Sragen
|
---|
|
|
?
Hanacaraka
| ??????
|
---|
?
Pegon
| ?????
|
---|
?
Alfabet Jawa
| ?ragen
|
---|
|
![Lambang resmi Sragen](//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d3/Seal_of_Sragen_Regency.svg/76px-Seal_of_Sragen_Regency.svg.png) Lambang
|
Julukan:
|
Motto:
THE ANCIANT OF JAVA
|
![Peta](https://maps.wikimedia.org/img/osm-intl,a,a,a,250x200.png?lang=id&domain=id.wikipedia.org&title=Kabupaten_Sragen&revid=25766651&groups=_d9a32b83f70552401120353c6e50bdc8c8b5b55a) Peta
|
Sragen (Indonesia)
Tampilkan peta Indonesia
|
Koordinat:
7°24′46″S
110°56′06″E
/
7.41278°S 110.935°E
/
-7.41278; 110.935
|
Negara
|
Indonesia
|
---|
Provinsi
| Jawa Tengah
|
---|
Dasar hukum
| UU No. 13/1950
|
---|
Hari jadi
| 27 Mei
1746
|
---|
Ibu kota
| Sragen
|
---|
Jumlah satuan pemerintahan
|
- Kecamatan: 20
- Kelurahan: 12
- Desa: 196
|
---|
|
? Jenis
| Pemerintah Daerah Kabupaten
|
---|
?
Bupati
| Kusdinar Untung Yuni Sukowati
|
---|
?
Wakil Bupati
| Suroto
|
---|
? Sekretaris Daerah
| Hargiyanto
|
---|
?
Ketua DPRD
| Suparno
|
---|
|
? Total
| 941,55 km
2
(363,53 sq mi)
|
---|
|
? Total
| 1.000,000
|
---|
? Kepadatan
| 1,100/km
2
(2,800/sq mi)
|
---|
|
?
Agama
| |
---|
?
Bahasa
| Indonesia
,
Jawa
(dominan)
|
---|
?
IPM
| 74,08 (2022)
Tinggi
[4]
|
---|
Zona waktu
| UTC+07:00
(
WIB
)
|
---|
Kode pos
| |
---|
Kode BPS
| 3314
|
---|
Kode area telepon
| 0271
|
---|
Kode ISO 3166
| ID-JT
|
---|
Pelat kendaraan
| AD
xxxx
**E/*N/*Y
|
---|
Kode Kemendagri
| 33.14
|
---|
DAU
| Rp. 869.155.545.000.- (2013)
[5]
|
---|
Semboyan daerah
| Sragen ASRI
(Aman, Sehat, Rapi, Indah)
|
---|
Flora resmi
| Salam
|
---|
Fauna resmi
| Branjangan
|
---|
Situs web
| www
.sragenkab
.go
.id
|
---|
Sragen
(
bahasa Jawa
:
Hanacaraka
: ??????,
Pegon
: ?????
,
translit.
?ragen
) adalah sebuah wilayah
kabupaten
di
Solo Raya
,
Provinsi Jawa Tengah
,
Indonesia
. Ibu kotanya adalah kecamatan
Sragen
, sekitar 30 km sebelah Timur
Kota Surakarta
. Kabupaten ini berbatasan dengan
Kabupaten Grobogan
di Utara,
Kabupaten Ngawi
di Timur,
Kabupaten Karanganyar
di Selatan, serta
Kabupaten Boyolali
di Barat. Penduduk kabupaten Sragen berjumlah 1000.000 jiwa pada tahun
2023
.
[1]
Kabupaten ini dikenal dengan sebutan "Kota Fosil" dan juga dikenal sebagai "Bumi Sukowati",
[6]
nama yang digunakan sejak masa kekuasaan Kerajaan (Kasunanan) Surakarta. Nama Sragen dipakai karena pusat pemerintahan berada di Sragen. Kawasan
Sangiran
merupakan tempat ditemukannya fosil manusia purba dan binatang purba, yang sebagian disimpan di
Museum Fosil Sangiran
.
Secara geografis, Kabupaten Sragen terletak di 7°15' ? 7°30' Lintang Selatan dan 110°45' ? 111°10' Bujur Timur. Wilayahnya berada di lembah daerah aliran Sungai
Bengawan Solo
yang mengalir ke arah timur. Sebagian besar merupakan dataran rendah dengan ketinggian antara 70-480 meter di atas permukaan air laut. Sebelah utara berupa perbukitan, bagian dari rangkaian
Pegunungan Kendeng
. Sedangkan sebagian kecil wilayah selatan berupa perbukitan kaki
Gunung Lawu
.
