Masa
pendudukan
Jepang
di
Nusantara
yang saat itu masih bernama
Hindia Belanda
dimulai pada tahun
1942
dan berakhir pada tanggal
17 Agustus 1945
seiring dengan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
oleh
Soekarno
dan
M. Hatta
.
Film propaganda
Barisan Pekerdja
yang diproduksi oleh Jepang selama menjajah Indonesia.
Pada Mei
1940
, awal
Perang Dunia II
,
Belanda
diduduki
oleh
Jerman Nazi
.
Hindia Belanda
mengumumkan keadaan siaga dan mengalihkan ekspor untuk Kekaisaran Jepang ke
Amerika Serikat
dan
Inggris
. Negosiasi dengan
Jepang
yang bertujuan untuk mengamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal pada Juni
1941
, dan Jepang memulai penaklukan hampir seluruh wilayah
Asia Tenggara
pada bulan Desember di tahun yang sama.
[1]
Pada bulan yang sama, faksi dari
Sumatra
menerima bantuan Jepang untuk mengadakan revolusi terhadap pemerintahan Belanda. Pasukan Belanda yang terakhir dikalahkan Jepang pada Maret
1942
.
Pengalaman penduduk di bawah penguasaan Jepang bervariasi, tergantung tempat seseorang tinggal dan status sosial orang tersebut. Bagi yang tinggal di daerah yang dianggap penting dalam peperangan, mereka mengalami
siksaan
, terlibat
perbudakan seks
, penahanan tanpa alasan dan hukuman mati, dan
kejahatan perang
lainnya.
Orang Belanda
dan campuran
Indonesia-Belanda
merupakan target sasaran dalam penguasaan Jepang.
Selama masa pendudukan, Jepang juga membentuk badan persiapan kemerdekaan yaitu
BPUPKI
(Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau dalam bahasa
Jepang
:
?立準備調査?
,
Dokuritsu Junbi Ch?sakai
. Badan ini bertugas membentuk persiapan-persiapan pra-
kemerdekaan
dan membuat dasar negara dan digantikan oleh
PPKI
atau dalam bahasa
Jepang
:
?立準備委員?
,
Dokuritsu Junbi Iinkai
yang bertugas menyiapkan kemerdekaan.
Pada Bulan Oktober
1941
, Jenderal
Hideki Tojo
menggantikan
Konoe Fumimaro
sebagai
Perdana Menteri Jepang
.
Sebenarnya, sampai akhir tahun 1940, pimpinan militer Tambelang tidak menghendaki melawan beberapa negara sekaligus, namun sejak pertengahan tahun 1941, mereka melihat bahwa
Amerika Serikat
,
Inggris
, dan
Belanda
harus dihadapi sekaligus apabila mereka ingin menguasai sumber daya alam di Asia Tenggara. Apalagi setelah Amerika melancarkan
embargo
minyak bumi yang sangat dibutuhkan untuk industri di Jepang maupun untuk keperluan perang.
Laksamana Isoroku Yamamoto, Panglima Angkatan Laut Jepang, mengembangkan strategi perang yang sangat berani, yaitu mengerahkan seluruh kekuatan armadanya untuk dua operasi besar. Seluruh potensi Angkatan Laut Jepang mencakup 6 kapal induk (pengangkut pesawat tempur), 10 kapal perang, 18 kapal penjelajah berat, 20 kapal penjelajah ringan, 4 kapal pengangkut perlengkapan, 112 kapal perusak, 65 kapal selam serta 2.274 pesawat tempur. Kekuatan pertama, yaitu 6 kapal induk, 2 kapal perang, 11 kapal perusak serta lebih dari 1.400 pesawat tempur, tanggal 7 Desember 1941, akan menyerang secara mendadak basis Armada Pasifik Amerika Serikat di
Pearl Harbor
di kepulauan
Hawaii
. Sedangkan kekuatan kedua, sisa kekuatan Angkatan Laut yang mereka miliki, mendukung Angkatan Darat dalam Operasi Selatan, yaitu penyerangan atas
Filipina
dan
Malaya
/
Singapura
, yang akan dilanjutkan ke
Jawa
. Kekuatan yang dikerahkan ke Asia Tenggara adalah 11 Divisi Infanteri yang didukung oleh 7 resimen tank serta 795 pesawat tempur. Seluruh operasi direncanakan selesai dalam 150 hari. Admiral Chuichi Nagumo memimpin armada yang ditugaskan menyerang Pearl Harbor.
Pada pagi
7 Desember
1941
, 360 pesawat terbang yang terdiri dari pembom pembawa torpedo serta sejumlah pesawat tempur diberangkatkan dalam dua gelombang.
Pengeboman Pearl Harbor
ini berhasil menghancurkan 188 pesawat dan merusak delapan kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat. Selama dua jam pengeboman, 2.402 orang Amerika tewas dan 1.283 lainnya luka-luka.
[4]
Namun tiga kapal induk Amerika selamat, karena pada saat itu tidak berada di Pearl Harbor.
Tanggal
8 Desember
1941
, Kongres Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jepang.
[5]
Tiga hari kemudian, Jerman menyatakan perang terhadap Amerika Serikat. Kondisi ini menjadikan Amerika Serikat tergabung dengan pasukan Sekutu dan terlibat pertempuran di Eropa dan Asia Pasifik.
[4]
Perang Pasifik
ini berpengaruh besar terhadap gerakan kemerdekaan negara-negara di Asia Timur, termasuk
Indonesia
. Tujuan
Jepang
menyerang dan menduduki
Hindia Belanda
adalah untuk menguasai sumber-sumber alam, terutama minyak bumi, guna mendukung potensi perang Jepang serta mendukung industrinya.
Jawa
dirancang sebagai pusat penyediaan bagi seluruh operasi militer di Asia Tenggara, dan
Sumatra
sebagai sumber minyak utama.
Peta administrasi Jepang setelah April 1943
Pada tanggal 8 Desember 1941, pemerintah di pengasingan Belanda menyatakan perang terhadap Jepang.
Pada bulan Januari 1942 Komando Amerika-Inggris-Belanda-Australia dibentuk untuk mengoordinasikan pasukan Sekutu di
Asia Tenggara
, di bawah komando Jenderal
Archibald Wavell
.
pada minggu-minggu menjelang invasi, pejabat senior pemerintah Belanda mengasingkan diri, membawa tahanan politik, keluarga, dan staf pribadi ke Australia. Sebelum kedatangan pasukan Jepang, terdapat konflik antara kelompok-kelompok di Indonesia yang mengakibatkan banyak orang terbunuh, hilang, atau bersembunyi. Properti milik orang Cina dan Belanda dijarah dan dihancurkan.
Invasi pada awal tahun 1942 berlangsung cepat dan menyeluruh. Pada bulan Januari 1942, sebagian Sulawesi dan Kalimantan berada di bawah kendali Jepang. Pada bulan Februari, Jepang telah
mendarat di Sumatera
dan mendorong orang
Aceh
untuk memberontak melawan Belanda.
Pada tanggal 19 Februari, setelah
merebut Ambon
, Satgas Timur Jepang
mendarat di Timor
, menerjunkan unit parasut khusus ke Timor Barat dekat
Kupang
, dan mendarat di daerah
Dili
di Timor Portugis untuk mengusir pasukan Sekutu yang menyerbu pada bulan Desember.
Pada tanggal 27 Februari, upaya terakhir angkatan laut Sekutu untuk membendung Jepang digagalkan oleh kekalahan mereka dalam
Pertempuran Laut Jawa
.
Dari tanggal 28 Februari hingga 1 Maret 1942, pasukan Jepang mendarat di empat tempat di sepanjang pantai utara Jawa hampir tanpa gangguan. Pertempuran paling sengit terjadi di titik-titik invasi di Ambon, Timor, Kalimantan, dan di Laut Jawa. Di tempat yang tidak ada pasukan Belanda, seperti Bali, tidak terjadi pertempuran. Pada tanggal 8 Maret, tentara Jepang menyita stasiun radio
NIROM
di Batavia dan memerintahkan siaran tetap dilanjutkan. Para pegawai radio dengan menantang memainkan lagu
Het Wilhelmus
yang mengakibatkan Jepang mengeksekusi 3 orang di antaranya.
[11]
Pada tanggal 9 Maret, komandan Belanda menyerah bersama Gubernur Jenderal
Alidius Tjarda van Starkenborgh Stachouwer
.
Pendudukan Jepang pada awalnya disambut dengan semangat optimis oleh masyarakat Indonesia yang datang menemui tentara Jepang sambil mengibarkan bendera dan meneriakkan dukungan seperti “Jepang adalah kakak kita” dan “banzai Dai Nippon”. Ketika Jepang maju, orang-orang Indonesia yang memberontak di hampir seluruh wilayah nusantara membunuh kelompok-kelompok orang Eropa (khususnya Belanda) dan memberi tahu Jepang yang mereka percaya mengenai keberadaan kelompok-kelompok yang lebih besar.
Seperti yang ditulis oleh
Pramoedya Ananta Toer
: “Dengan kedatangan Jepang, hampir semua orang penuh harapan, kecuali mereka yang pernah bekerja untuk melayani Belanda."
[13]
Berharap bahwa para administrator Belanda akan tetap dipegang oleh Jepang untuk menjalankan koloni, sebagian besar orang Belanda menolak untuk pergi. Sebaliknya, mereka dikirim ke
kamp penahanan
dan penggantinya dari Jepang atau Indonesia ditempatkan pada posisi senior dan teknis.
Pasukan Jepang menguasai birokrasi sektor infrastruktur dan layanan pemerintah seperti pelabuhan dan layanan pos. Selain 100.000 warga sipil Eropa (dan beberapa warga Tiongkok) yang diinternir, 80.000 tentara Belanda, Inggris, Australia, dan Sekutu AS dikirim ke kamp tawanan perang dengan tingkat kematian antara 13 dan 30 persen. Kelas penguasa Indonesia (terdiri dari pejabat lokal dan politisi yang pernah bekerja untuk pemerintah kolonial Belanda) bekerja sama dengan otoritas militer Jepang yang pada gilirannya membantu menjaga elit politik lokal tetap berkuasa dan mempekerjakan mereka untuk memasok kebutuhan industri, bisnis, dan angkatan bersenjata Jepang yang baru datang. Kerja sama Indonesia memungkinkan pemerintah militer Jepang untuk fokus pada pengamanan perairan dan udara di kepulauan besar tersebut dan menggunakan pulau-pulaunya sebagai pos pertahanan terhadap serangan Sekutu (yang diasumsikan kemungkinan besar berasal dari Australia).
