한국   대만   중국   일본 
Abu Thufail Amru bin Watsilah al-Kinani - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Lompat ke isi

Abu Thufail Amru bin Watsilah al-Kinani

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Abu Thufail al-Kinani
Lahir 625
Meninggal 718
Mekkah
Nama lain Abu Thufail
Anak Thufail
Orang tua Watsilah bin Abdullah

Abu Thufail Amru bin Watsilah bin Abdullah bin Amru al-Laitsi al-Kinani al-Qurasyi ( bahasa Arab : ??? ???? ???? ?? ????? ?? ??????? ?? ???? ?????? ??????? ?????? ), atau lebih dikenal dengan panggilan Abu Thufail saja, adalah seorang Sahabat Nabi yang wafat paling akhir, [1] yaitu pada tahun 100 H (718 M ) di kota Mekkah . [2] [3] Ia adalah salah seorang penyair dan pemimpin dari Bani Kinanah . [4]

Dalam kitab Al-Isti'ab karya Ibnu Abdil Barr disebutkan bahwa Abu Thufail dilahirkan pada tahun Pertempuran Uhud (3 H/625 M). [5] Abu Thufail sempat mengenal kehidupan Nabi Muhammad selama delapan tahun. [5] Ia lalu mengikuti Ali bin Abi Thalib ke Kufah dan menjadi pengikutnya, [5] serta menemaninya dalam semua pertempurannya seperti Pertempuran Jamal , Pertempuran Shiffin , dan Pertempuran Nahrawan . [6] Setelah Ali wafat, ia turut serta dalam pemberontakan Al-Mukhtar ats-Tsaqafi untuk menuntut darah Husain bin Ali . [3] Ia kemudian turut serta dalam pemberontakan Ibnul Asy'ats melawan Al-Hajjaj bin Yusuf bersama anaknya yang bernama Thufail dan Thufail terbunuh dalam Pertempuran Az-Zawiyah sehingga Abu Thufail menggubah syair untuknya. [3] [7] Riwayat yang terkuat menyatakan bahwa ia memilih tinggal di Mekkah hingga wafatnya di sana. [5]

Ia meriwayatkan tujuh hadits Nabi Muhammad, [5] serta meriwayatkan pula hadits dari Ali bin Abi Thalib. [8] Sedangkan yang meriwayatkan hadits darinya antara lain Abu Zubair, Az-Zuhri , Al-Juwairi, Ibnu Abi Hasan, Abdul Malik bin Said, Qatadah , Ma'ruf bin Kharrabudz, Walid bin Juma'i, Mansyur bin Hayyan, Qasam bin Abi Barrah, Amru bin Dinar , Kultsum bin Habib, Furat al-Fazzaz, dan Abdul Aziz bin Rufa'i. [9]

Meskipun Abu Thufail termasuk di antara pengikut Ali, ia tetap mengakui kebaikan Abu Bakar , Umar bin Khattab , dan sahabat lainnya akan tetapi dia mengutamakan Ali. [6] Setelah wafatnya Abu Thufail, maka dimulailah masa Tabi'in , yaitu masa generasi kedua umat Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad. [10]

Lihat pula [ sunting | sunting sumber ]

Catatan kaki [ sunting | sunting sumber ]

  1. ^ Islahi, Abdul Azim (2014). History of Islamic Economic Thought: Contributions of Muslim Scholars to Economic Thought and Analysis . Edward Elgar Publishing. hlm. 15. ISBN 1-78471-138-1 , 9781784711382. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-04-08 . Diakses tanggal 2016-03-28 .  
  2. ^ (Arab) Khairuddin Az-Zarkali , Kitab Al-A'lam Az-Zarkali, hlm 255, Abu Thufail
  3. ^ a b c (Arab) Khairuddin Az-Zarkali, Kitab Al-A'lam Az-Zarkali, hlm 256, Abu Thufail
  4. ^ Musthafa 2010 , hlm. 148.
  5. ^ a b c d e Musthafa 2010 , hlm. 149.
  6. ^ a b "Tarajm - Amir bin Watsilah bin Abdullah bin Amru bin Jahsy al-Laitsi al-Kinani Abi Thufail" . tarajm.com (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-30 . Diakses tanggal 2024-01-05 . ???? ????? ?????? ?? ????? ????? ??????? ??? ???? ??? ?????? ????? ???? ??? ??????? ????? ???? ????? ???? ????? ???????? ??? ??????? ??? ???? ?????.  
  7. ^ (Arab) Khairuddin Az-Zarkali, Kitab Al-A'lam Az-Zarkali, hlm 227, Thufail bin Amir
  8. ^ Musthafa 2010 , hlm. 151.
  9. ^ Musthafa 2010 , hlm. 162.
  10. ^ Nashruddin Baidan (2003). Perkembangan Tafsir al-Qur'an di Indonesia . Tiga Serangkai. hlm. 10. ISBN 979-668-213-3 , 9789796682133. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-04-09 . Diakses tanggal 2016-03-28 .  

Referensi [ sunting | sunting sumber ]