|
27.1
(80.8)
|
26.8
(80.2)
|
26.3
(79.3)
|
25.7
(78.3)
|
25.6
(78.1)
|
25.5
(77.9)
|
25.4
(77.7)
|
25.5
(77.9)
|
25.5
(77.9)
|
25.99
(78.79)
|
Rata-rata terendah °C (°F)
|
20.6
(69.1)
|
21.4
(70.5)
|
22.1
(71.8)
|
21.8
(71.2)
|
21.1
(70)
|
20.3
(68.5)
|
19.9
(67.8)
|
20.1
(68.2)
|
20.5
(68.9)
|
20.8
(69.4)
|
21.2
(70.2)
|
20.7
(69.3)
|
20.87
(69.58)
|
Presipitasi
mm (inci)
|
275
(10.83)
|
223
(8.78)
|
300
(11.81)
|
341
(13.43)
|
252
(9.92)
|
175
(6.89)
|
170
(6.69)
|
239
(9.41)
|
295
(11.61)
|
396
(15.59)
|
380
(14.96)
|
372
(14.65)
|
3.418
(134,57)
|
Rata-rata hari hujan
|
17
|
14
|
19
|
20
|
16
|
11
|
11
|
15
|
19
|
23
|
22
|
21
|
208
|
%
kelembapan
|
83
|
82
|
83
|
84
|
82
|
81
|
81
|
82
|
83
|
85
|
86
|
84
|
83
|
Rata-rata sinar matahari bulanan
|
189
|
184
|
192
|
183
|
206
|
208
|
205
|
188
|
160
|
156
|
158
|
182
|
2.211
|
Sumber #1: Climate-Data.org
[9]
|
Sumber #2: Weatherbase
[10]
|
Sistem administrasi pemerintahan di kabupaten Agam terbagi dalam 16
kecamatan
, 92
nagari
, dan 467
jorong
dengan ibu kota terletak di
Lubuk Basung
.
[11]
Sejak keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1999 tentang perubahan batas wilayah kota Bukittinggi dan kabupaten Agam, timbul konflik dan penolakan dari masyarakat yang wilayahnya dimasukan ke dalam wilayah administrasi kota Bukittinggi. Masyarakat Agam merasa nyaman dengan penerapan pemerintahan
nagari
dibandingkan berada dalam sistem
kelurahan
. Selain itu timbul asumsi, masyarakat kota yang telah heterogen juga dikhawatirkan akan memberikan dampak kepada tradisi
adat
dan kekayaan yang selama ini dimiliki oleh nagari.
[12]
Bupati
|
Mulai menjabat
|
Akhir menjabat
|
Wakil Bupati
|
|
Andri Warman
|
26 Februari 2021
|
Petahana
|
Lowong
|
Berikut ini adalah komposisi anggota
DPRD
Kabupaten Agam dalam tiga periode terakhir.
[13]
[14]
[15]
[16]
[17]
Kabupaten Agam memiliki 16 kecamatan dan 92 nagari. Luas wilayahnya mencapai 2.226,27 km² dan penduduk 525.348 jiwa (2022) dengan sebaran 235,98 jiwa/km².
[18]
[19]
[20]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Agam, adalah sebagai berikut:
Masjid Bingkudu
, salah satu masjid tertua di Indonesia
Jumlah penduduk kabupaten Agam pada sensus tahun 2008 mencapai 445.387 orang, terdiri dari 215.097 laki-laki dan 230.290 perempuan.
Kecamatan Lubuk Basung
merupakan
kecamatan
dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu 62.131. Dengan luas wilayah 2.232,30 km² dan didiami oleh 445.387 orang, maka dapat dipastikan bahwa tingkat kepadatan penduduk kabupaten ini adalah 199 orang per km², di mana
kecamatan IV Angkek
merupakan kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya, yaitu 1.223 orang per km².
Kabupaten ini memiliki jumlah angkatan kerja 203.799 orang dan sekitar 11.435 orang di antaranya merupakan pengangguran. Kabupaten ini didominasi oleh suku bangsa
Minangkabau
, tetapi terdapat pula suku bangsa lainnya seperti
Jawa
dan
Batak
.
[21]
Kabupaten Agam telah memiliki 22 unit puskesmas, 122 unit puskesmas pembantu, dan 29 unit puskesmas keliling. Selain itu, terdapat pula sebuah rumah sakit umum milik pemerintah daerah setempat yang terletak di kecamatan
Lubuk Basung
.
[24]
Kabupaten Agam mempunyai posisi yang strategis karena dilewati oleh jalur arteri primer yang menghubungkan
Kota Padang
dengan
Kota Medan
maupun
Kota Pekanbaru
.