Jepang membagi Indonesia menjadi tiga wilayah terpisah; Sumatera (bersama Malaya) ditempatkan di bawah Angkatan Darat ke-25, Jawa dan
Madura
di bawah
Angkatan Darat ke-16
, sedangkan Kalimantan dan Indonesia bagian timur dikuasai oleh Armada Selatan ke-2
Angkatan Laut Kekaisaran Jepang
(IJN) yang berpangkalan di
Makassar
. Angkatan Darat ke-16 bermarkas di Jakarta dan Angkatan Darat ke-25 bermarkas di
Singapura
hingga April 1943, ketika komandonya dipersempit menjadi hanya di Sumatera dan markas besarnya dipindahkan ke
Bukittinggi
.
Di Jawa, Angkatan Darat ke-16 berencana mengelola Jawa sebagai satu entitas kesatuan. Namun pihak militer tidak membawa cukup administrtor yang handal untuk membentuk badan terpisah. Sejumlah besar penduduk Jepang di Jawa, yang bisa memberi nasihat kepada pemerintah, dibawa ke Australia ketika perang pecah, sementara sekelompok pejabat sipil terbunuh dalam Pertempuran Laut Jawa. Permasalahan ini diperparah oleh fakta bahwa hanya sedikit orang Indonesia yang bisa berbahasa Jepang. Pada bulan Agustus 1942 pemerintahan secara resmi dipisahkan dari komando tentara. Pemerintahan militer (
gunsei
) dikepalai oleh kepala staf Angkatan Darat ke-16 (
gunseikan
). Wakilnya mengepalai bagian terpenting pemerintahan, Departemen Urusan Umum (
Jepang
:
?務部
), yang bertindak sebagai sekretariat dan mengeluarkan kebijakan. Ada tiga
Gunseikan
untuk Jawa selama pendudukan:
Sumatera juga punya
Gunseikan
. Di wilayah yang dikuasai angkatan laut, rencananya wilayah tersebut akan diubah menjadi koloni permanen yang dikelola oleh birokrat sipil Jepang, namun tetap berada di bawah angkatan laut. Oleh karena itu, IJN membawa serta pegawai sipilnya. Kepala administrator sipil (
s?kan
) bertanggung jawab langsung kepada Komandan Armada Area Barat Daya. Di bawah
S?kan
ada tiga departemen administrasi yang bermarkas di
Makassar
,
Banjarmasin
, dan
Ambon
.
Penanganan terhadap Rakyat Indonesia
sunting
Kebijakan untuk pendudukan sangat bervariasi, tergantung pada lokasi dan posisi sosial. Banyak orang yang tinggal di wilayah yang dianggap penting bagi upaya perang mengalami penyiksaan, perbudakan seks, penangkapan dan eksekusi sewenang-wenang serta kejahatan perang lainnya. Ribuan orang dibawa keluar dari Indonesia sebagai pekerja paksa (
romusha
) untuk proyek-proyek militer Jepang, termasuk jalur kereta api Burma-Siam dan Saketi-Bayah. Banyak dari mereka menderita atau meninggal akibat penganiayaan dan kelaparan. Diperkirakan antara 200.000 hingga 500.000 romusha yang direkrut dari Jawa dipaksa bekerja oleh militer Jepang.
Puluhan ribu masyarakat Indonesia kelaparan, bekerja sebagai buruh paksa, atau terpaksa meninggalkan rumah mereka. Dalam Revolusi Nasional berikutnya, puluhan bahkan ratusan ribu orang akan tewas dalam pertempuran melawan Jepang, pasukan Sekutu, dan sesama masyarakat Indonesia lainnya, sebelum kemerdekaan tercapai.
Laporan
PBB
selanjutnya menyatakan bahwa 4.000.000 orang tewas di Indonesia akibat kelaparan dan kerja paksa selama pendudukan Jepang, termasuk 30.000 kematian warga sipil di interniran Eropa. Sebuah penelitian pemerintah Belanda yang menggambarkan bagaimana militer Jepang merekrut perempuan sebagai pelacur secara paksa di Indonesia menyimpulkan bahwa di antara 200 hingga 300 perempuan Eropa yang bekerja di rumah bordil militer Jepang, “sekitar enam puluh lima orang kemungkinan besar dipaksa menjadi pelacur."
Perempuan muda lainnya (dan keluarga mereka), yang dihadapkan pada berbagai tekanan di kamp interniran atau di masyarakat masa perang, menyetujui tawaran pekerjaan, yang sifatnya sering kali tidak disebutkan secara eksplisit.
Organisasi yang Didirikan di Zaman Jepang
sunting
Sejak awal datang ke Indonesia pada tahun 1942 hingga melenggang keluar Indonesia pada tahun 1945, Jepang banyak memproduksi film-film propaganda. Kala itu, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang terpengaruh. Terlebih dengan bumbu dan gorengan semangat anti-sekutu?yang mana Belanda termasuk di dalamnya?dan telah lama menjajah Indonesia.
Ketika sekutu masuk ke Indonesia,
film-film propaganda produksi Jepang ini disita. Pada Agustus 2020, Nederlandsch Instituut voor Beeld en Geluid merilis film-film propaganda Jepang hasil sitaan sekutu yang diproduksi selama Perang Pasifik ketika Hindia-Belanda diduduki oleh Jepang ke
Wikimedia Commons
.
Berikut beberapa film propaganda Jepang yang telah tersedia di
Wikimedia Commons
?:
Kuil Ching Nan
di Malang merupakan salah satu dari 11 kuil Shinto yang dibangun di Indonesia pada masa pendudukan Jepang.
[29]
Sistem Stratifikasi Sosial pada Zaman Jepang
sunting
Sistem stratifikasi sosial pada zaman Jepang menempatkan golongan bumiputera di atas golongan Eropa maupun golongan Timur Asing, kecuali Jepang. Hal ini karena Jepang ingin mengambil hati rakyat Indonesia untuk membantu mereka dalam perang Asia Timur Raya.
Penggantian Nama dan Kebijakan Jepang
sunting
Selama masa pendudukan Jepang, kehidupan sosial dan budaya masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan. Penderitaan rakyat bertambah karena segala kegiatan rakyat dicurahkan untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang dalam menghadapi musuh-musuhnya.
[30]
Terlebih rakyat dijadikan pekerja romusha (kerja paksa zaman Jepang) sehingga banyak jatuh korban akibat kelaparan dan penyakit. Salah satu kebijakan Jepang adalah penggantian nama-nama kota dengan bahasa Indonesia, seperti Batavia menjadi
Jakarta
dan Buitenzorg menjadi
Bogor
. Kebijakan lain di bidang sosial yang dapat dikatakan positif adalah
Kinrohoshi
, yaitu gerakan kerja bakti massal di tiap desa. Salah satu kebijakan Jepang di bidang budaya menjadi pemicu perlawanan rakyat Indonesia. Sikap
Seikerei
atau kewajiban bagi masyarakat untuk membungkuk 90 derajat ke arah matahari terbit mendapat pertentangan dari masyarakat terutama kalangan ulama. Salah satunya peristiwa Singaparna yaitu perlawanan yang dilakukan KH Zainal Mustafa, seorang pemimpin Pondok Pesantren Sukamanah, Tasikmalaya, Jawa Barat.
[30]
Perlawanan rakyat terhadap Jepang
sunting
- Peristiwa
Cot Plieng
,
Aceh
10 November 1942
Pemberontakan dipimpin seorang ulama muda
Tengku Abdul Jalil
, guru mengaji di Cot Plieng,
Lhokseumawe
.
[31]
Usaha Jepang untuk membujuk sang ulama tidak berhasil, sehingga Jepang melakukan serangan mendadak di pagi buta sewaktu rakyat sedang melaksanakan salat Subuh. Dengan persenjataan sederhana/seadanya rakyat berusaha menahan serangan dan berhasil memukul mundur pasukan Jepang untuk kembali ke Lhokseumawe. Begitu juga dengan serangan kedua, berhasil digagalkan oleh rakyat. Baru pada serangan terakhir (ketiga) Jepang berhasil membakar masjid sementara pemimpin pemberontakan (Teuku Abdul Jalil) berhasil meloloskan diri dari musuh, namun akhirnya tertembak saat sedang salat.
- Peristiwa
Singaparna
Perlawanan fisik ini terjadi di pesantren Sukamanah Singaparna
Tasikmalaya, Jawa Barat
di bawah pimpinan KH.
Zainal Mustafa
, tahun 1943. Dia menolak dengan tegas ajaran yang berbau Jepang, khususnya kewajiban untuk melakukan Seikerei setiap pagi, yaitu memberi penghormatan kepada Kaisar Jepang dengan cara membungkukkan badan ke arah matahari terbit.
[32]
Kewajiban Seikerei ini jelas menyinggung perasaan umat Islam Indonesia karena termasuk perbuatan syirik/menyekutukan Tuhan. Selain itu diapun tidak tahan melihat penderitaan rakyat akibat tanam paksa.
Saat utusan Jepang akan menangkap, KH.
Zainal Mustafa
telah mempersiapkan para santrinya yang telah dibekali ilmu bela diri untuk mengepung dan mengeroyok tentara Jepang, yang akhirnya mundur ke Tasikmalaya.
Jepang memutuskan untuk menggunakan kekerasan sebagai upaya untuk mengakhiri pembangkangan ulama tersebut. Pada tanggal 25 Februari 1944, terjadilah pertempuran sengit antara rakyat dengan pasukan Jepang setelah salat Jumat.
[33]
Meskipun berbagai upaya perlawanan telah dilakukan, namun KH. Zainal Mustafa berhasil juga ditangkap dan dibawa ke
Tasikmalaya
kemudian dibawa ke
Jakarta
untuk menerima
hukuman mati
dan dimakamkan di
Ancol
.
[34]
- Peristiwa
Indramayu
, April 1944
Peristiwa Indramayu terjadi bulan April 1944 disebabkan adanya pemaksaan kewajiban menyetorkan sebagian hasil padi dan pelaksanaan kerja paksa yang telah mengakibatkan penderitaan rakyat yang berkepanjangan.