Batas wilayah kabupaten Sragen adalah sebagai berikut:
[7]
Hari Jadi
Kabupaten Sragen
[
pranala nonaktif permanen
]
ditetapkan dengan Perda Nomor: 4 Tahun 1987, yaitu pada hari Selasa Pon, tanggal 27 Mei 1746. tanggal dan waktu tersebut adalah dari hasil penelitian serta kajian pada fakta sejarah, ketika
Pangeran Mangkubumi
yang kelak menjadi
Sri Sultan Hamengku Buwono yang ke- I
menancapkan tonggak pertama melakukan perlawanan terhadap
Belanda
menuju bangsa yang berdaulat dengan membentuk suatu Pemerintahan lokal di Desa Pandak, Karangnongko masuk tlatah
Sukowati
sebelah timur.
Pangeran Mangkubumi
adik dari
Sunan Pakubuwono II
di
Mataram
sangat membenci
Kolonialis Belanda
. Apalagi setelah
Belanda
banyak mengintervensi
Mataram
sebagai Pemerintahan yang berdaulat. Oleh karena itu dengan tekad yang menyala bangsawan muda tersebut lolos dari istana dan menyatakan perang dengan
Belanda
. Dalam sejarah peperangan tersebut, disebut dengan
Perang Mangkubumen
( 1746?1757 ). Dalam perjalanan perangnya Pangeran Muda dengan pasukannya dari Keraton bergerak melewati Desa-desa Cemara, Tingkir, Wonosari, Karangsari, Ngerang, Butuh, Guyang. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Desa Pandak, Karangnongko masuk tlatah
Sukowati
.
Di Desa ini
Pangeran Mangkubumi
membentuk Pemerintahan Pemberontak. Desa Pandak, Karangnongko di jadikan pusat Pemerintahan Projo Sukowati, dan dia meresmikan namanya menjadi
Pangeran Sukowati
serta mengangkat pula beberapa pejabat pemerintahan.
Karena secara geografis terletak di tepi Jalan Lintas Tentara Kompeni
Surakarta
?
Madiun
, pusat Pemerintahan tersebut dianggap kurang aman, maka kemudian sejak tahun 1746 dipindahkan ke Desa Gebang yang terletak disebelah tenggara Desa Pandak Karangnongko.
Sejak itu
Pangeran Sukowati
memperluas daerah kekuasaannya meliputi Desa Krikilan, Pakis, Jati, Prampalan, Mojoroto, Celep, Jurangjero, Grompol, Kaliwuluh, Jumbleng, Lajersari dan beberapa desa Lain.
Dengan daerah kekuasaan serta pasukan yang semakin besar
Pangeran Sukowati
terus menerus melakukan perlawanaan kepada Kompeni Belanda bahu membahu dengan saudaranya
Raden Mas Said
, yang berakhir dengan
perjanjian Giyanti
pada tahun 1755, yang terkenal dengan Perjanjian Palihan Negari, yaitu
kasunanan Surakarta
dan
Kasultanan Yogyakarta
, di mana
Pangeran Sukowati
menjadi
Sultan Hamengku Buwono ke-1
dan
perjanjian Salatiga
tahun 1757, di mana
Raden Mas Said
ditetapkan menjadi
Mangkunegara I
dengan mendapatkan separuh wilayah
Kasunanan Surakarta
.
Selanjutnya sejak tanggal 12 Oktober 1840 dengan Surat Keputusan
Sunan Paku Buwono VII
yaitu serat Angger ? angger Gunung, daerah yang lokasinya strategis ditunjuk menjadi Pos Tundan, yaitu tempat untuk menjaga ketertiban dan keamanan Lalu Lintas Barang dan surat serta perbaikan jalan dan jembatan, termasuk salah satunya adalah Pos Tundan Sragen.
Perkembangan selanjutnya sejak tanggal 5 juni 1847 oleh
Sunan Paku Buwono VIII
dengan persetujuan
Residen Surakarta
Baron de Geer ditambah kekuasaan yaitu melakukan tugas kepolisian dan karenanya disebut Kabupaten Gunung Pulisi Sragen. Kemudian berdasarkan Staatsblaad No 32 Tahun 1854, maka disetiap Kabupaten Gunung Pulisi dibentuk Pengadilan Kabupaten, di mana Bupati Pulisi menjadi Ketua dan dibantu oleh Kliwon, Panewu, Rangga dan Kaum.