Saat ini, perekonomian kabupaten Agam dibentuk oleh sektor
pertanian
,
perkebunan
dan
kehutanan
,
perikanan
,
pertambangan
,
pariwisata
dan
industri
. Kontribusi sektor-sektor tersebut cukup signifikan bagi kehidupan sosial budaya masyarakat di kabupaten Agam dan hal ini juga disokong dengan selesainya pembangunan tiga buah
Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA) di
Maninjau
atau
PLTA Maninjau
dan dua buah PLTA di Batang Agam sebagai salah satu sumber energi
listrik
. PLTA Maninjau I menghasilkan listrik 68 MW, Maninjau II 39 MW, dan Maninjau III 16 MW. Sementara PLTA Batang Agam I dan II masing-masing memproduksi listrik 10 MW.
[8]
Sebagai mata pencaharian utama dari penduduk di kabupaten Agam adalah pada bidang pertanian, dengan
padi
sebagai produk unggulan,
[25]
produksi padi dari kawasan ini dapat mencapai 12.992 ton. Padi beserta sayuran seperti
kol
,
kentang
,
tomat
,
cabai
, dan
wortel
merupakan komoditas pertanian yang cukup dominan dan menjadi pemasok utama bagi kawasan lainnya. Kabupaten ini telah memanfaatkan lahan untuk pertanian tanaman pangan ini sudah mencakup sekitar 36% dari luas wilayahnya. Selain itu perkembangan komoditas sayuran sangat didukung pula oleh kondisi fisik wilayah yang sebagian besar berada pada daerah ketinggian.
Kabupaten Agam berpotensi pada sektor
perkebunan
, terutama dengan komoditas andalannya, yaitu
kelapa sawit
. Nilai ekspor yang diperoleh dari kelapa sawit cukup tinggi, karena permintaan akan kelapa sawit di pasaran internasional juga cukup tinggi. Selain itu di kabupaten Agam masih terdapat komoditas andalan lainnya seperti
kakao
dan
kopi
. Tanaman lain yang menghasilkan produksi besar adalah
tebu
dan
kulit manis
, walaupun volume produksinya tidak sebesar kelapa sawit.
Sementara itu pengembangan perikanan selain dari hasil laut, adalah pengembangan perikanan air tawar di antaranya
ikan nila
, juga terus ditingkatkan terutama pada kecamatan
Tanjung Raya
dan
Lubuk Basung
. Pembudidayaan dengan pola intensif ini dilakukan melalui pembudidayaan ikan di Kolam Air Tawar (KAT) 544,94 Ha, Kolam Jaring Apung (KJA) 595, Unit Keramba (KRB) 440 unit dan sawah (SWH) 37,70 Ha. Dan hasil produksi perikanan ini berpotensi untuk diekspor, terutama dalam bentuk fillet ikan nila.
[26]
Saat ini kegiatan pertambangan di kabupaten Agam belum dikelola dan dikembangkan, padahal di dalam tanahnya tersimpan bahan galian strategis yang belum tersentuh sama sekali. Di kawasan kabupaten Agam terindikasi zona alterasi dan mineralisasi yang membawa mineral logam, endapan pasir besi serta bahan galian industri lebih kurang 12 macam.
Sumber daya alam
utama di daerah pantai adalah
kopra
,
tebu
,
jagung
,
bawang merah
, berbagai jenis kacang-kacangan, dan
padi
. Daerah yang lebih tinggi antara lain menghasilkan
cengkih
,
kentang
,
kol
,
sawi
,
buncis
,
bawang prei
,
kopi
,
nilam
,
gambir
, dan
karet
. Sejak beberapa tahun terakhir tanaman
markisa
juga dipopulerkan di Agam, yang hasilnya diolah menjadi
sirup
lalu dipasarkan ke luar kabupaten Agam.
[8]
Kebun kelapa meliputi daerah seluas 56.744 hektare dengan produksi yang mencapai rata-rata 3.000 ton per tahun. Kebun karet yang kebanyakan dikelola oleh penduduk setempat, meliputi luas 244 hektare dengan rata-rata produksi mencapai 95 ton per tahun.
No.
|
Penggunaan Lahan
|
Luas (Ha)
|
Persentasi (%)
|
1.
|
Hutan
|
85.005
|
38,28
|
2.
|
Kebun campur,
semak
, atau lahan bukaan sementara
|
58.665
|
26,42
|
3.
|
Perkebunan
|
39.892
|
17,96
|
4.
|
Penggunaan lahan lainnya (
danau
, pemukiman, dan
sawah
)
|
38.517
|
<20
|
Seperti pada umumnya wilayah di provinsi Sumatera Barat, kabupaten Agam memiliki bentang alam yang cukup indah. Hal ini berpotensi sebagai objek pariwisata alam. Selain itu banyak pula objek-objek yang merupakan peninggalan dari zaman dahulu. Objek wisata terkenal antara lain:
Kelok 44
(Kelok Ampek Puluh Ampek),
Puncak Lawang
,
Danau Maninjau
,
Janjang Sajuta
(Pakan Sinayan),
Banto Royo
,
Danau Tarusan Kamang
,
Ngarai Sianok
,
Janjang Koto Gadang
,
Tabek Gadang
(Sungai Tanang), dan lain-lain.