[35]
Pemberontakan ini dipimpin oleh
Haji Madriyas
dan kawan-kawan di desa Karang Ampel, Sindang, Kabupaten Indramayu. Pasukan Jepang sengaja bertindak kejam terhadap rakyat di kedua wilayah (Lohbener dan Sindang) agar daerah lain tidak ikut memberontak setelah mengetahui kekejaman yang dilakukan pada setiap pemberontakan.
- Pemberontakan
Teuku Hamid
Teuku Hamid adalah seorang perwira
Giyugun
, bersama dengan satu pleton pasukannya melarikan diri ke hutan untuk melakukan perlawanan. Ini terjadi pada bulan November 1944.
Menghadapi kondisi tersebut, pemerintah Jepang melakukan ancaman akan membunuh para keluarga pemberontak jika tidak mau menyerah. Kondisi tersebut memaksa sebagian pasukan pemberontak menyerah, sehingga akhirnya dapat ditumpas.
Di daerah
Aceh
lainnya timbul pula upaya perlawanan rakyat seperti di Kabupaten Berenaih yang dipimpin oleh kepala kampung dan dibantu oleh satu regu
Giyugun
(perwira tentara sukarela), namun semua berakhir dengan kondisi yang sama yakni berhasil ditumpas oleh kekuatan militer Jepang dengan sangat kejam.
- Pemberontakan Peta
- Perlawanan PETA di
Blitar
(29 Februari 1945)
Perlawanan ini dipimpin oleh Syodanco
Supriyadi
, Syodanco
Muradi
, dan
Dr. Ismail
.
[36]
Perlawanan ini disebabkan karena persoalan pengumpulan padi,
r?musha
maupun Heiho yang diperlakukan secara paksa dan di luar batas perikemanusiaan. Sebagai putera rakyat para pejuang tidak tega melihat penderitaan rakyat. Di samping itu sikap para pelatih militer Jepang yang angkuh dan merendahkan prajurit-prajurit Indonesia. Perlawanan PETA di Blitar merupakan perlawanan yang terbesar di Jawa. Tetapi dengan tipu muslihat Jepang melalui Kolonel Katagiri (Komandan pasukan Jepang), pasukan PETA berhasil ditipu dengan pura-pura diajak berunding.
Empat perwira PETA dihukum mati dan tiga lainnya disiksa sampai mati. Sedangkan Syodanco Supriyadi tidak diketahui keberadaannya hingga akhirnya dinyatakan menghilang.
[37]
Perlawanan ini dipimpin oleh Perwira Gyugun
Teuku Hamid
. Latar belakang perlawanan ini karena sikap Jepang yang angkuh dan kejam terhadap rakyat pada umumnya dan prajurit Indonesia pada khususnya.
- Perlawanan PETA di Gumilir,
Cilacap
(April 1945)
Perlawanan ini dipimpin oleh pemimpin regu (
Bundanco
),
Kusaeri
bersama rekan-rekannya. Perlawanan yang direncanakan dimulai tanggal 21 April 1945 diketahui Jepang sehingga
Kusaeri
ditangkap pada tanggal 25 April 1945.
Kusaeri
divonis hukuman mati tetapi tidak terlaksana karena Jepang terdesak oleh Sekutu.
- Perlawanan
Pang Suma
Perlawanan rakyat yang dipimpin oleh Pang Suma berkobar di
Kalimantan Barat
.
Pang Suma
adalah pemimpin
suku Dayak
yang besar pengaruhnya di kalangan suku-suku di daerah
Tayan
dan
Meliau
. Perlawanan ini bersifat gerilya untuk mengganggu aktivitas Jepang di
Kalimantan
.
Momentum perlawanan
Pang Suma
diawali dengan pemukulan seorang tenaga kerja Dayak oleh pengawas Jepang, satu di antara sekitar 130 pekerja pada sebuah perusahaan kayu Jepang. Kejadian ini kemudian memulai sebuah rangkaian perlawanan yang mencapai puncak dalam sebuah serangan balasan Dayak yang dikenal dengan Perang Majang Desa, dari April hingga Agustus 1944 di daerah Tayan-Meliau-Batang Tarang (Kab.
Sanggau
). Sekitar 600 pejuang kemerdekaan dibunuh oleh Jepang, termasuk Pang Suma.
- Perlawanan Koreri di
Biak
di Irian Barat tahun 1943
Perlawanan ini dimulai dari gerakan kultural Koreri pimpinan Angganita Manufandu tahun 1939. Saat Jepang sampai Angganita dipenjara pemerintah Jepang sehingga gerakan dipimpin oleh Stefanus Simioparef yang kemudian menjadi gerakan bernuansa politis. Pertempuran terbuka dimulai 10 October 1942, di Pantai Manswan, Selatan Biak yang mengakibatkan sekitar korban 2000 orang.
Perlawanan ini dilatarbelakangi oleh penderitaan rakyat yang diperlakukan sebagai budak belian, dipukuli, dianiaya tapi juga untuk melawan kolonial dan pengaruh dari luar yang mulai merubah agama dan budaya lokal. Dalam perlawanan tersebut rakyat banyak jatuh korban, tetapi rakyat melawan dengan gigih. Pimpinan lain gerakan ini adalah
Lukas Rumkorem
yang kemudian mendirikan iterasi pertama Perserikatan Indonesia Merdeka (PIM), partai politik pertama di Biak pada September 1945, yang mengadakan pertemuan di September hingga November di Nusi, lalu kemudian pindah sejak Januari 1946 ke Bosnek.
[39]
- Perlawanan di Pulau
Yapen Selatan
Perlawanan ini termasuk dari sebaran gerakan Koreri di Biak dan dipimpin oleh
Nimrod
. Ketika Sekutu sudah mendekat maka memberi bantuan senjata kepada pejuang.
Nimrod
lalu dihukum pancung oleh Jepang. Tetapi muncullah seorang pemimpin gerilya baru yakni
Silas Papare
yang saat itu bekerja sama dengan NEFIS, intelejen Belanda. Dia menjadi penghubung antara mantan pasukan gerilya dengan sekutu.
- Perlawanan di
Tanah Besar
Papua
Perlawanan ini dipimpin oleh Simson. Dalam perlawanan rakyat di Papua, terjadi hubungan kerja sama antara gerilyawan dengan pasukan penyusup Sekutu sehingga rakyat mendapatkan modal senjata dari Sekutu.
- Gerakan bawah tanah
Sebenarnya bentuk perlawanan terhadap pemerintah Jepang yang dilakukan rakyat Indonesia tidak hanya terbatas pada bentuk perlawanan fisik saja tetapi Anda dapat pula melihat bentuk perlawanan lain/gerakan bawah tanah seperti yang dilakukan oleh:
- Kelompok
Sutan Syahrir
di daerah Jakarta dan Jawa Barat dengan cara menyamar sebagai pedagang nanas di Sindanglaya.
- Kelompok
Sukarni
,
Adam Malik
dan Pandu Wiguna. Mereka berhasil menyusup sebagai pegawai kantor pusat propaganda Jepang Sendenbu (sekarang kantor berita
Antara
).
- Kelompok
Syarif Thayeb
, Eri Sudewo dan
Chairul Saleh
. Mereka adalah kelompok mahasiswa dan pelajar.
- Kelompok
Achmad Subardjo
,
Sudiro
dan
Wikana
. Mereka adalah kelompok gerakan Kaigun (AL) Jepang.
- 6 Januari
,
Belanda
menangkap
Thamrin
,
Douwes Dekker
dan beberapa tokoh nasionalis lainnya. Thamrin meninggal di tahanan lima hari kemudian. Douwes Dekker diasingkan ke
Suriname
.
- 11 Januari
- Tim perundingan Jepang yang baru dan lebih agresif di bawah Yoshizawa tiba di Batavia.
- Februari
- Tekanan Jepang yang kian meningkat terhadap pemerintah Hindia Belanda untuk "bergabung dengan Wilayah Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya" ditolak
Van Mook
.
- 14 Mei
- Jepang mengirimkan sebuah ultimatum kepada pemerintah Hindia Belanda, menuntut agar pengaruh dan kehadiran Jepang dibiarkan di wilayah ini.
- 6 Juni
- Perundingan antara Belanda dan Jepang gagal. Pemerintah Hindia Belanda menjawab bahwa tidak akan ada konsesi yang akan diberikan kepada Jepang, dan bahwa semua produk strategis (termasuk minyak dan karet) telah dikontrakkan untuk dikapalkan ke
Inggris
dan
Amerika Serikat
.
- 11 Juli
-
Volksraad
membentuk sebuah milisi Indonesia.
- 25 Juli
- Jepang mengumumkan pembentukan sebuah "protektorat" atas
Indochina
.
- 26 Juli
- Semua aset Jepang di
Hindia Belanda
dibekukan.
- 30 Juli
- Pemerintah Belanda di pengasingan menjanjikan untuk mengadakan konferensi tentang Indonesia setelah perang.
- 30 November
- Angkatan Laut Belanda di Hindia mulai dimobilisasi.
- 5 Desember
- Pemerintah Hindia Belanda mengirim permintaan kepada
Australia
untuk mengirimkan pasukannya ke
Ambon
dan
Timor
. Pesawat-pesawat Angkatan Udara Australia dan personilnya tiba pada
7 Desember
.
- 8 Desember
- Jepang menyerang
Malaya
, mendarat di ujung selatan
Thailand
dan utara Malaya. Jepang mulai menyerang
Filipina
. Belanda, di antara bangsa-bangsa lainnya, perang terhadap Jepang.
- 10 Desember
- Kapal-kapal perang Inggris, Prince of Wales dan Repulse ditenggelamkan dalam perbedaan beberapa jam saja satu sama lain di lepas pantai Malaya.
- 16 Desember
- Orang-orang Aceh yang anti Belanda mengadakan hubungan dengan pasukan-pasukan Jepang di Malaya.
- 17 Desember
? Pasukan yang dipimpin oleh Australia mendarat di
Timor Portugis
. Diktator Portugal Salazar memprotes.
- 17 Desember
- Jepang melakukan serangan udara atas
Ternate
.
- Jepang mendarat di
Sarawak
.
- 22 Desember
? Pasukan invasi utama Jepang mendarat di Filipina.
- Hatta menulis sebuah artikel surat kabar yang menyerukan agar bangsa Indonesia melawan Jepang.
- 24 Desember
- Jepang menyerang pasukan-pasukan Inggris di
Kuching
, Sarawak.
- 2 Januari
- Jepang merebut kota
Manila
.
- 3 Januari
- Jepang merebut
Sabah
.
