Jakarta: Mahasiswa dari berbagai universitas mengkritik tingginya kenaikan uang kuliah tunggal (UKT). Tingginya biaya UKT menurut mahasiswa bisa mempersempit kesempatan masyarakat ekonomi rendah untuk bisa mengejar pendidikan tinggi.?

Kritik tersebut disampaikan dalam forum diskusi "Catatan 26 Tahun Gerakan Reformasi" di Jakarta, Jumat 24 Mei 2024. Salah satu langkah konkret untuk membela hak rakyat yaitu bisa mengenyam pendidikan tinggi dengan mudah.?

Mahasiswa Unpad Virgian Aurelio yang hadir dalam diskusi menyayangkan penjelasan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim yang hanya membantah adanya mahasiswa yang kesulitan kuliah. Virgian juga menegaskan menolak rencana pemerintah yang memberikan pinjaman untuk biaya kuliah.

"Faktanya Nadiem (Makarim) melakukan political correct, bukan minta maaf, terhadap mahasiswa yang gagal masuk kampus, depresi, pinjol. Belum lagi ada kebijakan yang patut harus ditolak adalah sudent loan, Sri Mulyani sudah mengatakan ini dan disambut oleh Nadiem,"?

Menurut Virgian kebijakan student loan justru akan mempersulit mahasiswa ke depan. Pemerintah justru menjadikan mahasiswa sebagai bisnis yang menghasilkan uang.

"Sudent loan ini sederhananya gimana negara ingin berbisbnis pada mahasiswa tentang, kalau mau kuliah ya pinjam ke kita. Kita saksikan di Amerika Serikat, di Korea Selatan, di negara-negara yang melakukan student loan, semuanya sampai umur 40-35 tahun mereka masih hidup bukan buat dirinya, hidup buat bayar balik ke negara," lanjut Virgian.

Langkah pemerintah menaikkan UKT ini memang menunjukkan tidak konsisten dalam menerapkan Undang-Undang Dasar 1945. Pemerintah seharusnya menjamin hak masyarakat dalam mengakses pendidikan seluas-luasnya yang telah dijamin oleh konstitusi.?