- ^
a
b
"Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014"
(PDF)
.
www.otda.kemendagri.go.id
. Diarsipkan dari
versi asli
(PDF)
tanggal 12 Juli 2019
. Diakses tanggal
6 Desember
2021
.
- ^
a
b
c
"Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023"
(Visual)
.
www.dukcapil.kemendagri.go.id
. Diakses tanggal
30 November
2023
.
- ^
"Indeks Pembangunan Manusia 2022-2023"
.
www.bps.go.id
. Diakses tanggal
30 November
2023
.
- ^
Batuah, A. Dt. & Madjoindo, A. Dt., (1959),
Tambo Minangkabau dan Adatnya
, Jakarta: Balai Pustaka.
- ^
http://www.docstoc.com
Diarsipkan
2021-03-05 di
Wayback Machine
.
Pembangunan-infrastruktur kota Bukittinggi masa kolonial Belanda
Diarsipkan
2011-02-18 di
Wayback Machine
. (diakses pada 11 Juli 2010)
- ^
"Salinan arsip"
(PDF)
.
Diarsipkan
(PDF)
dari versi asli tanggal 2021-01-26
. Diakses tanggal
2019-05-23
.
- ^
a
b
"Profil Kabupaten Agam"
(PDF)
.
Diarsipkan
(PDF)
dari versi asli tanggal 2020-09-17
. Diakses tanggal
2020-09-16
.
- ^
a
b
c
Ayo Mengenal Indonesia: Sumatra 1
.
Jakarta
: CV. Pamularsih. 2007.
ISBN
978-979-7494-31-1
.
- ^
"Agam, Sumatera Barat, Indonesia"
. Climate-Data.org
. Diakses tanggal
16 September
2020
.
- ^
"Kabupaten Agam, Indonesia"
. Weatherbase
. Diakses tanggal
16 September
2020
.
- ^
http://www.legalitas.org
Diarsipkan
2010-06-12 di
Wayback Machine
.
Daftar Peraturan Pemerintah Tahun 1998
Diarsipkan
2011-10-19 di
Wayback Machine
..
- ^
Haris, Syamsuddin (2004).
Desentralisasi dan Otonomi Daerah: Naskah Akademik dan RUU Usulan LIPI
. Yayasan Obor Indonesia.
ISBN 978-979-98014-1-8
.
- ^
http://www.agamkab.go.id
Pelantikan Anggota DPRD Agam Masa Jabatan 2009 ? 2014
- ^
caleg-sumbar.com
Caleg Terpilih Kabupaten Agam 2009-2014
[
pranala nonaktif permanen
]
- ^
http://www.antara-sumbar.com
Diarsipkan
2020-08-11 di
Wayback Machine
.
Pleno penetapan anggota DPRD Kabupaten Agam 2009-2014
[
pranala nonaktif permanen
]
- ^
Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Agam 2014-2019
- ^
Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Agam 2019-2024
- ^
"Agam Dalam Angka 2023"
.
BPS Agam
. 28 Februari 2023
. Diakses tanggal
11 Februari
2024
.
- ^
"Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan"
. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 29 Desember 2018
. Diakses tanggal
3 Oktober
2019
.
- ^
"Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan"
. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari
versi asli
(PDF)
tanggal 25 Oktober 2019
. Diakses tanggal
15 Januari
2020
.
- ^
"Agam Dalam Angka 2016
"
"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-03-18
. Diakses tanggal
2021-05-08
.
- ^
nisn.jardiknas.org
Rekap data
[
pranala nonaktif permanen
]
(diakses pada 11 Juli 2010)
- ^
ban-pt.depdiknas.go.id
Hasil Pencarian Akreditasi Program Studi
Diarsipkan
2010-02-10 di
Wayback Machine
. (diakses pada 11 Juli 2010)
- ^
http://www.depkes.go.id
Diarsipkan
2010-07-20 di
Wayback Machine
.
Daftar Rumah Sakit
Diarsipkan
2010-07-29 di
Wayback Machine
.. Diakses pada 11 Juli 2010.
- ^
Jusuf, R., Widipaminto, A., Irianto, G., Hidayat, N., (2004),
Pembuatan Informasi Penutup Lahan Spasial Kabupaten Agam ? Sumatera Barat
, Berita Inderaja, LAPAN, vol. III, No. 5, Juli 2004.
- ^
http://www.penataanruang.net
Diarsipkan
2010-02-20 di
Wayback Machine
.
Gambaran Umum Kabupaten Agam
Diarsipkan
2010-12-26 di
Wayback Machine
. (akses 2 Juni 2010)
Wikivoyage memiliki panduan wisata
Agam
.