- 6 Januari
- Jepang merebut
Brunei
.
- 6 Januari
? Serangan udara Jepang pertama atas Ambon.
- 10 Januari
- Jepang mulai menginvasi Indonesia di Borneo (
Tarakan
) dan Celebes (
Manado
).
- 11 Januari
- Jepang merebut Tarakan.
- 12 Januari
-
Van Mook
melakukan perjalanan darurat ke
Amerika Serikat
, meminta tambahan pasukan, dan agar Hindia Belanda tidak dilupakan dalam pertahanan
Sekutu
.
- 13 Januari
- Jepang merebut Manado.
- 15 Januari
- Jen. Wavell dari Inggris mengambil alih komando atas ABDACOM, komando gabungan Sekutu pertama (Australia, Inggris, Belanda, Amerika) di dalam perang.
- 16 Januari
? Agen-agen Aceh kembali dari Malaya dengan janji-janji dukungan Jepang dalam melawan Belanda.
- 23 Januari
- Jepang merebut
Balikpapan
meskipun terdapat serangan balasan dari Belanda dan A.S.
- 25 Januari
- Jepang merebut
Kendari
di Celebes.
- 30 Januari
- Jepang menyerang Ambon. Pasukan-pasukan
KNIL
dan Australia menghancurkan pasokan agar tidak jatuh ke tangan Jepang. Kota Ambon direbut dalam tempo 24 jam. Pertempuran berlanjut hingga
2 Februari
. Sejumlah 90 persen pasukan pertahanan Australia menjadi korban, banyak di antaranya yang dibantai pada Februari setelah ditawan.
- Pasukan Inggris mengevakuasi Malaya dan lari ke Singapura.
- 1 Februari
- Jepang merebut
Pontianak
.
- 3 Februari
- Jepang mengebom
Surabaya
.
[41]
- 4 Februari
? Pertempuran
Selat Makassar
(pertempuran laut antara Kalimantan dan Sulawesi): Angkatan Udara dan Laut Jepang memaksa Sekutu untuk mundur hingga ke
Cilacap
. Jepang maju hingga ke Celebes.
- 6 Februari
- Jepang mulai mengebom
Palembang
.
- 8 Februari
- Jepang mulai melakukan serangan utama atas
Singapura
.
- 9 Februari
- tiga divisi tentara Jepang mendarat di Singapura.
[42]
- 10 Februari
- Jepang merebut Makassar.
- 13 Februari
- Jepang mengerahkan pasukan terjung payung ke Palembang. Dalam tiga hari,Palembang jatuh ke tangan Tentara Jepang.
[43]
- 15 Februari
- Singapura jatuh; 130.000 pasukan di bawah komando Inggris ditawan sebagai tawanan perang.
- 18 Februari
- Van Mook, di Australia, memohon agar pasukan Sekutu melakukan serangan. Bali diduduki Jepang.
- 19 Februari
? Pertempuran
Selat Badung
(pertempuran laut antara
Bali
dan
Lombok
): sebuah satuan kecil pasukan Jepang memukul mundur pasukan Belanda dan Australia. Jepang mendarat di Bali. Serangan udara pertama Jepang atas
Darwin
, Australia.
- 20 Februari
- Jepang mendarat di Timor dan tanggal 24 Februari tentara Jepang telah menguasai Timor.
- 23 Februari
? Revolusi melawan Belanda dimulai di Aceh dan Sumatera Utara, dengan dukungan Jepang.
- Belanda memindahkan Soekarno ke
Kota Padang
; Soekarno lolos dalam kekacauan sementara Belanda melakukan evakuasi.
- Belanda mengevakuasi Sjahrir dan Hatta dari Banda lewat udara beberapa menit sebelum Jepang mulai mengebom pulau itu.
- Jepang mengklaim Timor; pasukan-pasukan Australia terus melakukan perang gerilya.
- 27 Februari
Pertempuran Laut Jawa: Dalam pertempuran di
Laut Jawa
dekat Surabaya yang berlangsung selama tujuh jam, Angkatan Laut Sekutu dihancurkan, kapal-kapal perusak Amerika lolos ke Australia. Sekutu kehilangan lima kapal perangnya, sedangkan Jepang hanya menderita kerusakan pada satu kapal perusaknya (Destroyer). Rear Admiral Karel Willem Frederik Marie Doorman, Komandan Angkatan Laut Hindia Belanda, yang baru dua hari sebelumnya, tanggal 25 Februari 1942 ditunjuk menjadi Tactical Commander armada tentara Sekutu ABDACOM, tenggelam bersama
kapal benderanya
De Ruyter
.
Tanggal 28 Februari 1942, Tentara Angkatan Darat ke-16 di bawah pimpinan Letnan Jenderal
Hitoshi Imamura
mendarat di tiga tempat di Jawa. Pertama adalah pasukan Divisi ke-2 mendarat di
Merak
,
Banten
, kedua adalah Resimen ke-230 di
Eretan Wetan
, dekat Indramayu dan yang ketiga adalah Divisi ke-48 beserta Resimen ke-56 di
Kragan
. Ketiganya segera menggempur pertahanan tentara Belanda. Setelah merebut Pangkalan Udara Kalijati (sekarang
Lanud Suryadarma
), Letnan Jenderal Imamura membuat markasnya di sana. Imamura memberikan ultimatum kepada Belanda, bahwa apabila tidak menyerah, maka tentara Jepang akan menghancurkan tentara Belanda.
Pada Maret 1942, pasukan-pasukan Sekutu di Jawa diberitahukan oleh mata-mata bahwa suatu kekuatan Jepang sejumlah 250.000 sedang mendekati Bandung, sementara kenyataannya kekuatannya hanya sepersepuluh jumlah itu. Informasi yang keliru itu mungkin merupakan bagian dari alasan mengapa Sekutu menyerah di Jawa.
Belanda sesungguhnya memindahkan kaum Komunis yang ditahan di kamp-kamp penjara di Hindia Belanda, sebagian dari mereka sejak 1926, ke penjara-penjara di Australia ketika Jepang tiba.
- 1 Maret
- Pertempuran Selat Sunda: Pasukan invasi Jepang mendarat di Banten.
- Pasukan invasi Jepang mendarat di sebelah barat Surabaya.
- Serangan udara Jepang atas Medan.
- 5 Maret
- Jepang menduduki Boyolali.
[44]
- 7 Maret
- Jepang merebut Cilacap.
- 7 Maret
-
Rangoon
jatuh ke tangan Jepang.
- 8 Maret
- Jepang menguasai Surabaya ditandai dengan pengibaran bendera Jepang di atas Jembatan Wonokromo.
[41]
- 9 Maret
- Gubernur Jenderal Hindia-Belanda
Tjarda
menyerah tanpa syarat kepada Jepang
[45]
[46]
ditandai dengan penandatanganan dokumen kapitulasi,
[47]
Pada 9 Maret 1942, Gubernur Jenderal Jonkheer Tjarda van Starkenborgh Stachouwer bersama Letnan Jenderal Hein ter Poorten, Panglima Tertinggi Tentara India-Belanda datang ke
Kalijati
dan dimulai perundingan antara Pemerintah Hindia Belanda dengan pihak Tentara
Jepang
yang dipimpin langsung oleh Letnan Jenderal
Imamura
. Imamura menyatakan, bahwa Belanda harus menandatangani pernyataan menyerah tanpa syarat. Letnan Jenderal ter Poorten, mewakili Gubernur Jenderal menanda-tangani pernyataan menyerah tanpa syarat. Dengan demikian secara
de facto
dan
de jure
, seluruh wilayah bekas Hindia Belanda sejak itu berada di bawah kekuasaan dan administrasi Jepang. Hari itu juga, tanggal 9 Maret Jenderal
Hein ter Poorten
memerintahkan kepada seluruh tentara Hindia Belanda untuk juga menyerahkan diri kepada balatentara Kekaisaran Jepang.
Para penguasa yang lain, segera melarikan diri. Dr.
Hubertus Johannes van Mook
, Wakil Gubernur Jenderal untuk Hindia Belanda bagian timur,
Dr. Charles Olke van der Plas
, Gubernur Jawa Timur, melarikan diri ke
Australia
. Jenderal
Ludolf Hendrik van Oyen
,
perwira
Angkatan Udara Kerajaan Belanda
melarikan diri dan meninggalkan isterinya di
Bandung
. Tentara KNIL yang berjumlah sekitar 20.000 di Jawa yang tidak sempat melarikan diri ke Australia ditangkap dan dipenjarakan oleh tentara Jepang. Sedangkan orang-orang Eropa lain dan juga warganegara
Amerika Serikat
, diinternir. Banyak juga warga sipil tersebut yang dipulangkan kembali ke Eropa.
Secara resmi Jepang telah menguasai Indonesia sejak tanggal 8 Maret 1942, ketika Panglima Tertinggi Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat di Kalijati, Subang. Jepang tanpa banyak menemui perlawanan yang berarti berhasil menduduki Indonesia. Bahkan, bangsa Indonesia menyambut kedatangan balatentara Jepang dengan perasaan senang, perasaan gembira dan disambut baik karena akan membebaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan bangsa Belanda.
- 11 Maret
- Perlawanan Aceh terlibat dalam pertempuran dengan Belanda yang sedang mengundurkan diri.
- 12 Maret
- Jepang mendarat di Peureulak, Kureng Raya, dan Sabang (Aceh).
[48]
- 12 Maret
- Jepang tiba di Medan.
[49]
- 17 Maret
- Jepang memasuki Kota Padang
[50]
[51]
Soekarno, yang gagal diungsikan Belanda ke Australia karena kedatangan Jepang, untuk beberapa minggu tinggal di Sumatera Barat.
[50]
[52]
- 28 Maret
- Pasukan Belanda terakhir di Sumatra menyerah di Kutatjane, di selatan Aceh.
- Jepang melarang semua kegiatan politik dan semua organisasi yang ada. Volksraad dihapuskan. Bendera merah-putih-biru dilarang.
- Tentara Ke-16
menguasai Jawa dan Madura (markas besar di
Batavia/Jakarta
); Tentara Ke-25 menguasai Sumatra (markas besar di
Singapura
. Tanggal 1 Mei 1943 pindah ke
Bukittinggi
); Armada Ekspedisi Selatan Ke-2 menguasai Indonesia timur (markas besar di
Makassar
).
