212 Mart
adalah merek
minimarket
Koperasi Syariah 212. 212 Mart menjual barang kebutuhan sehari-hari masyarakat seperti bahan pokok, perlengkapan rumah tangga, alat tulis, dll. Perbedaannya adalah 212 Mart tidak menjual
rokok
,
minuman keras
,
alat kontrasepsi
, dan produk yang digolongkan sebagai tidak halal.
[1]
Pada Juli 2022,
Bareskrim
Polri
melaporkan bahwa Koperasi 212 menerima saluran uang sejumlah Rp10 miliar dari lembaga kemanusiaan
ACT
yang menyelewengkan dana dari perusahaan
Boeing
, yang padahal dana itu seharusnya ditujukan demi membantu keluarga korban dari
kecelakaan pesawat Lion Air JT-610
.
[2]
Dalam menjalankan bisnisnya, 212 Mart memberikan lapak kepada pelaku
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) untuk dapat menjual produknya. 212 Mart buka mulai pukul 7 dan tutup pada pukul 22 setiap hari. Setiap waktu
salat
, 212 Mart menutup gerai tokonya selama lebih kurang 15 menit.
[3]
Pada Mei 2021, sejumlah kasus investasi bodong melibatkan 212 Mart terkuak, sehingga para korban melaporkan ke polisi.
[4]
Berawal dari aksi 212 pada Desember 2016, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF)
Majelis Ulama Indonesia
(MUI) menggagas pembentukan Koperasi Syariah 212 yang kemudian meluncurkan secara resmi pendaftaran massal melalui saluran online pada tanggal 20 Januari 2017 di Sentul, Bogor.
[5]
Koperasi Syariah 212 tersebut telah resmi berdiri sejak
24 Januari
2017
berdasar pada Keputusan
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Nomor 003136/BH/M.KUKM.2/I/2017 dan Akta No.02 tanggal
10 Januari
2017
, yang dibuat dan disampaikan oleh Notaris SURJADI, SH., MKn., MM serta diterima pada
19 Januari
2017
.
[6]
212 Mart sebagai produk dari Koperasi Syariah 212 secara resmi diluncurkan pertama kali pada tanggal 10 Mei 2017 dengan gerai pertama beralamat di Jl. KH. Abdullah Bin Nuh, Ruko No. 80 Taman Yasmin Sektor VI, Bogor.
[7]
Direktur Eksekutif Koperasi Syariah 212
Ahmad Juwaini
pada saat peresmian gerai ke-68 di
Cimanggis, Depok
, menyampaikan target untuk menambah jumlah gerai 212 Mart hingga mencapai 120 gerai di tahun 2018.
[8]
Sejumlah artikel berita menyebutkan jika 212 Mart terseret kasus investasi bodong. Para korban melaporkan ke pihak kepolisian pada bulan Mei 2021.
[9]
[10]
[11]