Sejak tahun 1869, daerah Kabupaten Pulisi Sragen memiliki 4 ( empat ) Distrik, yaitu Distrik Sragen, Distrik Grompol, Distrik Sambungmacan dan Distrik Majenang.
Selanjutnya sejak Sunan Paku Buwono VIII dan seterusnya diadakan reformasi terus menerus dibidang Pemerintahan, di mana pada akhirnya Kabupaten Gunung Pulisi Sragen disempurnakan menjadi Kabupaten Pangreh Praja. Perubahan ini ditetapkan pada zaman Pemerintahan
Paku Buwono X
, Rijkblaad No. 23 Tahun 1918, di mana Kabupaten Pangreh Praja sebagai Daerah Otonom yang melaksanakan kekuasaan hukum dan Pemerintahan.
Dan Akhirnya memasuki Zaman Kemerdekaan Pemerintah Republik Indonesia, Kabupaten Pangreh Praja Sragen menjadi Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen.
Bupati adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Sragen. Bupati Sragen bertanggungjawab atas wilayah tersebut kepada
gubernur
provinsi
Jawa Tengah
. Saat ini,
bupati
atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Sragen ialah
Kusdinar Untung Yuni Sukowati
, dengan wakil bupati
Suroto
. Mereka merupakan pemenang pemilihan kepada daerah tahun 2020, dan mulai menjabat sejak 26 Februari 2021.
Berikut ini adalah komposisi anggota
DPRD
Kabupaten Sragen dalam tiga periode terakhir.
Kabupaten Sragen terdiri dari 20 kecamatan, 12 kelurahan, dan 196 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 981.416 jiwa dengan luas wilayah 941,54 km² dan sebaran penduduk 1.042 jiwa/km².
[11]
[12]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Sragen, adalah sebagai berikut:
Kode
Kemendagri
|
Kecamatan
|
Jumlah
Kelurahan
|
Jumlah
Desa
|
Kodepos
[13]
|
Status
|
Daftar
Desa/Kelurahan
|
33.14.13
|
Gemolong
?????????
(
g?moloŋ
)
|
4
|
10
|
57274
|
Desa
|
|
Kelurahan
|
|
33.14.18
|
Gesi
????
(g
?si
)
|
|
7
|
57262
|
Desa
|
|
33.14.06
|
Gondang
???????
(
go??aŋ
)
|
|
9
|
57254
|
Desa
|
|
33.14.20
|
Jenar
????
(
j?nar
)
|
|
7
|
57256
|
Desa
|
|
33.14.01
|
Kalijambe
????????
(
kalijambe
)
|
|
14
|
57275
|
Desa
|
|
33.14.09
|
Karangmalang
??????
(
karaŋmalaŋ
)
|
2
|
8
|
57291
|
Desa
|
|
Kelurahan
|
|
33.14.04
|
Kedawung
??????
(
ke?awuŋ
)
|
|
10
|
57292
|
Desa
|
|
33.14.03
|
Masaran
?????
(
masaran
)
|
|
13
|
57282
|
Desa
|
|
33.14.14
|
Miri
????
(
miri
)
|
|
10
|
57276
|
Desa
|
|
33.14.16
|
Mondokan
??????????
(
Mo??okan
)
|
|
9
|
57271
|
Desa
|
|
33.14.08
|
Ngrampal
???????
(ŋ
rampal
)
|
|
8
|
57252
|
Desa
|
|
33.14.02
|
Plupuh
???????
(
plupuh
)
|
|
16
|
57283
|
Desa
|
|
33.14.05
|
Sambirejo
???????
(
sambir?ja
)
|
|
9
|
57293
|
Desa
|
|
33.14.07
|
Sambungmacan
??????????
(
sambuŋmacan
)
|
|
9
|
57253
|
Desa
|
|
33.14.11
|
Sidoharjo
??????
(
sidaharja
)
|
|
12
|
57281
|
Desa
|
|
33.14.10
|
Sragen
??????
(
?ragen
)
|
6
|
2
|
57211-57218
|
Desa
|
|
Kelurahan
|
|
33.14.17
|
Sukodono
?????
(
sukadana)
|
|
9
|
57263
|
Desa
|
|
33.14.15
|
Sumberlawang
??????????