Pada April 1942, sekitar 200 tentara Sekutu yang telah melarikan diri ke bukit-bukit di Jawa Timur dan terus berperang, ditangkap oleh Jepang di bawah perintah Imamura. Mereka dikumpulkan dan dimasukkan ke kandang-kandang ternak dari bambu, dibawa dengan kereta-kereta api terbuka ke Surabaya, lalu dibawa ke laut dan dilemparkan ke ikan-ikan hiu, sementara masih berada di dalam kandang-kandang bambu itu. Imamura dinyatakan bersalah atas kekejaman ini oleh sebuah peradilan militer Australia setelah perang.
- 7 April
? Tiga orang pegawai Radio (
NIROM
) Hindia Belanda dihukum mati karena memainkan lagu kebangsaan Belanda pada
18 Maret
, setelah menyerahnya Belanda.
- 7 April
- Jepang merebut Ternate.
- ABDACOM dibubarkan. Inggris dan Amerika membagi tanggung jawab perang: Inggris akan mencoba untuk merebut kembali Malaya dan Sumatra serta Burma. Sisanya di Pasifik dan Indonesia menjadi tanggung jawab AS (yang bekerja sama dengan Australia).
- 19 April
- Jepang merebut Hollandia (kini
Jayapura
).
- 29 April
- Jepang membentuk
Gerakan 3A
.
- 17 Juni
? Pemerintah Belanda di pengungsian di London membentuk dewan konsultatif untuk urusan-urusan Hindia Belanda.
Pilihan satu-satunya yang dimiliki Soekarno dan Hatta adalah pura-pura bekerja sama dengan Jepang. Tujuan akhirnya, sudah tentu, bukanlah untuk mendukung Jepang, melainkan untuk mendapatkan kemerdekaan untuk Indonesia. Belakangan, Belanda yang kembali akan mencoba untuk menuduh Soekarno sebagai kolaborator Jepang guna mendapatkan dukungan Inggris dalam menghadapi republik Indonesia yang baru terbentuk.
Sjahrir
memimpin gerakan di bawah tanah dari rumah kakak perempuannya di Cipanas, dekat Bogor. Informasi sering kali dan dengan diam-diam dibagikan Soekarno, yang mendapatkannya dari lingkaran dalam Jepang, dan Sjahrir.
- Satuan sisa-sisa tentara KNIL dikirim ke Kai, Aru dan Kepulauan Tanimbar.
- Jepang mengumpulkan Soekarno, Hatta, dan Sjahrir di Jakarta.
- Soekarno, Hatta, Sjahrir bertemu secara rahasia: Soekarno untuk mengumpulkan massa untuk kemerdekaan, Hatta untuk menangani hubungan-hubungan diplomatik, Sjahrir untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan bawah tanah.
- Soekarno menerima tawaran Jepang untuk menjadi pemimpin pemerintah Indonesia, tetapi bertanggung jawab kepada militer Jepang.
- 30 Juli
- Jepang menduduki Kep. Kai dan Aru, setelah sejumlah perlawanan di Kai.
- 31 Juli
- Jepang merebut Kep. Tanimbar sejumlah perlawanan oleh KNIL dan detasemen-detasemen Australia di Saumlaki.
Agustus, September, Oktober
sunting
- 29 Agustus
- Jepang mulai memindahkan sejumlah pasukan dari Sumatra dan Jawa ke Kep. Solomon.
- September, orang-orang Muslim Indonesia menolak untuk memberi hormat kepada Kaisar Jepang di Tokyo. Peristiwa di Sukamanah, Singaparna Tasikmalaya-Jawa Barat bukti nyata penolakan tersebut. Haji Zaenal Mustafa mengangkat senjata kepada Jepang walaupun kemudian berhasil ditumpas dan dia dihukum mati di Ancol. Sebagai penghormatan, nama Haji Zaenal Mustafa menjadi nama jalan terpenting di Tasikmalaya.
- Oktober, Kemajuan militer Jepang di Pasifik terhenti; para komandan Jepang disuruh mengembangkan sentimen-sentimen pro-Jepang di wilayah-wilayah pendudukan.
- 16 Oktober
? Tentara ke-16 Jepang mengirimkan pasukan-pasukan pengawal ke Lombok, Sumba dan Timor.
Pada mulanya, propaganda Jepang kedengaran seperti perbaikan dibandingkan dengan pemerintahan Belanda. Setelah itu, pasukan-pasukan Jepang mulai mencuri makanan dan menangkapi orang untuk dijadikan pekerja paksa, sehingga pandangan bangsa Indonesia terhadap mereka mulai berbalik.
Militer Jepang membuat tiga kesalahan besar terhadap bangsa Indonesia:
- kerja paksa: banyak laki-laki Indonesia diambil dari tengah keluarga mereka dan dikirim hingga ke Burma untuk melakukan pekerjaan pembangunan dan banyak pekerjaan berat lainnya dalam kondisi-kondisi yang sangat buruk. Ribuan orang mati atau hilang.
- pengambilan paksa: tentara-tentara Jepang dengan paksa mengambil makanan, pakaian dan berbagai pasokan lainnya dari keluarga-keluarga Indonesia, tanpa memberikan ganti rugi. Hal ini menyebabkan kelaparan dan penderitaan semasa perang.
- perbudakan paksa terhadap perempuan: banyak perempuan Indonesia yang dijadikan "wanita penghibur" bagi tentara-tentara Jepang.
Selain itu, Jepang menahan banyak warga sipil Belanda di kamp-kamp tahanan dalam kondisi-kondisi yang sangat buruk, dan memperlakukan tahanan perang militer di Indonesia dalam keadaan yang buruk pula.
Namun, kejahatan-kejahatan perang di tempat yang sangat serius pada kenyataannya tidak seburuk dengan apa yang dilakukan di
Tiongkok
atau
Korea
pada masa yang sama. Sejumlah komandan, seperti misalnya Jenderal
Hitoshi Imamura
di Jawa, secara terbuka dikritik di koran-koran Jepang karena terlalu lunak. Bahkan ada sejumlah perwira Jepang yang bersimpati dengan gagasan kemerdekaan Indonesia, dan yang bahkan memberikan dukungan mereka kepada tokoh-tokoh dan organisasi politik Indonesia, hingga kepada Soekarno sendiri.
- Januari, Jepang menangkap
Amir Sjarifuddin
untuk mematahkan gerakan perlawanannya. Sjarifuddin dijatuhi hukuman mati, tetapi Soekarno mengintervensi dan membelanya atas nama pribadi.
- 9 Februari
- Jepang mengirim tambahan pasukan ke
Tanimbar
,
Kepulauan Kai
dan
Irian Barat
.
- 10 Februari
- Gerilyawan Australia ditarik dari Timor Portugis setelah setahun berperang di dalam hutan.
- Maret -
R?musha
tiba di
Pekanbaru
untuk pembangunan
jalur kereta api Pekanbaru-Muaro
.
- 9 Maret
- Jepang membentuk Putera (
Pusat Tenaga Rakyat
), sebuah sayap organisasi politik. Soekarno menjadi ketuanya, Hatta dan Ki Hadjar Dewantara salah satu anggotanya.
- Jepang membentuk sayap militer lokal, disebut
Heiho
untuk menjadi unit reguler Jepang. Tentara Heiho dari Indonesia adalah kombinasi antara sukarelawan dan milisi. Tentara Jepang membedakan perlakuan terhadap Heiho dan tentara Jepang.
- 1 Mei
- Markas Tentara Ke-25 di
Singapura
pindah ke
Bukittinggi
.
- Juli - Jepang menangkap sekitar 1000 pejuang di Kalimantan Selatan
- 7 Juli
- Perdana Menteri Jepang
Hideki Tojo
menjanjikan pemerintahan otonomi terbatas bagi Indonesia dalam pidatonya di
Gambir
.
- 13 Agustus
- Amerika melancarkan serangan bom dari Australi terhadap Balikpapan.
- Jepang mulai mengambil alih perkebunan gula untuk menguasai produksi gula. Para manajer Eropa dikirim
kamp interniran
. Di sekitar waktu ini, banyak Gereja Kristen Protestan didirikan oleh orang Indonesia setelah pendeta dan misionaris Belanda dikirim ke kamp interniran Jepang.
- September, pemberontakan melawan Jepang berhasil ditumpas di Kalimantan Selatan dan Barat.
- 8 September
- Perintah dari Markas Besar Militer Jepang di Saigon untuk membentuk "
Giyugun
" (angkatan bersenjata lokal) di sepanjang Asia Tenggara. Pada akhir peperangan, sekitar dua juta orang Indonesia telah direkrut untuk menjadi Giyugun atau menjadi Heiho. Jepang merasa perlu merekrut orang lokal untuk pertahanan, karena tentara Jepang terus ditarik untuk perang dengan Sekutu di Pasifik.
- 3 Oktober
- Jepang membentuk Giyugun di Sumatra dan Jawa. Pasukan di Jawa disebut PETA (
Pembela Tanah Air
). Banyak tokoh yang tergabung dalam PETA, termasuk
Soedirman
dan
Soeharto
. Aktivis kemerdekaan menganggap pelatihan militer tidak begitu mendukung kekuatan Jepang dibanding persiapan untuk kemungkinan kemerdekaan. Pada pertengahan 1945, ada 120.000 pejuang tergabung dalam PETA. Kelompok ini yang kemudian akan membentuk inti Angkatan Bersenjata Indonesia.
[53]
- 24 Oktober
- Payung organisasi
MIAI
berganti nama menjadi
Masyumi
(Majelis Syurah Muslimin Indonesia).
- Jepang mulai melancarkan kerja paksa terhadap penduduk desa (
r?musha
), ribuan orang mati dan hilang. Jepang mulai menjarah beras.
- Brigade Angkatan Laut Belanda di pengasingan mulai pelatihan pada
Camp Lejeune
,
North Carolina
, dengan tujuan akhir merebut kembali Hindia Belanda.
- 3 November
- Hatta berpidato menghimbau orang Indonesia untuk bergabung dengan PETA.
- 10 November
- Soekarno, Hatta, dan Kyai
Bagus Hadikusumo
berangkat ke Tokyo untuk bertemu dengan Kaisar Jepang. Ini adalah pertama kali Soekarno bepergian ke luar negeri.
- Desember - Barisan Hizbullah dibentuk oleh Jepang, sebuah angkatan perang pemuda Muslim yang berhubungan dengan Masyumi.
- Januari,
Putera
digantikan oleh
Jawa Hokokai
. Soekarno menjadi pemimpinnya.
- 19 April
- Sekutu menjatuhkan bom di Sabang, Aceh.
- 22 April
- Sekutu menguasai Hollandia (sekarang Jayapura).
- 9 Mei
- Komandan Jepang memutuskan meninggalkan Irian Barat.
- 17 Mei
- Serangan udara Sekutu di Surabaya.
- 21 Mei
- Tentara Amerika mendarat di Biak.
- 4 Juni
- Jepang melancarkan serangan balik ke Biak.
- Agustus,
Barisan Pelopor
yang dibentuk oleh sayap pemuda Jawa Hokokai (setelah kemerdekaan berganti nama menjadi Barisan Benteng).
- 11 Agustus
- Serangan udara Sekutu di Palembang.
- 28 Agustus
- Ambon luluh lantak akibat serangan udara Sekutu.
- 7 September
- Jenderal
Koiso
menjanjikan Indonesia akan merdeka dalam waktu yang tidak lama lagi.
- 8 September
- tentara Amerika berhasil mengusir Jepang dari Biak.
- 15 September
- Sekutu mendarat di
Morotai
. Otoritas Jepang mulai mengorganisir dewan regional (dengan kekuasaan sebagai penasihat saja).
- Oktober, tentara Australia mulai melancarkan serangan bom ke Balikpapan. Jepang mengorganisir sebuah
Dewan Penasehat Pusat
, serupa dengan Volksraad, namun tanpa kekuasaan legislatif.
- November, Gubernur Militer
Kumashaki Harada
digantikan oleh
Shigeichi Yamamoto
.
Pakubuwono XII
menjadi
Susuhunan
Surakarta.
Makam Kalibanteng, tempat dimakamkannya banyak warga sipil Belanda yang meninggal di kamp interniran Jepang.
- 3 Mei
- Gerilyawan Aceh menyerang pos Jepang di
Pandrah
, berhasil membunuh seluruh tentara Jepang.
- 29 Mei
- Diselenggarakan sidang pertama BPUPKI yang berlangsung sampai
1 Juni
.
Soepomo
berpidato tentang integrasi nasional dan melawan individualisme perorangan.
Muhammad Yamin
mengusulkan bahwa negara baru tersebut juga sekaligus mengklaim
Sarawak
,
Sabah
,
Malaya
,
Timor Portugis
, dan seluruh wilayah Hindia Belanda sebelum perang. Yamin juga menyarankan bahwa Indonesia baru harus mengabaikan hukum internasional dan mendeklarasikan semua area samudra antara pulau-pulau sebagai perairan teritorial. Kontroversi terus berlanjut di antara peserta sidang BPUPKI mengenai aturan Islam dalam Indonesia yang baru.
- Maeda mendukung perjalanan Soekarno dan Hatta ke Bali dan Banjarmasin untuk berpidato.
- 1 Juni
- Soekarno menjelaskan tentang doktrin "
Pancasila
" di depan BPUPKI.
- 10 Juni
- Tentara Australia mendarat di Brunei, tentara Belanda mendarat di Sumatera Utara.
- 22 Juni
- Sebuah komisi khusus dipimpin Soekarno dibentuk untuk memecahkan perselisihan atas peran Islam dalam Republik yang baru, dan setuju dengan menghadiahkan bahasa kompromi, yang kemudian dikenal sebagai
Piagam Jakarta
. Bahasa kompromi ini menyebutkan bahwa hanya yang beragama Islam yang diwajibkan untuk mengikuti Hukum Islam.
- 24 Juni
- Tentara Sekutu mendarat di Halmahera.
- Militer Jepang mengadakan pertemuan di Singapura. Merencanakan pengalihan kekuasaan Indonesia kepada pimpinan pejuang kemerdekaan Indonesia.
- 1 Juli
- Tentara Australia menguasai Balikpapan, pesawat Amerika menjatuhkan bom di
Watampone
.
- 8 Juli
- Sekolah Tinggi Islam didirikan di Jakarta (sekarang menjadi Universitas Islam Indonesia (UII)) yang berpusat di Yogyakarta seiring perpindahan ibu kota Indonesia ke Yogyakarta saat Agresi Militer Belanda ke-II)
- 10 Juli
-
17 Juli
- Diselenggarakan sidang kedua BPUPKI untuk membicarakan rancangan undang-undang dasar untuk Indonesia. Hatta melakukan kritik terhadap pernyataan Yamin, dan menyarankan Irian Barat sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam Indonesia. Soekarno mendukung Yamin. Haji Agus Salim menyarankan agar rakyat yang berada di bawah bekas kekuasaan Inggris dan Portugis dapat memilih apakan akan bergabung dengan Indonesia atau tidak. Mayoritas anggota memilih bahwa Indonesia harus memasukkan
Malaya
,
Sarawak
,
Sabah
dan
Timor Portugis
, seluruh wilayah Hindia Belanda sebelum perang.
- 11 Juli
- Amerika melancarkan serangan udara di Sabang.
Periode menjelang Kemerdekaan RI
sunting
- Pada
6 Agustus
1945
, 2 bom atom dijatuhkan ke dua kota di Jepang,
Hiroshima
dan
Nagasaki
oleh
Amerika Serikat
. Ini menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
- 7 Agustus
-
BPUPKI
berganti nama menjadi PPKI (
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
).
- Pada
9 Agustus
1945
Soekarno, Hatta dan
Radjiman Wedyodiningrat
diterbangkan ke
Vietnam
untuk bertemu
Marsekal Terauchi
. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang menuju kehancuran tetapi Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus.
- Sementara itu, di Indonesia,
Sutan Syahrir
telah mendengar berita lewat radio pada tanggal
10 Agustus
1945
, bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang. Saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air pada tanggal
14 Agustus
1945
, Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan. Namun Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap.
- 15 Agustus
- Jepang menyerah kepada
Sekutu
. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Belanda.
- Para pemuda pejuang, termasuk
Chaerul Saleh
, yang tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran, dan pada dini hari tanggal
16 Agustus
1945
mereka menculik Soekarno dan Hatta, dan membawanya ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai
peristiwa Rengasdengklok
. Di sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk melawan Jepang, apa pun risikonya.
Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta, bertemu dengan Jenderal
Moichiro Yamamoto
dan bermalam di kediaman Laksamana Muda
Maeda Tadashi
. Dari komunikasi antara Hatta dan tangan kanan komandan Jepang di Jawa ini, Soekarno dan Hatta menjadi yakin bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu, dan tidak memiliki wewenang lagi untuk memberikan kemerdekaan.
- Mengetahui bahwa proklamasi tanpa pertumpahan darah telah tidak mungkin lagi, Soekarno, Hatta dan anggota
PPKI
lainnya malam itu juga rapat dan menyiapkan teks
Proklamasi
yang kemudian dibacakan pada pagi hari tanggal
17 Agustus
1945
.
Tentara
Pembela Tanah Air
, kelompok muda radikal, dan rakyat Jakarta mengorganisasi pertahanan di kediaman
Soekarno
. Selebaran kemudian dibagi-bagikan berisi tentang pengumuman proklamasi kemerdekaan.
Adam Malik
juga mengirim pesan singkat pengumuman
Proklamasi
ke luar negeri. Meskipun pendudukan Jepang memiliki aspek negatif, seperti
kerja paksa
dan penggunaan bahasa Jepang, itu juga memainkan peran penting dalam mempersiapkan jalan bagi
kemerdekaan Indonesia
. Pada tahun 1945,
Soekarno
dan
Hatta
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
[54]
Rapat kedua
KNIP
yang diketuai oleh
Sutan Syahrir
pada tanggal 25-26 November 1945
18 Agustus
- PPKI membentuk sebuah pemerintahan sementara dengan Soekarno sebagai Presiden dan Hatta sebagai Wakil Presiden. Piagam Jakarta yang memasukkan kata "Islam" di dalam sila Pancasila, dihilangkan dari mukadimah konstitusi yang baru.
Republik Indonesia yang baru lahir ini terdiri 8 provinsi:
Sumatra
,
Kalimantan
,
Jawa Barat
,
Jawa Tengah
,
Jawa Timur
,
Sulawesi
,
Maluku
, dan
Sunda Kecil
.
Pada
22 Agustus
Jepang mengumumkan mereka menyerah di depan umum di Jakarta. Jepang melucuti senjata mereka dan membubarkan PETA Dan Heiho. Banyak anggota kelompok ini yang belum mendengar tentang kemerdekaan.
23 Agustus
- Soekarno mengirimkan pesan radio pertama ke seluruh negeri Indonesia.
Badan Keamanan Rakyat
, angkatan bersenjata Indonesia yang pertama mulai dibentuk dari bekas anggota PETA dan Heiho. Beberapa hari sebelumnya, beberapa batalion PETA telah diberitahu untuk membubarkan diri.
29 Agustus
- Rancangan konstitusi bentukan PPKI yang telah diumumkan pada 18 Agustus, ditetapkan sebagai
UUD 45
. Soekarno dan Hatta secara resmi diangkat menjadi Presiden dan Wakil Presiden. PPKI kemudian berubah nama menjadi KNIP (
Komite Nasional Indonesia Pusat
). KNIP ini adalah lembaga sementara yang bertugas sampai pemilu dilaksanakan. Pemerintahan Republik Indonesia yang baru,
Kabinet Presidensial
, mulai bertugas pada
31 Agustus
.
Sesuai dengan
perjanjian Wina
pada tahun
1942
, bahwa negara-negara
sekutu
bersepakat untuk mengembalikan wilayah-wilayah yang kini diduduki Jepang pada pemilik koloninya masing-masing bila Jepang berhasil diusir dari daerah pendudukannya.
Menurut Sekutu sebagai pihak yang memenangkan
Perang Dunia II
,
Lord Mountbatten
sebagai Komandan Tertinggi Sekutu di Asia Tenggara adalah orang yang diserahi tanggung jawab kekuasaan atas Sumatra dan Jawa. Tentara Australia diberi tanggung jawab terhadap Kalimantan dan Indonesia bagian Timur.
Pada
23 Agustus
1945
tentara Belanda mendarat di Sabang, Aceh.
15 September
1945, tentara sekutu tiba di Jakarta, ia didampingi Dr
Charles van der Plas
, wakil Belanda pada Sekutu. Kehadiran tentara sekutu ini, diboncengi
NICA
(Netherland Indies Civil Administration - pemerintahan sipil Hindia Belanda) yang dipimpin oleh Dr
Hubertus J van Mook
.