(
sumb?rlawaŋ
)
|
|
11
|
57272
|
Desa
|
|
33.14.19
|
Tangen
?????
(
tangen
)
|
|
7
|
57261
|
Desa
|
|
33.14.12
|
Tanon
??????
(
tanon
)
|
|
16
|
57277
|
Desa
|
|
|
TOTAL
|
12
|
196
|
|
|
|
Sragen terletak di jalur utama
Jalan Nasional
Yogyakarta
-
Solo
-
Ngawi
-
Surabaya
. Kabupaten ini merupakan gerbang utama sebelah timur Provinsi
Jawa Tengah
, yang berbatasan langsung dengan Provinsi
Jawa Timur
.
Stasiun Sragen
Sragen dilintasi jalur kereta api lintas tengah (
Surabaya
?
Surakarta
?
Yogyakarta
?
Purwokerto
-
Jakarta
) dan selatan Jawa (Surabaya-Surakarta-Yogyakarta-Tasikmalaya-Bandung) dengan stasiun terbesarnya
Stasiun Sragen
, yang melayani kereta api menuju beberapa kota besar, seperti
Jakarta
,
Bandung
,
Semarang
,
Surabaya
,
Banyuwangi
, dan
Cirebon
. Selain itu, di lintas utara Jawa segmen Gundih?Solo Balapan dengan stasiun terbesarnya adalah
Stasiun Salem
di Kecamatan
Gemolong
.
Sragen juga dilintasi oleh
Jalan Tol Trans Jawa
ruas
Jalan Tol Solo-Ngawi
dengan pintu keluar (gerbang tol) ada 2, yaitu di
Sidoharjo
Jalan Gemolong-Sragen, serta di
Sambungmacan
, tepatnya di Jalan Raya Sragen-Ngawi yang sudah dioperasikan.
Sragen juga memiliki terminal tipe B.
Terminal Pilangsari
adalah
Terminal bus
terbesar di Sragen. Melayani bus AKAP/AKDP jurusan Jakarta, Bandung, Surabaya, dan lain lain. Ada juga terminal Gemolong yang juga melayani bus di wilayah
Gemolong
, dan letaknya tidak begitu jauh dari Stasiun Salem dan pusat kecamatan Gemolong, dan juga terdapat layanan
Trans Jateng koridor Surakarta-Sumberlawang.
Sragen juga memiliki transportasi antar desa yang berupa bus kecil/minibus dan
angkot
, yang menghubungkan desa-desa di Sragen, seperti ke
Sambirejo
, dan
Gondang
.
- Wisata
Gunung Kemukus
, merupakan makam
Pangeran Samudro
dan
Ibu Ontrowulan
. Setiap hari Wisata Gunung Kemukus selalu rame didatangi peziarah, terutama malam Jumat Pahing. Saat ini Wisata Gunung Kemukus direvitalisasi menjadi New Kemukus, sebagai wisata religi keluarga yang diresmikan oleh ketua DPR RI
Puan Maharani
- Alun-alun Kabupaten Sragen.
- Museum Fosil Sangiran
, adalah salah satu tempat situs purbakala yang sudah diakui
UNESCO
, berisi fosil-fosil dan tulang manusia purba pada masa lampau. Terletak di
Kecamatan Kalijambe
, Kecamatan plupuh dan Kecamatan
Gemolong
, dan juga berbatasan dengan
Kabupaten Karanganyar
. Contoh dari fosil purbakala di
Museum Sangiran
adalah rahang dari
Homo erectus
, salah satu manusia jawa purba yang berada di
Pulau Jawa
.
- Pemandian Air Panas Bayanan.
- Dayu Park.
- Waduk Botok.
- Waduk Brambang
- sendang Kun gerit
- Waduk Kedungombo
, sebuah
Bendungan
yang berada di 3 kabupaten yakni Sragen,
Grobogan
, dan
Boyolali
. Salah satu wilayah dari bagian Waduk Kedungombo di Sragen adalah di
Sumberlawang
.
- Museum Manyar Rejo.
- Ganesha Techno Park.
- Kolam Renang Kartika.
- Edupark Gemolong.
- Waduk ketro
- Alaska
- Kedung grujug
- Taman doa ngrawoh
- Taman krido Anggo
- Kolam renang doung cuo
- Dan lain lain
Sragen memiliki beberapa makanan khas, yaitu:
|
---|
Umum
| |
---|
Perpustakaan nasional
| |
---|
Lain-lain
| |
---|