Dampak Pendudukan Jepang Dalam Berbagai Aspek Kehidupan Bangsa Indonesia
sunting
Kebijakan pertama yang dilakukan Dai Nippon (大日本、だいにっぽん、Jepang Raya) adalah melarang semua rapat dan kegiatan politik. Pada tanggal
20 Maret
1942
, dikeluarkan peraturan yang membubarkan semua organisasi politik dan semua bentuk perkumpulan. Pada tanggal
8 September
1942
dikeluarkan UU no. 2 Jepang mengendalikan seluruh organisasi nasional.
Selain itu, Jepang pun melakukan propaganda untuk menarik simpati bangsa Indonesia dengan cara:
- Menganggap Jepang sebagai saudara tua bangsa Asia (
Hakko Ichiu
)
- Melancarkan
semboyan 3A
(Jepang cahaya Asia, Jepang pelindung Asia, Jepang pemimpin Asia)
- Melancarkan simpati lewat pendidikan berbentuk beasiswa pelajar.
- Menarik simpati umat Islam untuk pergi Haji
- Menarik simpati organisasi Islam MIAI.
- Melancarkan politik dumping
- Mengajak untuk bergabung tokoh-tokoh perjuangan Nasional seperti: Ir. Soekarno, Drs. M. Hatta serta Sutan Syahrir, dengan cara membebaskan tokoh tersebut dari penahanan Belanda.
Selain propaganda, Jepang juga melakukan berbagai tindakan nyata berupa pembentukan badan-badan kerjasama seperti berikut:
- Putera (Pusat Tenaga Rakyat) dengan tujuan membujuk kaum Nasionalis sekuler dan intelektual agar menyerahkan tenaga dan pikirannya untuk mengabdi kepada Jepang.
- Jawa Hokokai (Himpunan kebaktian Jawa) merupakan organisasi sentral dan terdiri dari berbagai macam profesi (dokter, pendidik, kebaktian wanita pusat dan perusahaan).
Penerapan sistem Autarki (daerah yang harus memenuhi kebutuhan sendiri dan kebutuhan perang). Sistem ini diterapkan di setiap wilayah ekonomi. Contoh Jawa menjadi 17 daerah, Sumatra 3 daerah, dan Meinsefu (daerah yang diperintah Angkatan Laut) 3 daerah.
Setelah penyerahan kekuasaan dari Belanda kepada Jepang di Kalijati maka seluruh daerah Hindia Belanda menjadi 3 daerah pemerintahan militer:
- Daerah Jawa dan Madura dikuasai oleh
Tentara Ke-16
(第十六軍、だいじゅうろくぐん、Dai J?roku Gun) yang dijuluki dengan Osamu (治、おさむ) dengan markas di Batavia (
Jakarta
).
- Daerah Sumatra dikuasai oleh Tentara Ke-25 (第二十五軍、だいにじゅうごぐん、Dai Nij?go Gun) yang dijuluki dengan Tomi (富、とみ) dengan markas di
Singapura
(tanggal 1 Mei 1943 pindah ke
Bukittinggi
).
[55]
- Daerah Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua dikuasai oleh Armada Ekspedisi Selatan Ke-2 (第二南遣艦隊、だいになんけんかんたい、Dai Ni Nanken Kantai) dengan markas di
Makassar
.
Selain kebijakan politik di atas, pemerintah Militer Jepang juga melakukan perubahan dalam birokrasi pemerintahan, diantaranya adalah pembentukan organisasi pemerintahan di tingkat pusat dengan membentuk Departemen dan pembentukan
Cou Sang In
/dewan penasehat. Untuk mempermudah pengawasan dibentuk tiga pemerintahan militer yakni:
- Pembentukan Angkatan Darat/
Gunseibu
, membawahi Jawa dan Madura dengan Batavia sebagai pusat dan dikenal dengan tentara ke enam belas dipimpin oleh Hitoshi Imamura.
- Pembentukan Angkatan Darat/
Rikuyun
, yang membawahi Sumatra dengan pusat Bukit Tinggi (Sumatera Barat) yang dikenal dengan tentara ke dua puluh lima dipimpin oleh Jendral Tanabe.
- Pembentukan Angkatan Laut/
Kaigun
, yang membawahi Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian dengan pusatnya Ujung Pandang (Makasar) yang dikenal dengan Armada Selatan ke dua dengan nama Minseifu dipimpin Laksamana Maeda.
Untuk kedudukan pemerintahan militer sementara khusus Asia Tenggara berpusat di Dalat/Vietnam.
Pada kedua aspek ini, Anda akan menemukan bagaimana praktik eksploitasi ekonomi dan sosial yang dilakukan Jepang terhadap bangsa Indonesia dan Anda bisa membandingkan dampak ekonomi dan sosial dengan dampak politis dan birokrasi. Hal-hal yang diberlakukan dalam sistem pengaturan ekonomi pemerintah Jepang adalah sebagai berikut:
- Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang maka seluruh potensi sumber daya alam dan bahan mentah digunakan untuk industri yang mendukung mesin perang. Jepang menyita seluruh hasil perkebunan, pabrik, Bank dan perusahaan penting. Banyak lahan pertanian yang terbengkelai akibat titik berat kebijakan difokuskan pada ekonomi dan industri perang. Kondisi tersebut menyebabkan produksi pangan menurun dan kelaparan serta kemiskinan meningkat drastis.
- Jepang menerapkan sistem pengawasan ekonomi secara ketat dengan sanksi pelanggaran yang sangat berat. Pengawasan tersebut diterapkan pada penggunaan dan peredaran sisa-sisa persediaan barang. Pengendalian harga untuk mencegah meningkatnya harga barang. Pengawasan perkebunan
teh
,
kopi
,
karet
,
tebu
dan sekaligus memonopoli penjualannya. Pembatasan teh, kopi dan
tembakau
, karena tidak langsung berkaitan dengan kebutuhan perang. Monopoli
tebu
dan
gula
, pemaksaan menanam pohon jarak dan kapas pada lahan pertanian dan perkebunan merusak tanah.
- Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki (memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan menunjang kegiatan perang). Konsekuensinya tugas rakyat beserta semua kekayaan dikorbankan untuk kepentingan perang. Hal ini jelas amat menyengsarakan rakyat baik fisik maupun material.
Pada tahun 1944, kondisi politis dan militer Jepang mulai terdesak, sehingga tuntutan akan kebutuhan bahan-bahan perang makin meningkat. Untuk mengatasinya pemerintah Jepang mengadakan kampanye penyerahan bahan pangan dan barang secara besar-besaran melalui Jawa Hokokai dan Nagyo Kumiai (koperasi pertanian), serta instansi resmi pemerintah. Dampak dari kondisi tersebut, rakyat dibebankan menyerahkan bahan makanan 30% untuk pemerintah, 30% untuk lumbung desa dan 40% menjadi hak pemiliknya. Sistem ini menyebabkan kehidupan rakyat semakin sulit, gairah kerja menurun, kekurangan pangan, gizi rendah, penyakit mewabah melanda hampir di setiap desa di pulau Jawa salah satunya:
Wonosobo
(Jateng) angka kematian 53,7% dan untuk
Purworejo
(Jateng) angka kematian mencapai 224,7%. Bisa Anda bayangkan bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan bangsa Indonesia pada masa Jepang (bahkan rakyat dipaksa makan makanan hewan seperti keladi gatal, bekicot, umbi-umbian).
Pada aspek militer ini, Anda akan memahami bahwa badan-badan militer yang dibuat Jepang semata-mata karena kondisi militer Jepang yang semakin terdesak dalam perang Pasifik.
Memasuki tahun kedua pendudukannya (
1943
), Jepang semakin intensif mendidik dan melatih pemuda-pemuda Indonesia di bidang militer. Hal ini disebabkan karena situasi di medan pertempuran (Asia ? Pasifik) semakin menyulitkan Jepang. Mulai dari pukulan Sekutu pada pertempuran laut di
Midway
(
Juni 1942
) dan sekitar Laut Karang (Agustus ’42 ? Februari 1943). Kondisi tersebut diperparah dengan jatuhnya
Guadalacanal
yang merupakan basis kekuatan Jepang di Pasifik (Agustus 1943).
Situasi di atas membuat Jepang melakukan konsolidasi kekuatan dengan menghimpun kekuatan dari kalangan pemuda dan pelajar Indonesia sebagai tenaga potensial yang akan diikutsertakan dalam pertempuran menghadapi Sekutu.
Meskipun masa penjajahan menghadirkan banyak tantangan, itu juga memainkan peran penting dalam pembentukan identitas nasional Indonesia. Perlawanan terhadap penjajahan memupuk semangat nasionalisme, yang akhirnya menjadi pendorong kemerdekaan Indonesia.
Bahasa Indonesia juga berkembang sebagai bahasa nasional, menghubungkan berbagai etnis di seluruh negeri dan mengukuhkan identitas sebagai bangsa yang satu.
[56]
Dampak Positif dan Negatif Pendudukan Jepang di Indonesia
sunting
Masa Pendudukan Jepang di Indonesia adalah masa yang sangat berpengaruh bagi perkembangan Indonesia, selain itu hampir tidak adanya tantangan yang berarti kepada Belanda sebelumnya. Dalam masanya yang singkat itu, Jepang membawa dampak yang positif dan juga membawa dampak yang negatif bagi bangsa Indonesia pada umumnya. Pada umumnya kebanyakan beranggapan masa pendudukan Jepang adalah masa-masa yang kelam dan penuh penderitaan. Akan tetapi tidak semuanya itu benar, ada beberapa kebijakan pemerintah pendudukan Jepang yang memberikan dampak positif, terutama dalam pembentukan nasionalisme Indonesia dan pelatihan militer bagi pemuda Indonesia.
Dampak Positif Pendudukan Jepang
sunting
Tidak banyak yang mengetahui tentang dampak positifnya Jepang menduduki Indonesia. Ada pun dampak positif yang dapat dihadirkan antara lain:
- Diperbolehkannya bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa komunikasi nasional dan menyebabkan bahasa Indonesia dikukuhkan sebagai bahasa nasional.
- Jepang mendukung semangat anti-Belanda, sehingga mau tak mau ikut mendukung semangat nasionalisme Indonesia. Antara lain menolak pengaruh-pengaruh Belanda, misalnya perubahan nama
Batavia
menjadi
Jakarta
.
- Untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia, Jepang mendekati pemimpin nasional Indonesia seperti Soekarno dengan harapan agar Soekarno mau membantu Jepang memobilisasi rakyat Indonesia. Pengakuan Jepang ini mengukuhkan posisi para pemimpin nasional Indonesia dan memberikan mereka kesempatan memimpin rakyatnya.
- Dalam bidang ekonomi, didirikannya
Kumyai
yaitu koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersama.
- Mendirikan sekolah-sekolah seperti
SD
6 tahun,
SMP
3 tahun, dan
SMA
3 tahun.
- Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu rukun tetangga (RT) atau
Tonarigumi
- Diperkenalkan suatu sistem baru bagi pertanian yaitu
line system
(sistem pengaturan bercocok tanam secara efisien) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan.
- Dibentuknya BPUPKI dan PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dari sini muncullah ide Pancasila.
- Jepang membuat program latihan dan mempersenjatai pemuda-pemuda Indonesia demi kepentingan Jepang. Dan oleh para pemuda Indonesia, hal ini dijadikan modal untuk berperang menghadapi Jepang nantinya, serta melawan
kembalinya pemerintah kolonial Belanda
.
- Dalam pendidikan dikenalkannya sistem Nipon-sentris dan diperkenalkannya kegiatan upacara dalam sekolah.
Dampak Negatif Pendudukan Jepang
sunting
Selain membawa dampak positif, Jepang juga membawa dampak negatif yang luar biasa antara lain:
- Penghapusan semua organisasi politik dan pranata sosial warisan Hindia Belanda yang sebenarnya banyak diantaranya yang bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan, sosial, ekonomi, dan kesejahteraan warga.
- R?musha
, mobilisasi rakyat Indonesia (terutama warga Jawa) untuk kerja paksa dalam kondisi yang tidak manusiawi.
- Penghimpunan segala sumber daya seperti sandang, pangan, logam, dan minyak demi kepentingan perang oleh Jepang. Akibatnya, banyak rakyat yang menderita kelaparan.
- Krisis ekonomi yang sangat parah karena pencetakan uang pendudukan secara besar-besaran sehingga menyebabkan terjadinya inflasi.
- Kebijakan
self sufficiency
(kawasan mandiri) yang menyebabkan terputusnya hubungan ekonomi antar daerah.
- Kebijakan fasis pemerintah militer Jepang yang menyebar polisi khusus dan intelijen di kalangan rakyat sehingga menimbulkan ketakutan. Pemerintah Jepang bebas melanggar hak asasi manusia dengan menginterogasi, menangkap, bahkan menghukum mati siapa saja yang dicurigai atau dituduh sebagai mata-mata atau anti-Jepang tanpa proses pegadilan.
- Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang independen, semuanya di bawah pengawasan Jepang.
- Terjadinya kekacauan situasi dan kondisi keamanan yang parah seperti maraknya perampokan, pemerkosaan dan lain-lain.
- Pelarangan terhadap buku-buku berbahasa Belanda dan Inggris yang menyebabkan pendidikan yang lebih tinggi terasa mustahil.
- Banyak guru-guru yang dipekerjakan sebagai pejabat-pejabat pada masa itu yang menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam.
- ^
Ishak, Muhammad (Maret 2012).
"Sistem Penjajahan Jepang di Indonesia"
.
Jurnal Inovasi
.
9
(1): 6.
ISSN
1693-9034
.
tanggal 8 Desember 1941 Jepang menyerang pangkalan angkatan laut Amerika serikat di kawasan Pasifik yakni Pangkalan Pearl Harbour dan berhasil dilumpuhkan. Setelah pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat dilumpuhkan dan langkah selanjutnya adalah menaklukan daerah-daerah di Asia Tenggara.
- ^
a
b
Pratama, Aswab Nanda. Galih, Bayu, ed.
"Serangan Pearl Harbor, Peristiwa yang Mengubah Sejarah Dunia..."
Kompas.com
. Diakses tanggal
2020-08-29
.
- ^
"The Kingdom of the Netherlands Declares War with Japan"
.
ibiblio.org
. Diakses tanggal
2020-08-29
.
- ^
"Radio chief held at gun point"
.
ABC Weekly
. 1946-06-29
. Diakses tanggal
2023-08-17
? via Trove.
- ^
(
Pramoedya Ananta Toer 1998
, hlm.?157?158) quoted in (
Vickers 2013
, hlm.?85)
- ^
中島, 三千男; 津田, 良樹; ?宮, 康人 (2019-03-20).
"?オランダ領東印度(現インドネシア共和?)に建てられた神社について"
.
非文字資料?究センタ? News Letter
(dalam bahasa Jepang) (41): 17?23.
ISSN
2432-549X
.
- ^
a
b
"Akibat Pendudukan Jepang di Bidang Sosial Budaya"
.
Kompas.com
. Maret 26, 2020
. Diakses tanggal
January 25,
2024
.
- ^
Zulkarnain (2015).
"Dinamika mazhab Shafi'i dengan cara Aceh: Studi tentang praktik mazhab dikalangan tokoh agama"
.
Jurnal Wacana Hukum Islam dan Kemanusian Ijtihad
.
15
(2): 11.
doi
:
10.18326/ijtihad.v15i2.159-176
.
[
pranala nonaktif permanen
]
- ^
Indriyani, Yayuk (Propaganda Jepang Dalam Majalah Soeara Moeslimin Indonesia Tahun 1944-1945).
"Juli 2016"
.
e-journal Pendidikan Sejarah AVATARA
.
4
(2): 14.
- ^
Mawardi, Kholid (Juli 2008).
"Kolaborasi Manifestasi Komunikasi "Kiai Kampoeng": Komunikasi Politik Kiai NU Masa Pendudukan Jepang"
.
Jurnal Dakwah dan Konunikasi KOMUNIKA
.
2
(2): 4. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 2021-04-15
. Diakses tanggal
2020-08-23
.
- ^
"Zainal Moestafa, K.H"
.
IKPNI
(dalam bahasa Inggris)
. Diakses tanggal
2020-08-18
.
- ^
Iryana, Wahyu (19 Agustus 2016).
"Protes Sosial Petani Indramayu Masa Pendudukan Jepang (1942-1945)"
(PDF)
.
Patanjala
.
8
(3): 2.
- ^
agtvnews (2020-02-14).
"Jejak Pemberontakan PETA di Blitar"
.
AGTVnews.com
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 2020-12-04
. Diakses tanggal
2020-08-23
.
- ^
"Menteri Pertahanan yang Hilang"
.
- ^
Materay, Bernarda; Wabisay, Yan Dirk (2020-07-01).
"PERTUMBUHAN NASIONALISME INDONESIA DI KALANGAN ORANG PAPUA 1963--1969 GROWTH OF INDONESIA NATIONALISM AMONG THE PAPUANS 1963--1969"
.
Masyarakat Indonesia
.
45
(1): 1?18.
doi
:
10.14203/jmi.v45i1.883
.
ISSN
2502-5694
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 2022-07-05
. Diakses tanggal
2022-06-25
.
- ^
a
b
Arya W. Wirayuda (2020-01-07).
KOTA DAN JEJAK AKTIVITAS PERADABAN
. Airlangga University Press. hlm.?57?58.
ISBN
978-602-473-075-8
.
- ^
Batara Richard Hutagalung (2001).
10 November '45: mengapa Inggris membom Surabaya??: analisis latar belakang agresi militer Inggris
. Yayasan Persahabatan 10 November '45. hlm.?68.
ISBN
978-979-9437-35-8
.
- ^
Hutagalung, Batara R. (2010-01-01).
Serangan Umum 1 Maret 1949 dalam Kaleidoskop Sejarah Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
. Lkis Pelangi Aksara.
ISBN
978-979-1283-94-6
.
- ^
Suyono, R. P. (2005).
Seks dan kekerasan pada zaman kolonial: penelusuran kepustakaan sejarah
. Gramedia Widiasarana Indonesia.
ISBN
978-979-759-071-0
.
- ^
"9 Maret 1942, Akhir Penjajahan Belanda di Bumi Nusantara"
.
Republika Online
. 2018-01-01
. Diakses tanggal
2020-08-29
.
- ^
Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Sumatera Barat
. Direktorat Jenderal Kebudayaan. 1978. hlm.?166.
- ^
Nailufar, Nibras Nada. Nailufar, Nibras Nada, ed.
"Perjanjian Kalijati, Ketika Belanda Serahkan Indonesia ke Jepang"
.
Kompas.com
. Diakses tanggal
2020-08-29
.
- ^
Sejarah Daerah Propinsi Daerah Istimewa ACEH
.
Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan
. Direktorat Jenderal Kebudayaan. 1977. hlm.?148?149.
- ^
Gubernur Sumatera dan para gubernur Sumatera Utara
. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah, Propinsi Sumatera Utara. 2006. hlm.?8.
- ^
a
b
Dari pemberontakan ke integrasi Sumatera Barat dan politik Indonesia, 1926-1998
. Yayasan Obor Indonesia.
ISBN
978-979-461-519-5
.
- ^
Ahmad Husein (1991).
Sejarah perjuangan kemerdekaan R.I. di Minangkabau/Riau, 1945-1950
. Badan Pemurnian Sejarah Indonesia-Minangkabau. hlm.?43.
ISBN
978-979-405-127-6
.
- ^
Fatimah, Siti (2007).
Bgd. Azizchan, 1910-1947: pahlawan nasional dari Kota Padang
. Universitas Negeri Padang, PKSBE. hlm.?54.
ISBN
978-979-3458-14-4
.
- ^
"Indonesia - Japanese occupation"
.
Encyclopedia Britannica
(dalam bahasa Inggris)
. Diakses tanggal
2020-08-20
.
- ^
"Bagaimana Kondisi Masyarakat Indonesia Pada Masa Penjajahan? Mengungkap Rahasia Sejarah Indonesia!"
.
RIAU BISNIS
. Diakses tanggal
2023-10-18
.
- ^
Kahin, Audrey Richey (2005).
Dari Pemberontakan ke Integrasi: Sumatera Barat dan Politik Indonesia, 1926?1998
. Yayasan Obor Indonesia. hlm.?136.
ISBN
979-461-519-6
.
- ^
"Bagaimana Sikap Kaum Pergerakan Terhadap Penjajahan yang Dilakukan Jepang?"
.
RIAU BISNIS
. Diakses tanggal
2023-10-20
.